5 pemain Liga Indonesia yang meninggal di lapangan

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 pemain Liga Indonesia yang meninggal di lapangan
Sebelum Choirul Huda, ada korban lain dalam keganasan permainan bola sepak ini

JAKARTA, Indonesia – Sepak bola adalah olahraga yang keras. Terbukti, sudah banyak yang meregang nyawa di atas lapangan hijau. Kalaupun tidak langsung meninggal,  meninggal dalam penanganan petugas medis. 

Tak terkecuali di Indonesia. Sepanjang Liga Indonesia digelar, paling tidak terdapat lima pemain yang meninggal setelah mengalami insiden di lapangan hijau. Baik itu benturan atau sebab lain yang membuat mereka menutup nyawa. 

 1. Choirul Huda

Kapten sekaligus kiper Persela Lamongan ini meninggal pada Minggu, 15 Oktober lalu saat memperkuat timnya menjamu Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan. Huda berbenturan dengan Ramon Rodrigues, bek Persela, saat pemain asing tersebut hendak mengamankan bola. 

Setelah benturan, Huda masih dalam keadaan sadar. Dia terlihat memegangi dadanya dan seperti mual sebelum akhirnya pingsan. Huda langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Soegiri, Lamongan. Tim dokter berusaha memberinya oksigen dan alat pemacu jantung. 

Sempat menunjukkan perkembangan yang baik dalam waktu yang singkat namun kondisi pemain 38 tahun itu menurun hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 16.45 WIB atau hanya beberapa menit sebelum Persela mengakhiri laga melawan Semen Padang dengan skor 2-0. 

2. Akli Fairuz

Striker Persiraja Banda Aceh ini meninggal pada Mei 2014 setelah ditendang kiper lawan, Agus Rohman. Ujung tombak tim Serambi Mekah itu memburu bola yang mengarah ke posisi Agus. Agus seperti dalam posisi hendak menyapu bola tapi kakinya justru menyasar ulu hati Akli. 

Bola masuk ke gawang tapi Akli terkapar di pinggir lapangan. Sempat tak digubris, dia akhirnya dibawa ke rumah sakit. Namun, reaksi petugas sudah sangat terlambat. Akli diketahui mengalami sejumlah luka dalam. Kandung kemih almarhum juga ditemukan bocor. Setelah enam hari koma, Akli akhirnya tutup usia. 

3. Sekou Camara

Penyerang Pelita Bandung Raya (PBR) ini meninggal saat menjalani latihan pada 28 Juli 2013. Pemain asing asal Mali ini mengalami serangan jantung dan kolaps. Setelah diberi pertolongan pertama dan dibawa ke rumah sakit siaga, Camara dinyatakan meninggal pada pukul 23.48 WIB.

PBR lantas mengurus semua dokumen pemulangan jenasah. Mereka mengontak agen dan keluarga pemain. “Selamat jalan Big Brother. Kamu selalu ada dalam hati dan jiwa kami,” kata pihak PBR dalam pernyataan resminya saat itu. 

4. Jumadi Abdi

Gelandang PKT Bontang ini meninggal setelah dihajar Deny Tarkas pada 15 Maret 2009 lalu. Kaki Deny mengarah ke perut Jumadi sehingga pull sepatunya merobek perut. Jumadi pingsan kemudian dibawa ke rumah sakit. 

Setelah dirawat selama seminggu dalam kondisi kritis, Jumadi dinyatakan meninggal dunia. Tim dokter mengatakan bahwa usus halus Jumadi robek. Akibatnya, kotoran pencernaan makanan masuk ke seluruh organ dalam. 

5. Eri Irianto

Gelandang Persebaya Surabaya yang terkenal dengan tendangan geledeknya ini meninggal pada April 2000. Saat itu, Green Force menghadapi PSIM Yogyakarta. Eri bertabrakan dengan, Samson Noujine Kinga, dari Gabon. 

Eri langsung pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Namun, lelaki asal Krian, Sidoarjo, itu tak tertolong. Tim dokter mengatakan penyebab kematian Eri adalah gagal jantung. Nomor punggung Eri, 19, dipensiunkan dan namanya diabadikan sebagai nama Mess Persebaya di Karanggayam, Surabaya.—Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!