Indonesia

Dari Tragedi Mina hingga Facebook tak bisa dibuka

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Dari Tragedi Mina hingga Facebook tak bisa dibuka

EPA

Juga ada protes sutradara pada Jokowi, personel JKT48 salah terjemah, Jakarta Comic Con di Indonesia wRap 25 September

JAKARTA, Indonesia—Sejumlah berita pilihan ini kami ambil dari peristiwa Kamis, 24 September 2015. Dari Tragedi Mina, Facebook tak bisa dibuka, protes sutradara film pembantaian PKI kepada Presiden Joko Widodo, personel JKT48 salah sebut, dan dimulainya Comic Con Jakarta untuk pertama kalinya. 

Menteri Saudi salahkan jemaah tak disiplin
Lebih dari 700 jemaah haji tewas terinjak-injak di Mina, Arab Saudi. 
Menteri Kesehatan Khaled al-Falih menyalahkan banyaknya jemaah yang bergerak dengan tidak mematuhi jadwal.

Sejauh ini, dilaporkan tiga jemaah Indonesia meninggal. Fakta lainnya bisa dibaca di sini.

Ketika Facebook tak bisa dibuka

Kamis 24 September malam, Facebook tak bisa dibuka. Banyak pengguna dari seluruh dunia yang mendapat pesan terjadinya kesalahan di Facebook. Mereka lalu beralih ke media sosial lain untuk membuat berbagai komentar yang lucu-lucu.

Untungnya Facebook tak lama-lama memperbaiki kesalahan itu sehingga bisa dibuka kembali.

Sutradara film pembantaian PKI pertanyakan sikap Jokowi

SENYAP. Joshua Oppenheimer pertanyakan sikap Jokowi terkait pembantaian 1965. Foto dari Facebook

Joshua Oppenheimer, sutradara film Jagal dan Senyap yang bertema pembantaian 1965, mempertanyakan sikap Presiden Joko Widodo yang tak segera meminta maaf pada korban pembantaian.

Ratusan ribu orang hilang dan dieksekusi dalam operasi penyisiran anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) saat itu.

Joshua melihat indikasi ketidakseriusan Jokowi lewat pernyataan dua menterinya yang dianggap mengkhianati janji kampanye Jokowi.

Personel JKT48 salah artikan ‘Tut Wuri Handayani’

Personel JKT48 Della Delila langsung kebanjiran mention setelah menjelaskan arti Tut Wuri Handayani, Kamis, 24 September. Menurut dia, arti frase Sansekerta itu adalah ‘walau berbeda tapi tetap satu’.

Istilah Tut Wuri Handayani pertama kali dipopulerkan oleh bapak pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara. Lengkapnya adalah “Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.”

Artinya, seorang pendidik harus memberikan contoh yang baik di depan muridnya, di tengah muridnya, dan di belakang ia juga harus memberikan dorongan dan arahan.

Ada apa di Comic Con Jakarta

Hari ini hingga Minggu, 25-27 September 2015, untuk pertama kalinya Jakarta akan menghelat Comic Con. Jakarta menjadi kota penyelenggara Comic Con kedua setelah Bangkok, di luar kota kelahiran festival karya seni populer yang dimulai pada 1970 ini di San Diego.

Bakal ada sejumlah seleb bahkan ada tahta Iron Throne, bagi yang gemar dengan buku dan film berseri Game of Thrones.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!