Ketika cagub petahana tersalip “kuda hitam”

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ketika cagub petahana tersalip “kuda hitam”
Para swing voters menjadi kunci untuk lolos putaran pertama, atau langsung menang satu putaran.

 

JAKARTA, Indonesia — Berbagai lembaga survei merilis elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 mendatang. Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni menduduki posisi teratas, dengan elektabilitas tertinggi.

Sementara pasangan Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat yang memuncaki pelbagai survei periode Oktober lalu, merosot ke posisi dua hingga bontot. Untuk pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno, masih stagnan.

SURVEI PILGUB. PAsangan Agus-Sylvi memuncaki sebagian survei elektabilitas calon gubernur DKI Jakarta periode November 2016.

Pengaruh tersangka

Merosotnya elektabilitas Ahok sudah bermula sejak Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil mereka pada 18 November lalu. Kendati survei dilakukan sebelum penetapan tersangka, peneliti LSI Ardian Sopa mengaku sudah menanyakan kemungkinan kalau Ahok kelak menyandang status tersebut.

Meski demikian, Ardian mengatakan kendati status tersangka tak disandang Ahok pun, elektabilitasnya tetap merosot. “Kalau tidak tersangka, menjadi 11,50 persen,” kata dia pada 17 November lalu.

Ia menambahkan kalau sejak Maret 2016 lalu, elektabilitas Ahok-Djarot memang menurun, dari 59,3 persen sampai kurang dari setengahnya pada Oktober 2016.

Larinya pendukung Ahok, menurut Sopa, tak lain dipengaruhi penetapan dirinya sebagai tersangka. Namun, ia juga menemukan 60 persen pendukung yang merupakan warga non muslim, berpendidikan tinggi, dan merupakan pendukung salah satu partai penyokong, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Suara mereka terpecah ke dua pasangan lainnya.

Menurut Ardian, bila keadaan terus begini, Ahok berpotensi lengser di putaran pertama Pilkada yakni pada Februari 2017.

Namun, Direktur Eksekutif Charta Politika, yang mendapatkan hasil pasangan petahana ini di posisi kedua, justru mengatakan Ahok-Djarot masih berpeluang lolos. “Polanya memang menunjukkan pertarungan Agus dan Ahok,” kata dia pada Selasa, 29 November.

Meski demikian, ia tak terlalu meyakininya, karena ketiga pasangan masih memiliki peluang sama untuk lolos ke putaran kedua. Mereka masih bisa menaruh harapan pada swing voters yang jumlahnya belasan hingga di atas 20 persen.

Tanggapan para calon

Terhadap merosotnya popularitas mereka, baik Ahok maupun Djarot tak ambil pusing. Saat ditanyakan soal hasil survei LSI, mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan lembaga tersebut memang tak pernah memenangkan mereka.

Bagaimanapun juga, ia melihat hasil survei ini sebagai pertanda bagi timnya untuk bekerja lebih keras. “Survei turun justru akan membuat pendukung terpacu. Justru kalau tinggi terus pendukung jadi malas ke TPS untuk mencoblos,” kata Ahok.

Pasangannya, Djarot, juga menyambutnya dengan tetap positif. “Justru harus bikin tambah semangat ya,” kata dia.

Sementara itu. Agus memperingatkan timnya supaya jangan sampai lengah. “Tetap bagi saya tidak saya jadikan sesuatu yang membuat kami lengah,” kata dia.

Malah menurutnya, hasil baik tersebut memacu semangat timnya untuk memenangkan Agus-Sylvi. “Saya terus mendekatkan kepada tim agar memiliki semangat membuat yang terbaik. Kita ingin menjadi gubernur rakyat, bukan gubernur survei,” kata dia.

Pasangan yang tak kunjung memperoleh elektabilitas tertinggi, Anies-Sandi, juga tampak santai. Ia percaya peluang di antara tiga pasangan untuk memenangkan kontes Pilgub DKI Jakarta masih sama besar.

“Semuanya masih dalam rentang margin of error jadi bisa dibilang masih seimbang. Yang penting kita kerja lebih keras lagi dan terus kampanye,” kata dia.

Ucapannya memang benar karena pertarungan tak didominasi satu calon saja. Terkait dengan strategi kampanye, Anies masih akan memberlakukan trik yang sama, yakni blusukan. Baginya, kegiatan tersebut bukan sekedar kampanye, tetapi juga mendekatkan diri dan mendengar persoalan warga.

“Tapi kita ingin juga ada kampanye yang bisa jangkau warga dengan lebih luas lagi. Mungkin itu yang akan kita tambah,” kata dia.

Wakilnya, Sandiaga Uno, juga masih optimistis. Ia menyinggung pemilu Amerika Serikat dan kejadian Brexit.

“Dua election yang sangat besar, Amerika dan Brexit, yang selalu memuncaki survei itu akhirnya harus menelan kekalahan,” kata dia.

Blusukan yang rajin dilakukannya juga merupakan upaya untuk merangkul swing voters yang belum menentukan pilihan. Siapakah di antara ketiganya yang berhasil meraih hati para peragu?—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!