Berita hari ini: Sabtu, 14 Oktober 2017

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Berita hari ini: Sabtu, 14 Oktober 2017

ANTARA FOTO

Perkembangan berita terbaru yang perlu Anda ketahui

Hallo pembaca Rappler!

Pantau terus laman ini untuk memperbarui berita terbaru pilihan redaksi Rappler Indonesia pada Sabtu, 14 Oktober 2017.

Jalan banyak yang rusak, Jokowi tegur Walikota Medan

Presiden Joko “Jokowi” Widodo geram melihat buruknya kondisi jalanan di ibukota Medan, Sumatera Utara. Ia bersikap demikian usai mengecek sendiri kondisi jalanan di sana.

Pasalnya, mantan Gubernur DKI mendapat banyak keluhan mengenai buruknya kondisi jalanan di sana. Alhasil, Jokowi menegur Walikota Medan Dzulmi Eldin agar segera dibenahi.

“Saya mendapat keluhan banyak sekali mengenai jalan yang rusak itu. Oleh sebab itu, pagi-pagi saya lihat ke beberapa lokasi,” kata Jokowi.

Teguran yang disampaikan oleh Jokowi tidak main-main. Sebab, jika tidak dikerjakan secepatnya, maka ia tidak segan-segan untuk mengambil alih dan mengerjakan sendiri perbaikan jalan tersebut.

“Ya, segera dikerjakan. Kalau enggak segera dikerjakan, dulu saya kerjakan nanti,” kata dia.

Jokowi melakukan pengecekan kondisi infrastruktur di sela kunjungan kerja dan bertandang ke kediaman calon besannya. Selengkapnya baca di sini.

Anies-Sandi berjanji akan mengunjungi Ahok di rutan Brimob usai dilantik

SERAHKAN HASIL TIM. Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Sudirman Said (kiri) bersama Gubernur DKI Jakarta Terpilih Anies Baswedan (tengah) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno (kanan) berpose seusai penyerahan hasil kerja tim sinkronisasi di Jakarta, Jumat, 13 Oktober. Foto oleh Rivan Awal Lingga/ANTARA

Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berencana untuk mengunjungi semua mantan Gubernur DKI, termasuk Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama. Rencana itu ia sampaikan ketika memberikan keterangan pers di markas Anies-Sandi di Melawai.

“Rencana kami adalah mengunjungi semua mantan gubernur dan berharap bisa berkomunikasi secara reguler,” kata Anies.

Menurut Anies, ia dan Sandi bisa memanfaatkan kunjungan tersebut untuk mempelajari tentang kepemimpinan ibu kota.

“Pengalaman mereka bisa menjadi manfaat untuk kami,” kata dia lagi.

Anies memastikan jika mereka berdua juga akan mengunjungi Ahok yang kini tengah ditahan di Rutan Mako Brimob.

“Nanti, ya (yang dikunjungi) semua gubernur,” tuturnya.

Ia pun turut mengucapkan terima kasih kepada Djarot Saiful Hidayat yang telah dengan baik memimpin DKI. Selengkapnya baca di sini.

Dipanggil ke kediaman Megawati, Djarot diusulkan maju di Pilkada Jawa Timur 2018?

BAYAR PAJAK. Gubernur Provinsi DKI jakarta, Djarot Saiful Hidayat (kiri) bersama Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi (kedua kiri) dan wajib pajak melakukan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor via ATM Bank DKI di Jakarta, Minggu, 8 Oktober. Foto oleh ANTARA

Djarot Saiful Hidayat sudah menuntaskan jabatannya sebagai Gubernur DKI pada dini hari tadi. Maka, ia pun meninggalkan rumah dinas yang berlokasi di Jalan Taman Suropati nomor 7.

Namun, keluar dari rumah dinas, rupanya Djarot dipanggil ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar.

“Saya dapat telepon tadi malam dari Bu Mega untuk bertemu pada hari ini. Makanya Pak Erikao (Wasekjen PDI-P Eriko Sotarduga) jemput di sini, gitu kan untuk ke sana,” ujar Djarot di rumah dinasnya.

Ia mengaku akan melaporkan pembangunan di ibukota yang telah dilakukan selama ini, dimulai dari periode Joko Widodo, Ahok hingga ke dirinya.

“Ya, untuk menyampaikan tentang progress di Jakarta, karena (jabatan) saya kan akan berakhir Sabtu ini jam 24:00 ya,” tutur dia.

Lalu, apakah pemanggilan itu juga terkait kemungkinan Djarot diminta untuk mengikuti Pilkada Jawa Timur 2018? Ia enggan menjawabnya.

“Jatim 1 nanti dibicarakan. Saya enggak tahu. Nanti saya sampaikan lah,” kata dia. Selengkapnya baca di sini.

Kepala sekolah di Jembrana diancam hukuman bui 15 tahun karena mencabuli tiga siswi

DICABULI. Oknum Kepala SD di Jembrana Bali terancam dibui 15 tahun karena telah mencabuli tiga siswanya. Ilustrasi oleh Rappler

Ida Bagus Putu ST, oknum kepala sebuah Sekolah Dasar di Jembrana, Bali, terancam hukuman bui selama 15 tahun karena telah mencabuli tiga siswanya. Apalagi tiga siswa tersebut berusia 11 dan 12 tahun.

Kapolres Jembrana AKBP Priyanto Priyo Hutomo mengatakan dari hasil pemeriksaan terhadap para korban dan saksi semakin menguatkan jika Putu adalah pelaku pencabulan.

“Pelaku menyuruh para korban untuk piket bersih-bersih ruangan kepala sekolah dan ruang kelas secara bergantian. Pelaku meminta para korban datang ke sekolah lebih awal,” kata Priyo di kantornya.

Ia mengatakan pelaku mencabuli ketiga siswa dengan cara memeluk korban saat tengah melaksanakan tugas piket. Kemudian, pelaku mencium bibir para korban serta meremas payudara mereka secara berulang-ulang.

“Kasus ini terungkap karena salah satu korban bercerita perbuatan kepala sekolahnya kepada orang tuanya,” kata dia.

Pelaku dijerat dengan pasal 82 ayat 1 dan ayat 2 UU RI No.17 tahun 2016 tentang peraturan pemerintah pengganti UU No 1 tahun 2016 tentang perubahan ke 2 atas UU RI No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun. Selengkapnya baca di sini.

Setya Novanto kunjungi pengungsi Gunung Agung di Buleleng

KUNJUNGI PENGUNGSI. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto tengah berdialog dengan warga Bali yang mengungsi. Foto diambil dari akun Twitter @DPR_RI

Usai dinyatakan kondisi kesehatannya membaik, Ketua DPR Setya Novanto terus menyibukan diri dengan berbagai aktivitas. Setelah sebelumnya Setya memimpin rapat pleno di kantor DPP Partai Golkar, pada Jumat kemarin ia berkunjung ke Pulau Bali.

Setya mengunjungi dan menengok kondisi pengungsi Gunung Agung yang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Pengungsi yang dikunjungi Setya berada di wilayah Desa Tembok, Kabupaten Buleleng.

“Kedatangan saya bersama Wakil Gubernur Bali Pak Sudikerta dan kawan-kawan ingin membawa sembako serta keperluan logistik lainnya,” ujar Setya kepada warga di Desa Tembok.

Ia menilai penanganan pengungsi di wilayah ujung utara Pulau Bali cukup baik. Hal itu, katanya terlihat dari bahan-bahan makanan dan perlengkapan logistik lain yang sudah didistribusikan.

Ketua Umum Partai Golkar itu juga berharap para pengungsi tetap ceria dan tabah kendati berada di tempat pengungsian. Apalagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih memberlakukan status awas terhadap gunung yang memiliki ketinggian sekitar 3.000 meter tersebut.

“Bapak dan ibu selain juga anak-anak semua tetap ceria. Kalau hati selalu ceria maka kondisi apa pun bisa dihadapi dengan bahagia,” kata dia.

Dalam kunjungannya, Setya turut membagikan sembako bagi para pengungsi. Setya kini terus menjadi sorotan pasca sempat ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus korupsi KTP Elektronik.

Status itu akhirnya dianggap tidak sah berkat hasil sidang praperadilan. Selama proses persidangan praperadilan berlangsung, Setya dilarikan ke rumah sakit akibat menderita berbagai komplikasi penyakit. Selengkapnya baca di sini.

11 WNI terancam hukuman mati di Sabah

HUKUMAN MATI. 11 WNI yang berada di Sabah diketahui terancam hukuman mati. Ilustrasi oleh Rappler

Konsul Jenderal Indonesia di Kota Kinabalu Akhmad DH Irfan di Kota Kinabalu mengatakan ada 11 WNI yang terancam hukuman mati. Bahkan, tiga WNI di antaranya sudah mendapat keputusan hukum tetap (inkrach) dan sedang menunggu putusan pengampunan (pardon) dari Yang Dipertuan Negeri Sabah.

Empat lainnya sedang menjalani persidangan di Mahkamah Tinggi Rayuan Persekutuan Negeri Sabah. Empat WNI lainnya masih dalam proses penyidikan.

Kendati ada tiga WNI yang makin mendekati ke tiang gantungan, tetapi Irfan menegaskan bukan berarti Pemerintah Indonesia lepas tangan. Pemerintah, kata Irfan, terus berupaya menyelamatkan para WNI dari ancaman hukuman mati.

“Kami berkomitmen memberikan pembelaan bagi WNI agar ancaman hukumannya dikurangi,” kata Irfan.

Namun, KJRI Kota Kinabalu tidak bersedia menyebut nama 11 WNI itu dan tindak kejahatan yang membelit mereka. Selengkapnya baca di sini.

– Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!