Pesawat tergelincir di Papua karena mengalami rem blong

Banjir Ambarita

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pesawat tergelincir di Papua karena mengalami rem blong
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tergelincirnya pesawat Asian One

JAYAPURA, Indonesia – Pesawat Asian One jenis Grand Caravan PK-LTV tergelincir saat mendarat di Bandara Aminggaru, Distrik Puncak Jaya, Papua pada Kamis, 13 Oktober. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 06:25 WIT diduga dipicu rem blong sehingga pesawat jatuh dan terperosok di ujung landasan pacu.

Juru bicara Polda Papua, Kombes Patrige Renwarin membenarkan kejadian itu.

“Pesawat Asian One dipiloti Capt Jaron Burhani dan kopilot AKP Stefanus mengalami crash landing di Bandara Ilaga,” ujar Patriage.

Dia menyebut pesawat terbang dari Timika mengangkut bahan pokok dan mendarat di Bandara Illaga dengan aman.

“Tetapi, saat roda pesawat menyentuh landasan atau touch runway 25, kondisinya masih aman. Tetapi, saat melaju ke tengah runway, pilot mengerem, namun rem kiri diduga tidak berfungsi,” kata dia lagi.

Akhirnya, pesawat tidak dapat dikendalikan dan terus melaju hingga ke ujung runway.

“Akhirnya pesawat melaju kencang dan jatuh pada posisi miring,” tuturnya.

Dia mengatakan tidak ada korban dalam insiden itu. Sementara, pesawat sedang dievakuasi dari ujung runway menuju ke apron.

Bangun Bandara Ilaga

Sementara, Kementerian Perhubungan mengatakan pesawat tergelincir diduga akibat kondisi runway yang licin. Ditambah, cuaca di sekitar bandara juga tengah berkabut.

Oleh sebab itu, Kemhub mengimbau kepada seluruh pilot agar tidak melakukan pendaratan di Bandara Ilaga apabila cuaca tak mendukung. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pernah mengatakan akan mengembangkan bandara tersebut.

“Saya melihat sender condos runway masih kurang panjang dan ini menjadi concern Kemhub untuk segera dibangun. Bandara ini harus dikembangkan,” kata Budi ketika berkunjung ke Ilaga pada tanggal 22 September lalu.

Dalam pengembangannya nanti, Bandara Ilaga akan dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dilengkapi dengan runway sepanjang 600 meter X 18 meter dengan apron 40. Sementara, terminal bandara memiliki luas 120 meter persegi.

“Bandara juga sudah dilengkapi fasilitas listrik seperti solar cell dengan genset 5 KVA dan fasilitas keamanan penerbangan yaitu metal detector,” kata Kemhub dalam keterangan tertulis mereka. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!