Honda BR-V, buah perkawinan jip dan minibus

Ganesa Gautama

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Honda BR-V, buah perkawinan jip dan minibus

Praga Utama

Dilihat sekilas, sebetulnya BR-V mirip dengan MPV Honda Mobilio. Tapi garis bodinya yang tegas dan berotot membuat mobil ini tampak lebih kekar.

 

SERPONG, Indonesia — Produsen mobil di Indonesia berlomba-lomba meluncurkan produk barunya. Di tengah kelesuan ekonomi dan penurunan daya beli, sejumlah merek menggoda konsumen dengan model baru yang diklaim cocok dengan keinginan orang Indonesia: berkapasitas banyak dan mampu melahap aneka kondisi jalan. 

Honda, pabrikan asal Jepang, tidak mau ketinggalan memanfaatkan pasar potensial itu. Pada hari pertama Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), PT Honda Prospect Motor (HPM) langsung menggebrak dengan meluncurkan model persilangan alias cross over antara SUV dengan Multi Purpose Vehicle (MPV), Honda BR-V.

Disebut demikian karena karakter mobil ini mirip SUV tapi daya tampung penumpangnya banyak. Ini adalah penampilan perdana BR-V di dunia. 

Presiden Direktur PT HPM Tomoki Uchida  mengatakan, BR-V memang didesain eksklusif untuk pasar Asia Tenggara, terutama Indonesia.  

“Kami menyasar konsumen yang membutuhkan mobil yang tangguh tapi tetap nyaman dan mempunyai utilitas tinggi,” kata dia menjelaskan konsep mobil berkapasitas 7 penumpang itu.

Bukan hanya ditujukan buat konsumen dalam negeri, mobil ini pun nantinya bakal diproduksi di pabrik Honda di Karawang Jawa Barat, dan diekspor ke negara lain. BR-V adalah produk ketiga Honda yang dirancang di Indonesia. Produk lain yang didesain dan diproduksi di Indonesia ialah Multi Purpose Vehicle Mobilio serta si kembar hatchback Brio dan mobil murah ramah lingkungan Brio Satya. 

Sporty tapi tak monoton

Foto oleh Ganesa Gautama/Rappler

Dilihat sekilas, sebetulnya BR-V mirip dengan MPV Honda Mobilio. Tapi garis bodinya yang tegas dan berotot membuat mobil ini tampak lebih kekar. 

Karakter SUV-nya tampak pada jarak lantai dengan tanah yang cukup tinggi, ditambah ukuran roda 16 inci. Dari segi tampilan, mobil ini seakan menjembatani keinginan konsumen yang lebih suka mobil bergaya sporty tapi tak menyukai model mobil-mobil minibus yang monoton. 

Di balik kap depannya, BR-V dipersenjatai mesin 4-silinder berkapasitas 1.5 liter i-VTEC bertenaga maksimum 120 tenaga kuda. Untuk mendukung tenaga yang disemburkan, Honda memasang teknologi transmisi manual 6 percepatan yang dipadukan dengan sistem Continuously Variable Transmission (CVT) Earth Dreams Technology. Sistem ini memberikan pilihan transmisi dengan jarak rasio yang luas namun berukuran ringkas.

Sedangkan pada aspek kenyamanan dan keamanan, sejumlah fitur standar melengkapi BR-V. Di antara fitur tersebut antara lain Vehicle Stability Assist, Hill Start Assist, Anti-lock Braking System, Electronic Brake Distribution, dan dual SRS Airbag di kabin depan. 

Karena dimensi bodinya yang cukup bongsor, ruang lutut dan kepala buat penumpang di baris kedua dan ketiga pun lapang. Kapasitas bagasi bisa ditambah dengan melipat jok belakang yang menggunakan model 50/50 split, alias bisa dilipat salah satu atau keduanya.

Dijual tahun depan

Chief Operating Officer for Regional Operation (Asia and Oceania) Honda Motor Co., Ltd, Noriaki Abe mengatakan, konsumen sudah bisa memesan BR-V mulai hari ini di GIIAS. “Harganya mulai dari Rp 230 sampai 265 jutaan.” Honda menargetkan seribu unit BR-V dipesan pengunjung.

Walau begitu konsumen tampaknya harus bersabar agak lama sampai akhirnya bisa menyimpan BR-V di garasi masing-masing.

“Soalnya produksi dan distribusi mobil ini baru dimulai pada 2016 mendatang,” kata Abe.

Karakter pembeli mobil di Tanah Air memang unik. Jika di negara-negara Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat konsumen ingin punya mobil yang ringkas dan kompak, di sini kebanyakan orang justru masih menyukai kendaraan yang mampu mengangkut banyak penumpang dan berbodi gagah.

Perhatikan saja jalanan di Jakarta yang kemacetannya hampir tak tertolong. Tak jarang, di jalan protokol yang padat sampai gang-gang di komplek perumahan yang sempit, kita melihat mobil-mobil semacam Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero, atau Nissan X-Trail berseliweran. Padahal model mobil-mobil yang bentuknya lebih condong mendekati jip itu lebih cocok untuk dipakai di medan off road atau jalanan luar kota yang panjang dan lowong.

Toh, mobil-mobil semacam itu tetap laku. Data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)menyebutkan, pada Januari-Juli 2015 tiga produk mobil kelas Sport Utility Vehicle (SUV) rata-rata laku seribu unit perbulan.

Toyota Fortuner paling laku dengan total penualan 7.005 unit, diikuti Nissan X-Trail sebanyak 6.861 unit, dan Mitsubishi Pajero yang terjual 6.471. — Rappler.com

BACA JUGA

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!