Indonesia

5 atlet Indonesia yang bersinar di ASEAN Para Games 2017

Brian Arga Wana

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 atlet Indonesia yang bersinar di ASEAN Para Games 2017

ANTARA FOTO

Sampai hari kelima, Indonesia masih memimpin perolehan medali dengan 90 medali emas.

JAKARTA, Indonesia – ASEAN Para Games (APG) 2017  sedang berlangsung di Malaysia sampai Sabtu, 23 September. Indonesia mengirimkan 196 atlet yang bertanding di 11 cabang olahraga.

Sampai hari Kamis, 21 September, Indonesia masih memimpin perolehan medali dengan 90 medali emas. Dari semua atlet Indonesia yang ikut bertanding, ada beberapa nama yang menjadi sorotan dan itu tentu karena prestasi yang mereka raih.

Berikut 5 atlet yang mencatat prestasi baik di APG 2017 :

Guntur
Pria yang tadinya merupakan nelayan, sempat terpuruk karena harus kehilangan tangan kirinya akibat dari kecelakaan kapal motor. Tetapi ia tidak larut dalam keterpurukannya. Ia merasakan kecepatan renangnya lebih baik saat hanya menggunakan satu tangan. Ia melihat hal itu sebagai peluang dalam hidupnya. Ia berniat menjadi atlet renang dan mimpinya terwujud. Ia tak kenal lelah berlatih demi mencapai waktu yang dia inginkan.

Atlet renang Indonesia asal Balikpapan ini mampu merebut lima medali emas dari lima pertandingan yang dia lakoni. Ia sempat mencatatkan diri dalam waktu tercepat pada APG 2015 dengan waktu 1 menit 22.10 detik. Pada APG 2017, Guntur berhasil melewati rekor dirinya dengan catatan waktu 1 menit 20.53 detik. Ia meraihnya di nomor 100 meter gaya dada SB8

“Ini maha karya Tuhan. Saya mungkin tak berada di sini jika kondisi fisik saya utuh,” kata Guntur seperti dikutip Bola.com.

Laura Aurelia Dinda
Perempuan kelahiran Pekanbaru, 22 September 1999 ini merupakan peraih medali emas pertama untuk Indonesia di APG 2017 Malyasia. Ia mendapat medali emas dari ajang renang di nomor 100 meter gaya bebas S6. Ia mencatatkan diri sebagai peraih medali emas dengan waktu 1 menit 30,27 detik.

Laura Aurelia Dinda kali pertamanya mengikuti APG dan berhasil meraih emas pertama untuk dirinya dan Indonesia. Sempat grogi dalam melakoni pertandingan, akhirnya ia berhasil menyentuh garis finis pertama dengan kekuatan tangannya.

“Awalnya saya takut karena lawan yang saya hadapi dari Singapura sangat bagus. Kaki saya melangkah berat,” ungkap Laura.

Laura memang sejak awal merupakan atlet renang. Tetapi nasib buruk menimpanya. Ia terpeleset di kamar mandi, dan tulangnya patah. “Namun, saat Popda dua tahun lalu saya terjatuh di kamar mandi. Tulang saya patah, ya terus, jadi seperti ini. Saya berenang tanpa kaki,” cerita Laura dilansir media.

Laura awalnya adalah atlet pekan olah raga daerah pada 2016 saat kedua kakinya masih normal. Laura beruntung kedua orang tuanya terus mendukungnya untuk menjadi atlet. Masa sulit saat ia baru mengalami patah tulang, sudah ia lewati. Sekarang Laura sudah mampu meraih medali emas Asean Para Games 2017. Laura berhasil membuat bangga orang tuanya dan negara. Laura berhasil mematahkan anggapan teman-temannya yang menganggap atau menyarankan untuk lebih baik Laura behenti menjadi atltet. Laura Aurelia Dinda bisa membuktikan dirinya dengan prestasi.

Nur Jannah Kamsyah Kariem
Atlet angkat berat Indonesia ini awalnya tidak memiliki target medali emas saat berangkat ke APG 2017, Malaysia. Ia hanya ditargetnya perunggu oleh pelatih tim angkat berat, Coni Ruswanta.

Nur Jannah berhasil mendapat medali emas di agkat berat nomor 41 kilogram. Ia berhasil mengejutkan sang pelatih dengan raihannya yang melebihi target awalnya. Sang pelatih pun merespon baik dan bangga sekali pada dirinya.

“Saya bangga dan bersyukur sekali dengan panampilan anak-anak hari ini. Semulanya saya hanya menargetkan perunggu untuk Nur Jannah tetapi ternyata dia bisa memperoleh emas” jelas Coni Ruswanta.

Nur Jannah pun merasa senang sekali dengan raihan medali emasnya yang sebenarnya ia pun tidak menduga. Semua itu karna kerja kerasnya dan strategi bertandingnya yang menurutnya tepat. Dan lawannya saat itu, Filipina tidak tepat dalam menerapkan stategi.

“Seharusnya mereka menambah berat sedikit demi sedikit karena kalau angkatan pertama sudah goyang, ya selanjutnya pasti berat. Jadi kami sedikit diuntungkan dengan kesalahawan lawan” jelas Coni yang dilnasir dari media.

Muhammad Bejita
Remaja kelahiran 7 Oktober 2000 ini merupakan salah satu atlet renang andalan Indonesia bersama Guntur. Ia adalah salah satu murid di SMAN 10 Palembang.

Bejita biasa ia dipanggil, berhasil menyabet tiga medali emas di ajang Peparnas XV/2016. Ia juga berhasil memecahkan rekor di nomor 100 meter gaya punggung S14 putra, APG  2017. Bejita berhasil melampaui capaian waktu tercepat sebelumnya, Tan Eng Kiong perenang asal Singapura, dengan waktu 1 menit 12 detik. Sedangkan Bejita mampu meraih cacatan waktu 1 menit 08 detik.

Diajang yang berbeda, Bejita juga mampu memecahkan rekor baru di Peparnas 2012, Riau. Kala itu ia berhasil menoreh cacatan 1 menit 08 detik, yang sebelumnya cacatan terbaik di angka 1 menit 30 detik.

Suparni Yati
Suparni Yati merupakan anak dari seorang penjual tempe asal Riau. Ia merupakan salah satu atlet tolah peluru asal Indonesia yang bertanding di ajang Asean Para Games. Dilansir dari media, atlet yang berlaga di cabang olah raga tolak peluru kelas F20 merupakan atlet yang mempunya IQ dibawah 75.

Segala keterbatasan yang dimilikinya, tidak membuat Suparni berkcil hati. Dengan prestasinya menyabet medali emas dan memcahkan rekor, ia semakin bersemangat untuk terus menunjukan prestasinya.
Tidak ada halangan bagi setiap orang yang memiliki keterbatasan, apabila ingin berprestasi. Itu dibuktikan pada dirinya.

“Saya mau mendapatkan prestasi yang lebih tinggi lagi. Semoga kelak bisa berkompetisi di Asian Games 2018 di Indonesia dan Paralimpiade 2020 di Tokyo,” tutur dia, dilansir dari media.

Ia berhasil memecahkan rekor dengan torehan lemparan 11,03 meter. Dengan itu iya melampaui torehan terbaik sebelumnya yang diraih atlet asal Malaysia di Paralimpade London 2012 dengan torehan 10,71 meter.

Sebelumnya, Suparni juga sudah berprestasi di Peparnas 2012 Riau. Ia berhasil mendapat dua medali emas dan satu medali perak. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!