Warga Kendeng dibela masyarakat Jerman

Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Warga Kendeng dibela masyarakat Jerman
Penggagas petisi terkesan dengan perjuangan masyarakat Samin, terutama perempuan.

JAKARTA, Indonesia—Perjuangan masyarakat Kendeng di Pati, Jawa Tengah tak berhenti  di depan Istana Negara pertengahan April, saat ibu-ibu dari pegunungan karst ini menanam kaki mereka di semen. 

Warga Kendeng ternyata juga mendapat dukungan dari masyarakat Jerman. Dukungan itu disampaikan lewat sebuah petisi. 

Apa isi petisi itu? 

Menurut Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Gun Retno, petisi yang ditulis setelah audiensi warga dengan Kedutaan Besar Jerman pada 16 Mei lalu itu berisi tuntutan kepada HeidelbergCement yang ternyata memiliki separuh saham Indocement, induk PT Sahabat Mulia Sakti (PT SMS), yang akan mendirikan pabrik di Pati. 

Petisi mendesak HeidelbergCement mengevaluasi rencana pembangunan pabrik semen ini. 

Siapa penggagas petisi ini? Aktivis ekologi Marienne Klute dari Jerman. Ia bersama dengan aktivis lainnya dan masyarakat Jerman menuntut kepedulian dan komitmen HeidelbergCement terkait kelestarian lingkungan. Maklum, Jerman memang selalu menekankan kebijakan hijau di industrinya. 

Salah satunya adalah aktivis lingkungan dari Hutan Hujan atau Rettet den Regenwald dan Urgewald.

Penulis yang juga aktivis lingkungan Dewi Candraningrum menyebut kedua kelompok ini memang memiliki perhatian yang sangat serius dengan masalah tanah, tambang, dan kerusakan ekologi hutan di Indonesia. 

“Salah satunya yang penting dan mendapat perhatian mereka adalah Kendeng,” ujarnya kepada Rappler pada Selasa, 7 Juni. 

Kepada Rappler, Marianne Klute menambahkan mengapa ia menginisiasi petisi ini. Antara lain:

  • Pertama, produksi semen mempunyai dampak global karena 5% dari emisi global berasal dari produksi semen. Secara langsung, batu karst mengeluarkan CO2; secara tidak langsung emisi dari produksi energi cukup besar.
  • Kedua, dampak lokal seperti sistem air sangat terganggu. Karst adalah kawasan penting untuk menyimpan air. Bila karst rusak, akses ke sumber air terbatas. Hal ini bukan saja menjadi masalah buat penduduk tapi juga buat penduduk Pulau Jawa seluruhnya dan itu berarti hak universal atas air dilanggar. Pelanggaran hak universal itu juga punya aspek internasional
  • Ketiga, selain bencana kekeringan dan banjir yang dialami oleh penduduk Kendeng, “Kami peduli juga terhadap nasib keanekaragaam hayati, terutama burung migran”. 
  • Keempat, Kendeng mempunyai makna untuk mengerti evolusi manusia karena cukup banyak fossil homo erectus ditemukan di lingkungan Kendeng.
  • Kelima, “Kami peduli akan masa depan masyarakat adat dan sangat tidak setuju bahwa profit industri lebih dihargai dari kehidupan manusia”.
  • Keenam, “Kami sebagai orang Jerman tidak ingin industri Jerman bertanggung jawab atas destruksi alam, terutama di negara lain”.
  • Ketujuh, “Kami terkesan atas perjuangan masyarakat Samin, terutama para perempuan. Mereka adalah contoh baik untuk hubungan harmonis antara manusia dan alam. Mereka adalah pahlawan lingkungan. Dengan pengelolaan bumi secara tidak eksploitatif, mereka adalah penjaga alam dan masa depan kita semua.”

Dewi meneruskan keterangan Marianne bahwa petisi ini juga digagas untuk salah satunya kampanye kepada warga Jerman sendiri. 

“Menurut mereka, publik Jerman harus tahu bahwa HeidelbergCement punya saham sekira 50 persen lebih di Indocement, induk PT SMS yang sekarang mau bangun pabrik di Pati,” katanya.  

Selain juga bertujuan untuk mendesak partai-partai di parlemen Jerman untuk mempertanyakan sikap negara terhadap langkah bisnis yang diambil oleh HeidelbergCement karena jika proyek Heidelberg ini masuk dalam pembiayaan negara, maka harus disetujui parlemen. 

Partai Grün alias Partai Hijau adalah salah satu yang aktif mengkampanyekan isu ini di parlemen. 

Apa tanggapan HeidelbergCement atas petisi ini? 

  • HeidelbergCement menyatakan proses izin lingkungan (AMDAL) pabrik sudah sesuai aturan. 
  • Soal krisis air, HeidelbergCement akan menyediakan sumber air untuk warga. 
  • Proses penggalian sumber daya akan dilakukan dengan mempertimbangkan komposisi hutan dan rehabilitasi. 
  • Segala permasalahan sudah diselesaikan bersama Lembaga Swadaya Masyarakat lokal dan warga. 

Dengan demikian, HeidelbergCement mengklaim, proyek pembangunan semen di lahan seluas 2.868 hektare itu sah dan aman. 

Jika kamu tak setuju dengan pernyataan HeidelbergCement, kamu bisa tanda tangan petisinya di sini. —Rappler.com

BACA JUGA

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!