Kalah 0-1 dari Suriah, Luis Milla salahkan persiapan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kalah 0-1 dari Suriah, Luis Milla salahkan persiapan
"Kami jarang bertemu. Jadi kekurangan ide."

JAKARTA, Indonesia — Timnas senior Indonesia kalah 0-1 dari Suriah U-23 dalam laga di Syadion Wibawa Mukti Cikarang, Jawa Barat, Sabtu, 18 November. Yang menyedihkan, kekalahan didapat dari tim yang negaranya sedang karut marut, Suriah.

Parahnya lagi, tim yang mengalahkan Indonesia adalah skuat U-23.

Padahal, delapan nama senior sudah diturunkan. Namun, mereka tak bisa menunjukkan kualitasnya. Pemain malah terlihat kerap salah dan kurang kompak.

Imbasnya, lawan bisa percaya diri dan bermain dengan nyaman. Indonesia malah sebaliknya. Mereka bermain gugup dan sering membuang bola.

Taktik dan strategi pun tak terlihat dengan jelas. Justru miskomunikasi kerap terjadi sehingga umpan dan pergerakan pemain tak sinkron.

Persiapan yang mepet, hanya dua hari, dengan mudah bisa jadi alasan. Namun, dengan pelatih yang sama saat uji coba sebelumnya dan skuat yang sudah pernah bermain di bawah polesan Luis Milla, argumen tersebut tak beralasan.

“Babak pertama kurang maksimal, babak kedua ada perbaikan terutama ketika ada pergantian pemain,” kata Milla.

Bagi Milla, tim seniornya menjadi kurang maksimal karena jarang bertemu. Sementara itu, Suriah U-23 sudah intens berlatih dengan program menuju Asian Games.

“Seperti saya jelaskan sebelumnya tim Suriah punya program jangka pendek Piala Asia. Tim mereka lebih dinamis permainannya,” katanya.

“Kami tim senior kurang intens, kurang ide di babak pertama karena kita jarang sekali bertemu. Asian Games nanti tim senior perlu, pengalaman mereka untukn bantu tim muda kami,” imbuh Milla.

Memang, kehadiran pelatih asal Spanyol itu belum bisa menghadirkan gaya main yang atraktif. Malah, permainan menjadi terlalu monoton dan mudah dibaca oleh lawan.

Permainan Indonesia sendiri cenderung membosankan. Tapi, Milla menilai permainan Indonesia bisa membaik seiring semakin sering berkumpul. Dia menyebut, ada keuntungan dari uji coba ini. Yakni, dia bisa melihat kemampuan banyak pemain.

Penonton minim

Laga yang digelar di Stadion Wibawa Mukti ini cukup minim antusiasmenya. Dari 30 ribu kapasitas penonton, hanya terisi 3000-an. Jumlah yang minim itu cukup untuk menunjukkan bahwa masyarakat tak tertarik dengan permainan Timnas Luis Milla.

Salah satu suporter, Baihaqi, yang berasal dari Cikarang merasa menyesal membeli tiket. Pasalnya, ekspektasi akan permainan bagus karena ada pemain senior di tim, ternyata tak terwujud.

“Saya datang sama pacar, sudah mengorbankan waktu untuk ini, beli tiket nggak jadi nonton kok pertandingannya membosankan,” ungkapnya.

Harapannya untuk merasakan atmosfer menonton dengan ribuan suporter lainnya yang menyesaki Stadion Wibawa Mukti, tak tercapai.

“Mudah-mudahan pelatih Luis Milla bisa menunjukkan pemainan yang menarik. Kalau mainnya bagus, walaupun kalah masih ada yang nonton. Ini mainnya nggak bagus. Kalah lagi, ya sepi stadion,” tandas Roni Syahroni, suporter asal Karawang.—Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!