Koalisi Merah Putih menangi kursi MPR, suara DPD pecah

Bayu

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Koalisi Merah Putih menangi kursi MPR, suara DPD pecah

AFP

Koalisi Merah Putih sapu bersih posisi pimpinan DPR dan MPR; Koalisi Indonesia Hebat harus sekali lagi menelan pil pahit kekalahan

  

JAKARTA, Indonesia — Dua paket pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bersaing dalam sidang paripurna yang berlangsung Selasa (7/10) malam. Paket pimpinan Koalisi Merah Putih memenangi proses voting tertutup paripurna MPR hingga Rabu (8/10) dinihari dengan 347 suara, berbanding jumlah 330 suara milik paket pimpinan Koalisi Indonesia Hebat.

Paket pimpinan MPR dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) terdiri dari Oesman Sapta Odang dari Kelompok Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebagai Ketua MPR, beserta wakil-wakilnya yaitu Ahmad Basarah dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Imam Nahrawi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Patrice Rio Capella dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dan Hasrul Azwar dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Mereka didukung oleh Fraksi PDI-P, Fraksi PKB, Fraksi Partai Nasdem, Fraksi PPP, Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Kelompok DPD.

Sementara dari Koalisi Merah Putih (KMP), paket pimpinan MPR terdiri dari Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional (PAN), beserta wakil-wakilnya yaitu Mahyudin dari Fraksi Partai Golkar, E.E. Mangindaan dari Fraksi Partai Demokrat, Hidayat Nur Wahid dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Oesman Sapta Odang mewakili Kelompok DPD.

Paket pimpinan KMP itu didukung oleh Partai Golkar, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), PAN, Partai Demokrat, dan PKS. Pasangan yang diusung KIH ditetapkan sebagai paket A, sementara paket KMP ditetapkan sebagai paket B.

Karena terdapat dua pasang calon, Ketua MPR Sementara Maimanah Umar menyatakan, sesuai pasal 21 ayat 7, jika tidak tercapai musyawarah mufakat, maka mekanisme pemilihan dilakukan melalui voting.

Proses voting tertutup dilakukan dengan menarik perolehan suara setiap fraksi dan kelompok DPD. Setiap anggota MPR yang menggunakan hak suara, dilarang untuk membawa telepon seluler. Proses voting itu berjalan lama, karena mekanismenya memanggil satu persatu anggota MPR untuk memilih salah satu paket yang ditetapkan.

Jumlah anggota MPR yang menggunakan hak suaranya sebanyak 680 anggota dari jumlah total 692 anggota. Dalam proses yang dimulai hingga pukul 3 pagi itu, persaingan dua paket di awal sangat ketat. Namun perlahan-lahan, pilihan Paket B perlahan-lahan meninggalkan perolehan suara Paket A.

Hal ini diduga karena dinamika di DPD terkait posisi Oesman tidak satu suara. Di internal DPD, ada sejumlah anggota fraksi yang memiliki afiliasi parpol dengan KMP. Hal itulah yang membuat DPD tidak satu suara mendukung Oesman sebagai Ketua MPR.

Dengan satu suara abstain, Paket B tinggal membutuhkan 338 suara untuk menang. Namun, saat penghitungan suara belum selesai, Paket B yang diusung KMP sudah memastikan kemenangan. Sejumlah anggota Fraksi KMP langsung menyerbu Zulkifli memberikan ucapan selamat.

“Sesuai hasil voting, Paket B ditetapkan sebagai pemenang pimpinan MPR, yakni Ketua Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Mahyudin, EE Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, dan Oesman Sapta,” kata Maimanah mengetok palu pengesahan. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!