Berita hari ini: Jumat, 21 April 2017

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Berita hari ini: Jumat, 21 April 2017

ANTARA FOTO

Perkembangan berita terbaru yang perlu Anda ketahui.

Hallo pembaca Rappler!

Pantau terus laman ini untuk memperbarui berita terbaru pilihan redaksi Rappler Indonesia pada Jumat, 21 April 2017.

Anies berangkat ke Balaikota naik helikopter Erwin Aksa bukan Lippo

Wakil Ketua tim media calon gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Naufal Firman Yusak mengklarifikasi soal isu helikopter milik keluarga Lippo yang digunakan untuk berangkat ke Balaikota pada Kamis kemarin. Naufal mengatakan helikopter itu dipinjamkan oleh pengusaha Erwin Aksa yang masuk ke dalam tim sukses Anies-Sandi.

Mantan Menteri Pendidikan itu harus menggunakan helikopter sebagai alat transportasi karena dia nyaris terlambat bertemu Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama di Balaikota. Anies berjanji akan menemui Ahok pukul 07:45 WIB

Namun, Anies memiliki kegiatan lain sebelum bertemu Ahok. Menurut Naufal, Anies tidak ingin terlambat karena pukul 08:15 Ahok sudah harus meninggalkan Balaikota untuk mengikuti sidang di Auditorium Kementerian Pertanian.

“Akhirnya Pak Erwin Aksa meminjamkan helikopter milik perusahaannya agar tetap bisa menemui Pak Basuki sesuai waktu yang disediakan,” ujar Naufal menirukan pernyataan Anies.

Anies tiba di Balaikota sudah mepet dan mendekati pukul 07:45 WIB.

“Yang terpenting, pertemuan dengan Pak Basuki tidak terlambat di (waktu) yang amat sempit itu,” kata dia.

Tidak disebutkan di lokasi mana Anies turun dari helikopter. Namun, kemarin dia tiba di Balaikota dengan menumpang mobil Toyota Alphard warna putih. Selengkapnya baca di sini.

Kepada Wapres AS Mike Pence, Jusuf Kalla pamerkan kesuksesan Pilkada DKI

PERTEMUAN BILATERAL. Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) menyambut Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Michael R. Pence untuk melakukan pertemuan bilateral di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 20 April. Foto oleh Rosa Panggabean/ANTARA

Wakil Presiden Jusuf “JK” Kalla mengatakan kepada Mike Pence jika kedatangannya ke Jakarta dilakukan dalam waktu yang tepat. Sebab, warga DKI baru saja memilih pemimpinnya secara langsung melalui kegiatan Pilkada.

JK pun membanggakan kesuksesan penyelenggaraan Pilkada. Menurut dia, penyelenggaraan Pilkada DKI putaran kedua bisa berjalan dengan demokratis dan aman.

“Saya justru menggambarkan, Anda (Pence) datang pada waktu yang tepat. Kemarin Pilkada yang sebelumnya sangat ribut, tetapi saat selesai semua berjabat tangan,” ujar JK yang bertemu Pence di Istana Wakil Presiden.

JK mengklaim Pence dan rombongannya kagum dengan cara Indonesia menerapkan sistem demokrasi selama Pilkada tahun ini. Dia mengaku kagum karena kata JK mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.

“Seperti hari ini, saya katakan terasa seperti tidak ada apa-apa kemarin. Semua tersenyum saja,” kata JK.

Sementara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan gambaran tersebut menunjukkan kepada dunia internasional untuk tak perlu khawatir untuk berinvestasi di Indonesia. Sebab, semua program apa pun tetap berjalan sesuai agenda reformasi dan tidak terpengaruh apa pun. Selengkapnya baca di sini.

Istana: Presiden Jokowi siap bekerja sama dengan Gubernur DKI terpilih

PILPRES 2014. Anies Baswedan (pojok kiri) ketika masih menjadi juru bicara untuk pasangan capres Joko "Jokowi" Widodo dan Jusuf "JK" Kalla tahun 2014 lalu. Foto oleh Widodo S. Jusuf/ANTARA

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Presiden Joko “Jokowi” Widodo siap bekerja sama dengan gubernur terpilih dari hasil Pilkada DKI. Dalam hasil hitung cepat berbagai lembaga survei menunjukkan jika paslon nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berhasil unggul dengan perolehan suara mencapai 58 persen.

“Kita semua sudah mentradisikan bahwa hasil hitung cepat itu sebagai acuan. Tentunya, siapa pun yang nantinya ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang, pasti pemerintah dalam hal ini Presiden dan Wakil Presiden akan bisa bekerja sama dengan baik,” ujar Pramono yang ditemui di Istana Negara.

Hal ini seolah mengembalikan De Javu ketika Anies Baswedan menjadi juru bicara Jokowi dalam Pemilu Presiden 2014 lalu. Anies kemudian mendapat kursi menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tetapi, hanya dalam kurun waktu satu tahun lebih posisinya digantikan Muhadjir Effendy.

Hingga saat ini publik masih bertanya-tanya apa penyebab Jokowi menggeser Anies dari posisi Menteri. Pasalnya, di mata publik kinerja mantan rektor Universitas Paramadina itu dinilai baik.

Hubungan Anies dan Jokowi pun sempat dikabarkan tegang usai reshuffle jilid pertama. Tetapi, Pramono mengatakan ini bukan kali pertama Jokowi diharuskan bekerja sama dengan individu yang berseberangan darinya.

“Bahkan, ada beberapa menteri yang dahulu dan secara terbuka tidak mendukung Beliau dan tetap bisa bekerja sama dengan baik. Inilah tipe Presiden kita,” kata dia. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!