Guru bahasa Indonesia J.S. Badudu meninggal dunia

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Guru bahasa Indonesia J.S. Badudu meninggal dunia
Jusuf Sjarif Badudu adalah pelopor Ejayaan Yang Disempurnakan (EYD), acuan penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar

JAKARTA, Indonesia — Ahli bahasa Indonesia Jusuf Sjarif Badudu meninggal dunia pada Sabtu, 12 Maret. Ia meninggal pada usia 89 tahun karena komplikasi penyakit yang diderita semasa tuanya.

Sekitar sepuluh tahun belakangan, J.S. Badudu pernah beberapa kali terkena stroke ringan maupun berat yang mengakibatkan kondisi fisiknya semakin lama semakin menurun, menurut cucunya, Ananda Badudu.

Jenazah akan disemayamkan di tempat tinggalnya sehari-hari, di Bukit Dago Selatan nomor 27, Bandung, Jawa Barat, dan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.

Pria kelahiran 19 Maret 1926 ini adalah pelopor Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), acuan penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 

J.S. Badudu dikenal masyarakat luas sejak ia tampil dalam acara Pembinaan Bahasa Indonesia yang ditayangkan di TVRI pada 1977-1979, dilanjutkan tahun 1985-1986. Pada saat itu TVRI adalah satu-satunya siaran televisi di Indonesia.

Ia mengabdikan diri untuk Bahasa Indonesia melalui kegiatan belajar-mengajar dan tulis-menulis. Ia telah menjadi guru sejak usia 15 tahun dan mengakhiri pengabdiannya di bidang pendidikan pada usia 80 tahun, karena kondisi fisik yang terus menurun.

J.S. Badudu dikaruniai 9 anak, 23 cucu, dan 2 cicit. Istrinya, Eva Henriette Alma Koroh, lebih dulu berpulang pada 16 Januari 2016 lalu pada usia 85 tahun. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!