Sejumlah tokoh PDI-P sesalkan penangkapan perempuan politisi ini

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Sejumlah tokoh PDI-P sesalkan penangkapan perempuan politisi ini

ANTARA FOTO

Mereka merekomendasikan sanksi pemecatan terhadap yang bersangkutan

 

JAKARTA, Indonesia —  Siapa sebenarnya politisi yang menjadi obyek Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rumor yang berkembang perempuan politisi ini adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berinisial DWP dan tercatat menjadi anggota DPR dari Komisi V. Komisi itu antara lain mengurusi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat, perhubungan, pembangunan desa, transmigrasi dan kawasan tertinggal serta klimatologi. 

Menurut informasi sumber Rappler dan catatan nama anggota DPR, yang memiliki nama dengan inisial tersebut adalah Damayanti Wisnu Putranti. Damayanti tercatat sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan 9, Jawa Tengah nomor urut 7. 

Namun sejumlah kader senior PDIP lainnya, mengindikasikan memang ada kadernya yang bermasalah dengan hukum. Mantan Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Pramono Anung yang kini Menteri Sekretaris Kabinet, membuat indikasi kuat tentang itu dalam akun twitternya. Ia malah merekomendasikan agar si kader dipecat. 

Kader lainnya, Masinton Pasaribu bahkan membuat beberapa twit yang mengarah pada penyesalan terhadap tindakan kader yang disebutnya “memperkaya diri sendiri”.

Komentar juga datang dari Menteri Dalam Negeri yang juga mantan sekretaris jenderal PDIP, Tjahyo Kumolo. Tjahyo turut menyayangkan seandainya politisi perempuan yang terkena operasi tangan KPK betul Damayanti. 

“Kalau benar nama (yang ditangkap) Damayanti, maka sangat disayangkan. Sebagai pengurus partai, kinerjanya bagus, rajin turun ke daerah pemilihan, walau nomor urut dapil Tegal, Brebes tetapi bisa juga meraih kursi DPR. Dia sebenarnya sudah termasuk kategori orang mampu dan suaminya orang terpandang serta publik figur di luar Pulau Jawa,” ujar Tjahyo kepada Rappler melalui pesan pendek, Kamis, 14 Januari.

Sebelum masuk ke PDIP, dia sudah menjadi pengusaha infrastruktur yang lumayan sukses. Jika benar dia yang ditangkap, Tjahyo melanjutkan, maka dia prihatin terhadap nasib anak-anaknya yang masih kecil. 

“Saat pencalonan sebagai anggota DPR, suaminya mendatangi saya secara baik-baik dan minta agar istrinya bisa dicalonkan. Mau dapat nomor urut berapa tidak masalah. Sayang sekali hanya karena tidak sabar, ingin tambah kaya atau ingin mengembalikan modal, kemudian berbuat ini. Ya, repot kalau jadi anggota DPR, kemudian pamrih ingin balik modal dan bahkan menambah modal,” kata Tjahyo. 

Kalau benar perempuan yang ditangkap tersebut adalah kader PDIP, maka ini kedua kalinya kader banteng kena OTT berdekatan dengan even besar partai. Pada 9 April 2015, KPK melakukan OTT terhadap Adriansyah. Anggota DPR dari PDIP itu ditangkap di Hotel Swiss-Belresort Sanur, Bali, Kamis, 9 April 2015.

Mantan Bupati Tanah Laut dua periode, diduga menerima suap dari Direktur PT Mitra Maju Sukses Andrew Hidayat terkait dengan perizinan tambang di Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Lalu, apakah benar korban OTT adalah kader PDIP? Siapa pula kader perempuan berinisial D itu? Kita tunggu penjelasan resmi KPK soal ini. —   Rappler.com

BACA JUGA

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!