Mendag Thomas Lembong: Pelaku ‘startup’, kalian punya teman baik di istana

Haryo Wisanggeni

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mendag Thomas Lembong: Pelaku ‘startup’, kalian punya teman baik di istana
Dan empat pesan lainnya dari Thomas saat ia berbicara dalam sesi pamungkas di panggung utama Tech in Asia 2015 edisi Jakarta

JAKARTA, Indonesia — Menteri Perdagangan Thomas Lembong hadir dalam sesi pamungkas di panggung utama Tech in Asia 2015 edisi Jakarta pada Rabu, 11 November. Ia menyampaikan sejumlah pesan bagi peserta konferensi para pelaku dan peminat industri startup ini.  

Apa saja? 

Indonesian Min of Trade Tom Lembong at Tech in Asia in Jakarta #tiajkt2015

Posted by Maria Ressa on Wednesday, November 11, 2015

1. Jokowi sahabat pelaku startup

Menurut Thomas, Presiden Joko “Jokowi” Widodo adalah sahabat bagi para pelaku startup di Tanah Air, terutama di bidang teknologi. 

“Bagaimana saya ingin kalian (pelaku startup) memandang pemerintahan yang sekarang adalah dengan memandang bahwa sekarang kalian punya teman baik di istana,” kata Menteri yang masuk ke Kabinet Kerja dalam reshuffle Agustus lalu ini. 

Hal ini karena Jokowi dalam pandangan Thomas melek dengan perkembangan teknologi dan ingin mengoptimalkannya dalam menjalankan pemerintahan.

2. Pemerintah tak ingin ganggu perkembangan ‘startup’ dengan regulasi

Bagi Thomas, pada prinsipnya apa yang dilakukan sebuah startup adalah menantang kemapanan dari bisnis yang telah ada. Pemerintah tak ingin membatasi upaya tersebut dengan banyak regulasi. 

“Kami tidak ingin mengintervensi, biarkan startup tumbuh dengan sendirinya,” kata Thomas. 

Ia mencontohkan bagaimana di negara-negara lain pertumbuhan startup kerap dimulai di area “abu-abu” yang belum jelas regulasinya. Dalam konteks Indonesia, kemunculan Go-Jek sangat pas untuk menjadi studi kasus dari pemaparan Thomas ini. 

3. Dorong inovasi perlu toleransi

Thomas percaya bahwa inovasi akan lahir di tengah masyarakat yang toleran terhadap perbedaan. Hal ini karena para inovator biasanya adalah orang-orang yang berbeda dengan orang kebanyakan.

“Inovator itu biasanya nyentrik, berbeda dan bisa juga minoritas,” ujar Thomas.

4. Berniat gabung TPP, Indonesia ingin jadi pemain kelas satu dalam perekonomian dunia

Thomas mengungkapkan bahwa niat Indonesia untuk bergabung dengan Kemitraan Trans-Pasifik yang disampaikan Jokowi dalam lawatannya ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu, merepresentasikan sikap Indonesia yang ingin menjadi pemain kelas satu dalam perekonomian dunia.

“Itu adalah pernyataan rasa percaya diri. Kita ingin jadi kelas satu, bukan kelas dua,” ujarnya.

Meski demikian ia mengakui bahwa masih terdapat banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum Indonesia bisa bergabung dengan TPP.

5. ‘Tech leader’ Indonesia tak boleh kehilangan akar budaya

Thomas punya pandangan menarik tentang kualitas yang harus dimiliki oleh seorang tech leader atau pemimpin di bidang teknologi dari Indonesia. Menurutnya, mereka harus memiliki berkualitas dunia namun tetap memiliki karakter orang Indonesia yang ramah, terbuka dan humoris.

“Ya, kita menginginkan kesejahteraan material, tapi kita juga ingin tetap ramah, rukun. Kita orangnya itu terbuka dan memiliki selera humor yang baik,” kata Thomas. 

Saat ditanya oleh moderator apakah dengan karakter semacam itu orang Indonesia tetap mampu melahirkan bisnis di bidang teknologi yang sukses dan mendunia, Thomas dengan mantap mengiyakan.

“Ya, saya percaya demikian,” katanya. — Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!