Pemain Terbaik FIFA 2017: Cristiano Ronaldo menuju langit ketujuh

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pemain Terbaik FIFA 2017: Cristiano Ronaldo menuju langit ketujuh

AFP

"Rivalitasku dengan Messi baru dimulai."

JAKARTA, Indonesia — Sebelum panggung di London Palladium digelar pada Selasa, 24 Oktober, pertanyaan tentang siapa pemain terbaik dunia FIFA sudah bukan lagi misteri. Hasilnya sudah kentara setelah Real Madrid menjadi raksasa Eropa dalam tiga tahun belakangan. 

Legitimasi apalagi yang dibutuhkan untuk tidak kembali memilih bintang utama mereka, Cristiano Ronaldo, sebagai pemain terbaik dunia? Hanya soal waktu gelar tersebut akan diserahkan kepadanya. 

Ya, sukses besar Real Madrid di level domestik dan Eropa dalam tiga tahun belakangan benar-benar terproyeksikan dalam ajang pemilihan pemain terbaik dunia itu.

Real yang menjadi juara Liga Champions tiga kali dalam empat tahun terakhir, mampu mengantarkan Ronaldo meraih tiga dari empat edisi terakhir pemilihan pemain terbaik dunia. 

Sebelumnya, dia meraih gelar individual paling prestisius tersebut pada 2013, 2014, dan 2016. Semuanya bersama Real Madrid. Sementara, gelar pertama pada 2008, dia raih saat masih bersama Manchester United. 

Maka, gala di London Palladium hanya menjadi formalitas. Ronaldo, seperti yang sudah diprediksi, meraih gelar pemain terbaik sejagat yang dalam titel resminya disebut The Best FIFA Men’s Player 2017. Pemain kelahiran Madeira, Portugal, itu mendominasi voting dengan suara 43,16 persen. 

Messi tak mampu memberikan perlawanan sama sekali. Dia hanya mendapat 19,25 persen suara. Gap yang begitu jauh. “Saya benar-benar ingin menikmati momen sekarang ini karena setelah ini semua tak ada yang tahu apa yang terjadi,” kata Ronaldo seperti dikutip dari Goal.

Ronaldo memang layak mendapatkannya. Etos kerja dan semangatnya di lapangan membuatnya benar-benar tanpa saingan. Hampir tak ada pemain sepak bola dengan mental pekerja keras seperti dirinya. 

Sebagai public figure dengan bayaran terbesar kelima di dunia, Ronaldo sejatinya punya banyak alasan untuk tidak terlalu berusaha. Di usianya yang ke-32, usia senja normalnya para pesepak bola, banyak yang akan maklum jika performa dia menurun. 

Apalagi kompetisi untuk mendapatkan tempat utama di Real Madrid terkenal tidak mudah. Bintang-bintang muda terus berdatangan. Siap menggeser posisi para pemain senior kapan saja. Sekali saja cedera, mereka akan diganti dan dilupakan. 

Masalahnya, Ronaldo bukan pesepak bola dalam barisan “normal” itu. Setinggi apapun capaiannya, dia akan tetap datang ke latihan satu jam lebih awal dan pulang paling akhir dibanding rekan-rekannya. 

Setelah pertandingan selesai, dia akan tetap pulang dan melakoni “ritual” selama satu hingga dua jam. Ritual mandi es, mandi air hangat, dan segala prosedur treatment rumit yang begitu panjang demi segera membuatnya recovery esok hari.

Kebiasaan yang bahkan pemain profesional pun bisa tak tahan dengan disiplin ketat seperti itu. 

Selain itu, tak pernah dalam hidupnya kita jumpai berita Ronaldo mabuk-mabukan di bar atau pulang dalam keadaan teler kemudian ditilang polisi. Kejadian yang lebih lumrah terjadi pada para pemain Inggris. 

Karena itu, tak heran jika di usia yang sudah begitu senior untuk konteks sepak bola, dia masih bisa berkompetisi dengan Lionel Messi yang dua tahun lebih muda darinya. Gelar pemain terbaik FIFA yang dia dapatkan tahun ini sudah menyamai perolehan pemain Barcelona itu, lima kali.

Tapi, bagi Ronaldo, itu tidak cukup.

Rivalitasnya dengan Messi tak lantas berhenti dengan prestasi ini. “(Persaingan dengan Messi) justru baru dimulai,” kata Ronaldo

Soal mentalitas, mantan pemain Sporting Lisbon itu memang menjadi patron yang ideal di dunia olahraga. Rasa tak puas dengan gelar menjadi bagian dari hidupnya. Hingga gelar kelima yang merupakan jumlah gelar pemain terbaik dunia terbanyak dalam sejarah, dia masih merasa belum cukup. 

Ronaldo sudah memancang target baru: “Lima gelar memang bagus. Tapi saya ingin tujuh gelar. Tujuh adalah nomor keberuntungan saya,” katanya seperti dikutip Telegraph

“Sangat luar biasa jika saya bisa meraih tujuh gelar,” tambahnya.—Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!