Sketsatorial: 5 tipe pemudik di Indonesia

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Sketsatorial: 5 tipe pemudik di Indonesia
Mereka miliki caranya masing-masing untuk bisa pulang dan mengunjungi keluarga di kampung halaman. Termasuk yang manakah kamu?

JAKARTA, Indonesia — Menyambut Hari Raya Idulfitri, setiap tahunnya masyarakat Indonesia berbondong-bondong kembali ke kampung halaman untuk bertemu dengan sanak saudara sekaligus bersilaturahmi.

Tradisi mudik Lebaran ini selalu ramai dari tahun ke tahun. Banyak masyarakat Indonesia yang mengemas barang-barang untuk dibawa ke kampung halaman.

Namun, mereka miliki caranya masing-masing untuk bisa pulang dan mengunjungi keluarga di kampung halaman.

Termasuk tipe yang manakah kamu? Simak uraiannya di Sketsatorial Indonesia: 

1. ‘Cengtri’

Ini merupakan cara mudik yang berbahaya. Jangan kaget kalau lihat pemudik yang suka cengtri, alias satu motor dinaiki oleh tiga orang. Hal ini tentu bertentangan dengan hukum di Indonesia. Alhasil, polisi banyak menilang pemudik tipe ini.

2. Narsis 

Masuk bandara selfie, naik kereta selfie, atau saat jalan macet juga selfie. Mereka ini senang untuk mengambil gambar di mana pun dan kapan pun. Tapi berhubung momennya setahun sekali, selfie bareng keluarga besar sah-sah saja untuk kenang-kenangan.

3. Mudik rasa pindahan

Pemudik tipe ini yang suka mengemas banyak barang untuk dibawa ke kampung halaman. Mulai dari baju, bekal makanan diperjalanan, oleh-oleh untuk saudara, sampai karpet atau tikar. Saking banyaknya bawaan mereka, banyak orang-orang yang mengira bahwa mereka akan sekalian pindah rumah.

4. Kurang sabar

Jalur mudik tidak pernah sepi. Bahkan pemudik bisa merasakan macet berjam-jam di perjalanan. Buat pemudik yang kurang sabar, mereka akan selalu menglakson mobil meskipun mereka tahu bahwa jalanan sedang macet.

5. Milllenial

Pemudik milllenial atau anak muda zaman sekarang pasti membawa banyak gawai saat mudik. Millenial memang sulit jika harus hidup tanpa gadget dan internet. Dengan gadget, mereka akan meng-update media sosial selama perjalanan, mendengarkan lagu, atau juga mencari petunjuk arah untuk sampai di lokasi tujuan. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!