SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia— Kasus penggusuran Kampung Pulo tak hanya jadi perhatian Pemerintah Jakarta. Presiden Joko “Jokowi” Widodo pun berniat untuk berkomunikasi dengan warga.
“Saya sudah berkoordinasi dengan tim komunikasi presiden, Teten Masduki, untuk pertemuan dengan warga, katanya Jokowi masih ada kunjungan di Pontianak,” kata pegiat lembaga swadaya masyarakat Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi pada Rappler, Jumat, 20 Agustus.
Inisiatif pertemuan ini tidak hanya datang dari warga Kampung Pulo tapi juga dari pihak Jokowi. “Dua-duanya saling ingin bertemu,” katanya.
Campur tangan mantan Gubernur DKI Jakarta ini bukan hanya kali ini. Jokowi punya riwayat yang panjang dengan warga Kampung Pulo.
Jokowi, kata Sandy, pernah menyambangi warga Kampung Pulo pada Desember 2012 saat awal menjabat dari Gubernur DKI. “Pak Jokowi bilang akan membangun kampung susun yang manusiawi,” katanya. Persis seperti yang diinginkan Ciliwung Merdeka.
Warga pun setuju dan mendukung program pemerintah. Bahkan kata Jokowi, jika pembangunan rusun warga tersebut harus menebang pohon, ia akan mengganti pohon tersebut. “Pohon dan ayam milik warga akan diganti,” katanya.
Diskusi Ahok dan warga berakhir di jalan buntu
Jokowi kemudian kembali ikut campur meski telah menjadi Presiden, pada sebulan yang lalu. Tepatnya sebelum Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama tidak bisa mencapai kesepakatan dengan warga.
Sebelum penggusuran dilakukan, berbagai upaya dilakukan Ahok untuk membujuk warga Kampung Pulo untuk pindah dari lokasi yang kerap digenangi banjir karena terletak di bantaran Kali Ciliwung tersebut.
Pada 4 Agustus kemarin, Ahok menemui perwakilan warga Kampung Pulo yang mewakili 917 kepala keluarga di Balai Kota. Pertemuan itu membahas rencana relokasi, namun tak mencapai kata sepakat.
Sebulan lalu tepatnya pada 24 Juli, Jokowi menelepon Sandy. “Ahok mau ketemuan,” kata Jokowi pada Sandy. Pegiat Ciliwung itu kaget, karena bukan Ahok sendiri yang mengontaknya.
“Padahal saya sudah kirim surat untuk bertemu dengan Ahok, sudah sebulan tak dibalas. Tapi ini malah presiden yang menelepon saya,” katanya.
Sandy dan seorang ahli arsitek pun diundang ke Balai Kota untuk berdiskusi soal Kampung Pulo.
“Saya pikir akan membicarakan soal opsi rumah susun manusiawi atau kampung deret, tapi Ahok ternyata meminta kami menjadi pihak yang ikut sosialisasi soal penggusuran,” kata seorang yang ikut dalam pertemuan tersebut, tapi ia menolak disebutkan namanya.
Ahok kemudian menawarkan Ciliwung Merdeka untuk menjadi mitra dan menandatangani Memorandum of Understanding alias MOU. Tapi Ciliwung Merdeka menolak.
Hingga akhirnya dua pekan menjelang penggusuran, kabar tersebut sampai di warga. Rumah di bantaran sungai tersebut pun lalu digusur, Kamis, 20 Agustus. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.