Torehkan sejarah, Islandia jadi negara terkecil yang tembus Piala Dunia 2018

Brian Arga Wana

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Torehkan sejarah, Islandia jadi negara terkecil yang tembus Piala Dunia 2018
Islandia dinyatakan lolos ke Piala Dunia Rusia 2018 usai mengalahkan Kosovo dengan skor 2-0

JAKARTA, Indonesia – Islandia berhasil membuat kejutan. Untuk kali pertama, Islandia lolos dan mengambil tempat dalam 32 negara yang akan berlaga di Piala Dunia.

Lolosnya Islandia ditandai dengan berhasil menaklukan tim Kosovo dalam pertandingan yang digelar di Reykjavik pada Selasa kemarin, 10 Oktober. Islandia lolos kualifikasi di Zona Eropa dengan status juara grup I.

Dua gol Islandia melawan Kosovo diciptakan oleh Gylfi Sigurdsson di menit ke-40 dan Johann Berg Gudmundsson di menit ke-68. Kemenangan itu cukup mengantarkan Islandia menjadi juara grup I, kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa.

“Ini merupakan malam yang luar biasa. Bersejarah bagi kami dan dunia sepak bola,” ujar legenda sepak bola Islandia, Eidur Gudjohnsen seperti dikutip media.

Ini merupakan prestasi cemerlang tim dari negara yang hanya memiliki penduduk 335 ribu jiwa itu. Sebelumnya, mereka juga berhasil tembus ke Piala Eropa di Prancis tahun 2016. Bahkan, Islandia mengalahkan Trinidad & Tobago sebagai negara terkecil yang pernah lolos ke Piala Dunia tahun 2016 lalu.

Gudjohnsen berpendapat salah satu penyebab mengapa Islandia bisa lolos diduga karena masih terbawa euforia saat lolos ke Piala Eropa.

“Saya kira itu memberikan tim rasa percaya diri dan semua pengalaman itu sangat hebat. Mereka sudah menyiapkan diri lebih baik dan kami memetik semua manfaatnya,” kata dia.

Bahkan, ia optimistis di kualifikasi Piala Dunia tahun depan, Islandia akan mengulang prestasi lainnya yakni menekuk timnas Inggris seperti yang pernah mereka lakukan di Piala Eropa tiga tahun lalu. Saat itu, Islandia mengalahkan Inggris dengan skor 2-1 di Nice. Pasca kekalahan itu, pelatih Roy Hodgson terpaksa kehilangan pekerjaannya.

Torehan sejarah ini turut disambut secara antusias oleh Perdana Menteri Bjarni Benediktsson. Dia bahkan berkicau di akun media sosial dengan tulisan, “Ke Rusia dengan cinta”.

Rahasia kemajuan sepak bola Islandia

Islandia sejak lama tidak pernah diperhitungkan dalam peta sepak bola Benua Biru. Bahkan, dalam peringkat FIFA, mereka sempat berada di jajaran 133. Tetapi, ada kemajuan yang sangat signifikan dalam 15 tahun terakhir di negara itu.

Menurut pemain senior Islandia Eidur Gudjohnsen ada perhatian yang mencolok dimulai dari level bawah hingga ke pemerintah dalam memajukan olah raga yang mengandalkan si kulit bundar. Pemerintah secara massif membangun stadion di dalam ruangan. Dengan adanya fasilitas itu, maka siapa pun, termasuk anak-anak yang ingin bermain sepak bola dapat menyalurkan hobi dan kemampuannya kendati di luar Islandia tengah dihantam badai salju.

Data dari Asosiasi Sepak Bola Islandia (KSI), terdapat 30 stadion yang sesuai standar internasional. Tujuh di antaranya berukuran lebih kecil dan dibuat dalam area tertutup. Sementara, 150 area sepak bola artifisial diciptakan bagi anak-anak yang ingin bermain sepak bola.

“Anak-anak yang kini bersama kami di timnas dibesarkan dari arena stadion buatan. Banyak di antara mereka yang menghabiskan masa mudanya dilatih di stadion tertutup. Mereka dapat bermain di area terbuka jika cuacanya mendukung, tetapi yang pasti mereka mendapat jaminan dapat berlatih dengan fasilitas yang baik,” ujar Kepala Pelatih Timnas Islandia Heimir Hallgrimsson kepada media.

Pelatih berkualitas

Hal lain yang menjadi penyebab kemajuan sepak bola Islandia, karena mereka memiliki lebih dari cukup para pelatih berkualitas dan memiliki sertifikasi. Data dari KSI menunjukkan jika 639 pelatih yang bekerja di Islandia memiliki sertifikasi UEFA B.

Itu artinya, setiap anak muda bahkan di provinsi terkecil pun dapat menerima pelatihan dari pelatih yang berkualitas. Hallgrimsson menghabiskan waktu seumur hidup dengan bermain di Islandia.

Di samping itu dia juga bekerja sebagai dokter gigi. Tetapi, dia mengakui adanya permintaan yang tinggi dari warga agar dapat dilatih oleh individu berpengalaman.

“Setiap kota atau desa di Islandia menginginkan untuk memiliki tim sepak bola yang bagus untuk anak-anak dan orang tua. Sangat mudah menjadi pelatih dengan sertifikasi UEFA A atau B di sini,” kata dia.

Hallgrimsson mengambil sertifikasi pelatihnya di Inggris. Tetapi, sayangnya di Islandia pelatih dengan sertifikasi tinggi itu akan dipekerjakan oleh para orang tua yang ingin bermain dengan anaknya di akhir pekan.

“Saya rasa itu perbedaannya. Kami mengajarkan anak-anak kami dari usia yang masih dini dan memberikan mereka sesi pelatihan terbaik. Oleh sebab itu, banyak pemain muda sudah hijrah ke luar negeri di usia 17-19. Di luar Islandia, mereka melanjutkan pengembangan kariernya secara profesional,” kata dia lagi. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!