Green Ramadan: Beribadah puasa Ramadan yang ramah lingkungan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Green Ramadan: Beribadah puasa Ramadan yang ramah lingkungan
Green Ramadan, menunaikan ibadah puasa Ramadan yang lebih ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan mengamalkan ajaran Nabi Muhammad

Ramadan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam. Ramadan adalah bulan puasa dan bulan diturunkannya ayat Al-Qur’an untuk pertama kalinya.

Ramadan berasal dari kata dalam bahasa Arab, ramad, yang berarti membakar domba tepat di kulitnya, sama seperti sensasi orang di gurun yang harus menahan lapar dan dahaga di udara panas. Sama juga seperti Muslim yang berpuasa yang sedang membakar dosa-dosanya.

Umat Islam berpuasa sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari selama 29 atau 30 hari selama Ramadan. Sesaat sebelum adzan maghrib adalah waktu di mana kita merefleksikan puasa seharian penuh. Hari demi hari, kaum Muslimin terus berusaha memperbaiki kualitas puasanya, berharap agar ibadahnya diterima.

Telah menjadi kebiasaan bagi kita untuk menyimpan bahan makanan untuk persiapan selama berpuasa. Bisa jadi kita melahap lebih banyak makanan di bulan puasa dari pada hari-hari lainnya, dan bahkan banyak orang yang justru bertambah berat badannya selama Ramadan.

Padahal, santapan yang berlebihan justru bertolak belakang dengan esensi dari puasa itu sendiri. Bagi beberapa orang, berbuka puasa seringkali berubah menjadi pesta perayaan selesainya puasa. Padahal, tujuan dari berpuasa adalah untuk menahan hawa nafsu.

Jadi, apa yang harus kita lakukan di Ramadan tahun ini agar menjadi lebih baik dari tahun lalu?

Mungkin pada Ramadan 1437 Hijriyah ini, kita bisa memulai gerakan Green Ramadan, menunaikan ibadah puasa Ramadan yang lebih ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan mengayomi sekitar seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Green Ramadan merupakan kesempatan bagi kita untuk mengingat dan mengapresiasi bumi ciptaan Allah, yang telah menyediakan beragam kebutuhan bagi kehidupan kita.

Bagaimana cara melakukan Green Ramadan? 

Baik kita akui maupun tidak, makanan adalah bagian yang besar dari bulan Ramadan. Bahkan lebih besar dari makan, Ramadan adalah tentang makan bersama keluarga dan teman-teman.

Namun, setelah menghabiskan satu piring penuh makanan dan bergelas-gelas minuman, kadang kita tidak menyadari, banyak pula sampah yang kita tinggalkan begitu saja, mulai dari sampah styrofoam bekas makanan takeaway, plastik, tisu, dan masih banyak lagi.

Perilaku seperti ini harus segera dihentikan untuk menciptakan Ramadan yang lebih ramah lingkungan. Caranya, dengan melakukan hal berikut:

Makanan

1. Mengurangi sisa makanan dan konsumsi berlebihan: Ambil makanan secukupnya, yang kira-kira bisa dihabiskan. Makan secukupnya, jangan menyisakan makanan, dan lakukanlah seperti yang di-sunnah-kan (mengisi sepertiga perut dengan makanan, seperti tiga dengan air, dan sepertiga kosong). Berikan makanan berbuka yang tersisa kepada mereka yang membutuhkan.

2. Lakukan anjuran berbuka: Makanlah lebih banyak buah-buahan dan sayur daripada daging. Nabi Muhammad lebih banyak mengonsumsi gandum, kurma, air, susu, madu, sayur, dan buah, sementara daging bukanlah bagian dari santapan sehari-harinya.

Sampah

3. Kurangi penggunaan botol plastik: Penggunaan botol plastik harus dikurangi untuk meminimalisir efek pemanasan global. Kebanyakan dari sisa limbah plastik akan merusak lingkungan, karena baru bisa terurai setelah 500 tahun.

4. Kurangi styrofoam: Styrofoam adalah bahan yang tidak dapat didaur ulang, sehingga akan tetap menjadi sampah bahkan ribuan tahun setelah penggunaannya.

5. Gunakan botol minum sendiri: Jika kamu sedang pergi ke masjid, kantor, sekolah, atau ke rumah teman, biasakan selalu membawa botol minum sendiri yang bisa diisi menjelang waktu berbuka puasa nanti.

6. Gunakan alat makan yang bisa dipakai lagi: Hentikan penggunaan piring, gelas, dan sendok plastik yang harus dibuang setelah digunakan sekali. Lebih baik menggunakan alat makan yang bisa dipakai lagi dikemudian hari.

Air

7. Lakukan anjuran sunnah Nabi: Saat berwudhu, Nabi Muhammad hanya menghabiskan dua kepal air atau sekitar setengah liter.

8. Mandi ekspres: Kurangi waktu mandi sebanyak 20% karena secara rata-rata, setiap 10 menit mandi, setidaknya membutuhkan 25 galon air. Tapi tetap pastikan bersih, ya.

Energi

9. Biasakan naik kendaraan umum: Untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan, penggunaan kendaraan pribadi perlu dikurangi dengan membiasakan diri naik kendaraan umum. Kamu juga bisa berjalan kaki atau naik sepeda jika jarak yang ditempuh memungkinkan.

Menanam pohon

10. Berkebun: Tahun ini, kamu bisa mulai menanam berbagai tanaman, baik di rumah maupun di masjid.

Sebagai kesimpulan, kita harus selalu ingat bahwa konsumsi yang lebih sedikit akan menghasilkan sampah yang lebih sedikit pula. Sebagai pemimpin di muka bumi, manusia sudah seharusnya menjaga kelestarian.

Semoga Ramadan kita kali ini lebih baik dan lebih hijau dari tahun lalu! —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!