Pesan Natal Paus: Damai bagi dunia yang diamuk perang dan terorisme

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pesan Natal Paus: Damai bagi dunia yang diamuk perang dan terorisme
‘Perdamaian untuk orang yang menderita karena ambisi ekonomi segelintir orang, karena ketamakan dan pemujaan uang yang mengantarkan kepada perbudakan’

JAKARTA, Indonesia — Paus Fransiskus menyampaikan pesan Natal dengan mengharapkan kehadiran perdamaian di dunia yang sedang diamuk perang dan terorisme. 

Dalam pesannya, ia mendesak warga dunia untuk mengingat para migran, pengungsi, dan mereka yang ditimpa ketidakstabilan ekonomi akibat keserakahan terhadap uang.

Menyampaikan pesan Natal keempatnya sejak dipilih pada 2013, Paus Fransiskus juga mendesak Palestina dan Israel menyingkirkan kebencian dan balas dendam serta membuka halaman baru sejarah.

Perang juga disinggung dalam pesan tradisional “Urbi et Orbi” (kepada kota dan dunia) Paus Fransiskus dalam kesempatan ini. Menurutnya, kekerasan dan penderitaan mesti diganti dengan harmoni dan perdamaian yang disimbolkan oleh bayi Yesus.

“Damai untuk mereka yang kehilangan orang terkasihnya akibat aksi brutal terorisme yang telah menaburkan ketakutan dan kematian di jantung banyak negara dan kota di dunia,” kata Paus kepada sekitar 40.000 orang yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada Minggu, 25 Desember.

“Hari ini pesan perdamaian berkumandang ke seluruh penjuru bumi untuk merengkuh semua orang, khususnya mereka yang diamuk perang dan konflik kekerasan yang sepertinya lebih kuat ketimbang perdamaian,” kata Paus dalam bahasa Italia dari tengah balkon Basilika Santo Petrus.

(SAKSIKAN: Apa yang terjadi di Aleppo, Suriah?)

Paus menyeru perdamaian di Suriah, mendesak bantuan sesegera mungkin kepada penduduk kota Aleppo yang diduduki kembali pemerintah Suriah setelah empat tahun hancur akibat perang dengan pemberontak.

“Saatnya senjata disingkirkan selamanya [di Suriah], dan masyarakat internasional aktif mencari solusi sehingga koeksistensi sipil bisa dipulihkan di negeri itu,” kata Paus.

Ia juga menyatakan Natal semestinya menginspirasi manusia untuk membantu mereka yang kurang beruntung, termasuk migran, pengungsi, dan mereka yang disapu oleh gejolak sosial dan ekonomi.

“Perdamaian untuk orang yang menderita karena ambisi ekonomi segelintir orang, karena ketamakan dan pemujaan uang yang mengantarkan kepada perbudakan,” kata Paus.

Pada misa Natal Sabtu waktu setempat, Paus Fransiskus mengatakan hari raya Natal telah disandera oleh pesona materialisme yang membuat Tuhan menjadi bayang-bayang. —Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!