Ahok: 40 persen wilayah Jakarta terendam jika air laut naik

JAKARTA, Indonesia – Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama tak cemas Jakarta akan mendapatkan kiriman banjir dari Bogor meskipun saat ini Bendungan Katulampa di Bogor berstatus Siaga III.

“Kiriman air Katulampa sudah bukan ancaman lagi buat DKI sekarang, sejak kita membuka tiga pintu (air) Manggarai ke arah kanal banjir barat dan satu pintu ke Cilwung Lama, selalu saya buka di posisi 100 centimenter,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 11 Oktober 2016.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor, Jawa Barat dan sekitarnya sejak Senin siang kemarin membuat tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa naik mencapai 130 cm. Namun sampai saat ini belum ada kabar ada wilayah Jakarta yang terendam akibat kiriman air dari Bogor.

Ahok pun berani sesumbar meskipun Katulampa Siaga I, Jakarta tetap tidak akan kebanjiran. “Katulampa Siagai I pun Manggarai enggak pernah Siaga I. Apalagi Bukit Duri kita bereskan udah enggak ada lagi cerita Siaga I,” katanya.

Yang mencemaskan Ahok saat ini justru ketinggian air laut di Utara Jakarta. Sebab jika air laut naik hingga 2,8 meter atau lebih dan Jakarta terus menerus diguyur hujan, maka sekitar 40 persen wilayah Jakarta akan terendam. 

“Kecuali, hujan dua sampai tiga hari berturut-turut dan air laut melintasi 2,8 meter tanggul. Enggak bisa dipompa, nah itu pasti tenggelem 40 persen Jakarta,” kata Ahok.

Karena itu Ahok menilai pembangunan tanggul setinggi 3,8 meter di sepanjang pantai utara Jakarta akan menjadi solusi mengatasi banjir. “Orang-orang bilang Giant Sea Wall itu, padahal bukan. Itu tanggul tipe A,” kata Ahok.

Tanggul itu akan berdiri di sepanjang pantai utara Jakarta, meliputi kawasan Cakung dan Cilincing hingga Tanjung Priok, termasuk Muara Angke, Muara Baru dan Kapuk Kamal. Namun Ahok belum tahu kapan pembangunan tanggul tipe A ini rampung. —dengan laporan ANTARA/Rappler.com