Dua film Indonesia masuk ke Asian Project Market 2015 di Festival Busan

Shinta Setiawan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Dua film Indonesia masuk ke Asian Project Market 2015 di Festival Busan
Asian Project Market 2015, bagian dari rangkaian Festival Film Busan 2015, kali ini memasukkan dua film dari Indonesia ke dalam daftar film terpilih. Dua film itu masing-masing disutradarai Mouly Surya dan Eddie Cahyono.


Dua judul film asal Indonesia terpilih dalam seleksi Asian Project Market (APM) yang merupakan bagian dari Busan International Film Festival 2015. Proyek-proyek film tersebut adalah Marlina the Murderer in Four Acts yang disutradarai oleh Mouly Surya dan diproduseri oleh Rama Adi dan Fauzan Zidni, serta The Wasted Land dari Eddie Cahyono dengan produser Ifa Isfansyah dan Isabelle Glachant.

Dua film tersebut adalah bagian dari 30 film yang masuk dalam seleksi APM tahun ini. Tiga puluh film tersebut akan mendapatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan bisnis untuk pendanaan, co-producing, dan presale dengan perwakilan industri film yang sedang mengunjungi APM 2015. Proyek-proyek yang terpilih akan menjadi kontestan yang bersaing untuk mendapatkan penghargaan yang diberikan oleh para sponsor resmi dan partner-parner APM.

Bagaimana reaksi mereka yang masuk dalam daftar seleksi? Mouly Surya mengucapkan terima kasih ketika mendapat sebuah ucapan selamat.

Sementara Isabelle Glachant, salah satu produser The Wasted Land, mengirim tweet reaksi ini:

Selain dari Indonesia, film-film dari Tiongkok, Filipina, Korea, India, Vietnam, Irak, Jepang, Turki, Inggris, Kazakhstan, Taiwan, Georgia, dan Singapura juga masuk dalam daftar. Beberapa judul yang masuk dalam sorotan contohnya adalah Agra dari Kanu Behl (India), A Mean to an End dari Yu Lik-wai (Tiongkok), serta London Stories dari Hana Makhmalbaf (Inggris).

Sebelumnya, beberapa proyek film dari Indonesia juga pernah masuk dalam seleksi APM. Judul-judul tersebut adalah A Copy of My Mind dari Joko Anwar (APM 2014), The Science of Fictions dari Yosep Anggi Noen (2014), Exotic Pictures dari Edwin (2013), Monkey’s Mask dari Garin Nugroho (2013), An Innocent Trip to New York dari Teddy Soeriaatmadja (2012).

Lalu ada Killers dari The Mo Brothers (2011), What They Don`t Talk about When They Talk about Love dari Mouly Surya (2010), Postcards from the Zoo dari Edwin (2009), Pesantren dari Nurman Hakim (2007), Jermal dari Ravi Bharwani (2006), 3 Days to Forever dari Riri Riza (2005), Five Worlds dari Garin Nugroho (2004), GIE dari Riri Riza (2002), The Photograph dari Nan Achnas (2001), dan Unconcealed Poetry dari Garin Nugroho (1999).

Selain turut serta dalam APM, beberapa proyek film Indonesia juga pernah memenangkan penghargaan dalam acara ini. Contohnya, tahun lalu Joko Anwar – A Copy of My Mind memenangkan CJ Entertainment Award. Saat APM 2013, Exotic Pictures juga memenangkan ARTE International Prize dan mendapatkan 6000 Euro.

Asian Project Market tahun ini akan digelar selama tiga hari, mulai dari 4 sampai 6 Oktober 2015. Sementara itu, Busan International Film Festival yang ke-20 akan berlangsung dari tanggal 1 sampai 10 Oktober 2015.— Rappler.com

BACA JUGA: 
Daftar video iklan Youtube Indonesia yang paling banyak dilihat
Joko Anwar jadi wakil Asia Tenggara di Venice Film Festival
Foto naskah film Ada Apa Dengan Cinta? 2 di Instagram Dian Sastro 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!