7 fakta menarik film ‘Inferno’

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

7 fakta menarik film ‘Inferno’
Profesor jenius Robert Langdon kembali ke layar lebar. Misinya kali ini adalah menyelamatkan dunia dari kepunahan

JAKARTA, Indonesia – Tujuh tahun setelah Angel & Demons dirilis, film lain yang diadaptasi dari novel karya Dan Brown kembali hadir di layar lebar. Dua sahabat lama, Tom Hanks dan Ron Howard kembali berkolaborasi di film Inferno, dalam upaya untuk membawa kembali Profesor Langdon ke layar lebar.

Kali ini, dikisahkan Profesor Langdon bertarung dengan amnesia, mencoba mengingat mengapa di awal ia bisa tergeletak di sebuah rumah sakit di Florence, Italia dan mengapa banyak orang berusaha membunuhnya.

Ternyata ingatan sempurna Langdon tidak dapat menolongnya kali ini.

Meski begitu, ia harus berusaha memecahkan teka-teki yang berhubungan dengan karya Inferno milik Dante Alighieri untuk menyelamatkan dunia dari kepunahan dalam konteks yang moderen.

Berikut beberapa fakta menarik di balik film Inferno yang mulai tayang di Indonesia, Rabu, 11 Oktober.

 1. Penulis Dan Brown tercatat sebagai executive producer film Inferno.

 2. Buku Inferno milik Dan Brown pernah menyebut Manila sebagai ‘gerbang neraka’. Itu yang membuat sebagian besar warag Filipina marah saat buku tersebut dirilis tahun 2013 lalu.

Dalam buku tersebut karakter Sienna Brooks yang diperankan oleh Felicity Jones dikisahkan pernah mengunungi Filipina dan menyaksikan tingkat kejahatan dan kemiskinan yang luar biasa dan ia juga sempat menjadi korban kekerasan di Manila. Sutradara Ron Howard sendiri memberitahu Rappler bahwa Manila tidak dijadikan referensi di film.

3. Tujuh puluh persen syuting dilakukan di Venesia, Florence, Budapest dan Istanbul. Untuk melindungi salah satu bagian lantai lokasi syuting, kru harus membangun kolam buatan yang terbuat dari silikon saat adegan Vayentha jatuh dari langit-langit ruangan Hall of the Five Hundred di Palazzo Vecchio, Florence, Italia.

Foto oleh Columbia Pictures.

4. Superstar India, Irrfan Khan berperan sebagai pimpinan dari Command Risk Consortium yang harus mempertahankan reputasi perusahaannya. Khan berkata, awalnya ia ditawari peran sebagai agen Christoph Bouchard yang akhirnya diperankan oleh Omar Sy.

Foto oleh Columbia Pictures.

“Di titik karierku sekarang, aku tidak mencari peran seperti Bouchard. Aku lebih memilih peran yang aku belum pernah lakukan sehingga memberiku kesempatan untuk mengeksplor dan melakukan riset. Jadi peran ini lebih atraktif untukku,” uajr Khan.

5. Dalam film, seorang bioengineer bernama Zobrist berencana melepaskan virus yang bisa membunuh jutaan manusia di bumi. Virus tersebut terlihat berwarna merah berbentuk cairan. Di kehidupan nyata, ‘virus’ tersebut terbuat dari campuran 40 persen air, 30 persen minyak sayur dan 30 persen saus tomat.

6. Di film ini, Langdon sering dihantui penglihatan mengenai neraka. Untuk menggambarkan salah satu adegan neraka, kru harus menggunakan 9 ribu liter darah buatan.

7. Ketika ditanya saat gelaran press conference Inferno di Singapura, neraka mana yang paling menyeramkan, Ron, sang sutradara menyebut neraka kesembilan. Sementara Tom, ia memilih neraka di mana kepala manusia berbalik melihat ke belakang. “Apa yang harus kau lakukan kalau begitu?. Kau harus tidur di atas perutmu?. Aku malah melihatnya bukan sebagai hukuman atas dosa.”

Inferno adalah buku ketiga Dan Brown yang diadaptasi ke film layar lebar. Sebelumnya ada The Da Vinci Code (2006) dan Angels & Demons (2009).-Rappler.com.

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!