Berita hari ini: Sabtu, 11 Maret 2017

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Berita hari ini: Sabtu, 11 Maret 2017

ANTARA FOTO

Perkembangan berita terbaru yang perlu Anda ketahui.

Halo pembaca Rappler,

Pantau terus laman ini untuk memperbarui berita terbaru pilihan redaksi Rappler Indonesia pada Sabtu,11 Maret 2017.

Jonan: Gaji bos perusahaan migas turun jika produksi melemah

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan gaji bos perusahaan minyak dan gas bumi harus turun jika produksi migas melemah. Jonan menilai gaji bos perusahaan migas seharusnya mengikuti volume produksi migas.

Jika tidak mau, maka para bos perusahaan migas harus mampu menggenjot produksi nasional. Termasuk di Blok Mahakam yang dioperatori Total E & P Indonesie dan dipimpin oleh Arividya Noviyanto, President Director & General Manager Total E & P Indonesie.

“Pemerintah mau kapasitas produksinya enggak turun. Kalau kapasitas produksinya turun, gajinya Pak Novi (President Director & General Manager Total E & P Indonesie) juga harus diturunkan,” kata Jonan berseloroh ketika melakukan kunjungan kerja di Kalimantan Timur.

Dia mengibaratkan tugas bos perusahaan migas tak berbeda dengan sopir taksi. Jonan mengatakan penghasilan sopir taksi menurun jika jumlah penumpangnya menurun.

Tahun ini ditetapkan target lifting mink mencapai 815 ribu per hari (bph) dan 1,150 juta barel setara minyak per hari gas. Harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang ditetapkan tahun ini yaitu US$40 per barel. Selengkapnya baca di sini.

Gerakan Pemuda Ansor Jakbar siap terima jenazah yang ditolak disalatkan

TOLAK SALATKAN. Sebuah masjid di Jakarta yang dikabarkan menolak untuk menyalatkan jenazah Muslim yang mendukung salah satu cagub. Foto dari Twitter

Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jakarta Barat mengatakan siap menerima jasad yang ditolak disalatkan hanya karena mendukung salah satu pasangan calon di Pilkada DKI 2017. Menurut mereka, menasalatkan jasad Muslim hukumnya fardu kifayah, apa pun pilihan politik mereka.

“Iya (benar). Itu sih barusan dapat informasinya dari ketua. Kami juga sesuai dengan Syariat Islam karena kan mensalatkan jenazah fardu kifayah. Apa salahnya kami mensalatkan, gitu?” ujar Ketua GP Ansor Kecamatan Kalideres, Mahfud.

Arahan untuk mensalatkan jenazah yang ditolak, ujar Mahfud datang langsung dari Ketua GP Ansor Jakarta Barat. Langkah mensalatkan jenazah jika tidak ada yang melakukan, maka semua orang yang tinggal di daerah itu berdosa.

“Tujuannya kita GP Ansor bukannya membela kaum menistakan agama atau melecehkan ulama. Tetapi kami sebagai Ansor mengedepankan kesatuan NKRI, jangan sampai hanya karena konflik Pilgub ini lalu kita terpecah-pecah,” kata dia.

Respons dari GP Ansor ini muncul usai pemberitaan mengenai jasad seorang nenek bernama Hindun binti Raisman ditolak disalatkan di musala di sekitar tempat tinggalnya. Hindun yang wafat di usia 78 tahun tinggal di area Karet Setiabudi, Jakarta Selatan.

Jasadnya ditolak disalatkan, karena semasa hidup, dia memilih cagub nomor urut dua. Namun, menurut Ketua RT 09/RW05 tempat Hindun tinggal, Abdul Rachman, membantah pemberitaan tersebut.

Abdul menyebut alasan jasad Hindun disalatkan di rumah dan bukan di musala, karena kondisi waktu dan cuaca ketika itu. Selengkapnya baca di sini.

JK: Klub mantan Presiden bisa bantu berikan masukan ke pemerintahan berkuasa

BERTEMU. Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang berbincang di belakang Istana sambil minum teh bersama Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Kamis, 9 Maret. Foto diambil dari akun Twitter @setkabgoid

Wakil Presiden Jusuf “JK” Kalla mendukung jika klub mantan presiden memang direalisasikan untuk dibentuk. JK berharap dengan adanya klub tersebut bisa memberikan masukan kepada Presiden yang tengah menjabat untuk menghadapi masalah-masalah yang berkembang.

Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu menyebut para mantan Presiden adalah orang-orang yang bijak dan punya pengalaman sebelumnya dalam mengelola permasalahan yang membelit negara.

“Begitu, ada masalah yang rumit, mantan-mantan presiden itu negarawan, berkumpul dan memberi saran kepada presiden,” ujar JK di Bogor.

Wacana untuk membentuk Klub Mantan Presiden mengemuka usai Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada hari Kamis kemarin. SBY menyebut klub itu bermanfaat untuk menjalin tali silahturahmi.

JK mengakui memang kontribusi dari Klub Mantan Presiden tidak terlalu banyak. Sebab, peran mereka hanya sebagai pemberi masukan terhadap pemerintahan yang tengah berjalan. Selengkapnya baca di sini.

Tabrakan beruntun di JORR Bintaro, SUV Nisan naik di atas kap mobil VW

BERUNTUN. Mobil Nissan X-Trail terlihat naik ke atas kap mobil VW Scirocco dalam kecelakaan beruntun di tol JORR Bintaro pada Sabtu, 11 Maret. Foto diambil dari akun Twitter @rofikizaz

Kecelakaan beruntun terjadi di ruas jalan tol Bintaro arah Pondok Indah pada pagi tadi. Kecelakaan tersebut melibatkan lima mobil sekaligus.

“Kecelakaannya terjadi di KM 01.800 A sekitar pukul 07:00 WIB tadi. Saat ini sudah dievakuasi,” ujar Kasat Patroli Jalan Raya Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Lukman Cahyono.

Dia menjelaskan, lima unit mobil yang terlibat dalam kecelakaan yaitu Toyota Avanza berpelat nomor B 1274 WKA, Toyota Avanza dengan pelat nomor B 2271 DP, Toyota Innova dengan pelat nomor B 1652 SYC, Nisan Xtrail berpelat nomor B 2248 SOO dan VW Scirocco dengan pelat nomor B 399 GSR. Dia mengatakan, kecelakaan itu terjadi karena pengemudi mobil Avanza melambatkan laju kendaraannya. Tetapi, kendaraan yang berada di belakang tidak menjaga jarak aman sehingga terjadi kecelakaan beruntun.

“Akibat dari kecelakaan itu, kendaraan Nissan naik ke kap mesin mobil VW,” tutur Lukman.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Selengkapnya baca di sini. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!