Bob Dylan, pemenang Nobel Sastra 2016

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Bob Dylan, pemenang Nobel Sastra 2016
Ia menjadi penulis lagu pertama yang memenangkan penghargaan ini

JAKARTA, Indonesia – Musisi sekaligus legenda rock berusia 75 tahun ini dianugerahi Nobel Sastra karena kemampuannya menciptakan lirik-lirik penuh ekspresi sebagai bagian dari tradisi lagu-lagu Amerika yang luar biasa.

Musisi, seniman sekaligus aktor ini adalah warga Amerika pertama yang memenangkan kategori ini setelah novelis Toni Morrison di tahun 1993.

Lagu-lagu Dylan termasuk Blowin’ in the Wind dan The Times They are A-Changin’.

Sara Danius, perwakilan Swedish Academy yang memberikan penghargaan ini berkata bahwa Dylan terpilih karena ia adalah salah satu penyair besar di dalam tradisi karya berbahasa Inggris.

“Selama 54 tahun ia selalu menciptakan karya baru dan melahirkan identitas baru,” ujar Sara di Stockholm, Kamis, 13 Oktober.

Dylan yang mengambil nama panggung dari nama penyair Dylan Thomas, sudah sejak lama disebut-sebut akan memenangkan penghargaan ini. Tapi tidak banyak yang mengira bahwa Swedish Academy akan memperluas pemberian penghargaan ke genre seperti folk rock music.

Pujangga Sir Andrew Motion adalah salah satu yang pernah memuji lirik-lirik Dylan. I amenyebutkan bahwa lagu Dylan ibarat puisi.

“Terkadang terlihat jelas kemampuan menciptakan rima yang luar biasa di lagu-lagu tersebut. Bahkan tak jarang terdengar kata-kata terbaik yang disusun dalam urutan yang tepat,” kata Andrew pada BBC.

Dylan terlahir dengan nama asli Robert Allen Zimmerman di tahun 1942 dan memulai karier bermusiknya di tahun 1959 dengan bermain di kedai kopi di Minnesota.

Karya terbaik Dylan adalah di era 60-an, saat ia menjadi sumber ‘masalah’ di Amerika. Blowin’ in the Wind dan The Times They are A-Changin’ adalah dua dari banyak lagu wajib untuk anti perang dan gerakan hak sipil.

Gaya menulis lirik Dylan yang menggabungkan teknik tradisional menulis dengan keputusan kontroversial untuk ‘go electric’ terbukti sangat berpengaruh.

Album Dylan termasuk Highway 61 Revisited (1965), Blonde on Blonde (1966) dan Blood on the Tracks (1975).

Sejak akhir 80-an, ia menjalani tur secara rutin dan kerap menyebutnya sebagai ‘Tur Tanpa Akhir’.

Beberapa nama penerima penghargaan Nobel Sastra di tahun-tahun sebelumnya adalah:

  • 2015: Svetlana Alexievich (Belarus)
  • 2014: Patrick Modiano (France)
  • 2013: Alice Munro (Canada)
  • 2012: Mo Yan (China)
  • 2011: Tomas Transtromer (Sweden)

Hadia Nobel Sastra ini akan diberikan secara langsung bersama dengan lima pemenang Nobel lainnya pada 10 Desember mendatang, sekaligus memperingati hari kematian Alfred Nobel yang meninggal dunia tahun 1896.

Pengumuman Dylan sebagai pemenang Nobel Sastra 2016 jatuh di hari yang sama dengan kematian Dario Fo, seniman drama asal Italia yang pernah memenangkan Nobel Sastra di tahun 1997.-Rappler.com.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!