Netizen kritik kemunculan Butet Kartaredjasa di video Freeport

Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Netizen kritik kemunculan Butet Kartaredjasa di video Freeport
Zely Ariane dari Papua itu Kita mengatakan tak dapat memahami pernyataan Butet tentang 'Freeport menjaga keseimbangan alam'.

Pengalaman para karyawan PT Freeport Indonesia. Simak cerita mereka. Foto dari Facebook/IDFreeport

JAKARTA, Indonesia— (UPDATED) Sebuah video berdurasi sangat pendek yang diluncurkan pekan lalu dengan gambar tokoh utama seniman Butet Kertaredjasa memancing reaksi beberapa kalangan. Mulai dari netizen hingga komunitas Papua itu Kita. 

Dalam video yang kini telah dihapus oleh akun Freeport Indonesia tersebut, Butet mengatakan bahwa dalam proses operasinya, PT Freeport Indonesia memiliki siklus yang sangat peduli pada alam dan lingkungan. Bahkan, dia menyebut Freeport telah bertanggung jawab dengan mengembalikan ke alam apa yang selama ini telah mereka ambil dari alam Papua.

Berikut video Butet tersebut:

 

 

Butet, Sang Budayawan, dan proyek “pemberadaban Freeport”. Sila nilai sendiri peradaban macam apa yg Butet inginkan.

Posted by Rahung Nasution on Saturday, January 23, 2016

Pernyataan Butet ini langsung memicu rasa penasaran netizen di Twitter. Netizen seakan tak percaya yang berkomentar adalah seniman kondang sekelas Butet. 

 

Bukan hanya netizen, Komunitas Papua itu Kita yang merupakan organisasi advokasi isu orang-orang Papua, juga mempertanyakan sikap Butet. 

Zely Ariane dari Papua itu Kita mengatakan tak dapat memahami pernyataan Butet tentang ‘Freeport menjaga keseimbangan alam’. 

Ia menuturkan bahwa sebelum tambang Freeport menganga di daerah Nemangkawi, kawasan itu adalah kawah yang dijaga ‘keperawanannya’ oleh masyarakat setempat. 

Berikut kondisi kawasan tersebut saat ini: 

“Ya sekarang jadi lubang besar yang sering difoto-foto itu. Kita refleksi saja dari foto itu. Jadi keseimbangan alam yang bagaimana yang dimaksud Butet?” katanya pada Rappler, 23 Januari. 

Ia melanjutkan, “Butet bebas sih membela freeport, tapi baiknya jangan membela Freeport dari sisi perlindungan alam. Cari pembelaan lain yang lebih cerdas,” katanya lagi. 

Hingga hari ini, belum ada komentar dari Butet, namun perbincangan mengenai video itu masih tetap berlangsung. Netizen dan komunitas masyarakat Papua pun menunggu pernyataan dari seniman kawakan tersebut. —Rappler.com 

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!