Mencari Kerabat Susiyah di Kediri

Kartika Ikawati, Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Perusahaan travel dan maskapai tak punya alamat lengkap Susiyah. Apakah Anda mengenal perempuan asal kediri ini? Bantu sebarkan fotonya.

 

SUSIYAH. Penumpang Air Asia QZ 8501 jurusan Surabaya-Singapura yang hilang kontak sejak Minggu, 28 Desember 2014 ini, adalah satu-satunya penumpang yang tak diketahui identitas lengkapnya. Ia adalah perempuan asal Kediri. Bagi Anda yang mengenalnya, hubungi tim kami. Foto oleh Kartika Ikawati/Rappler

SURABAYA, Indonesia-Intan, keluarga penumpang pesawat Air Asia QZ8501 mondar-mandir di Bandara Juanda , Senin, 29 Desember 2014. Ia sedang sibuk mencari kabar tiga anggota keluarganya yang menumpang pesawat yang hilang kontak sejak tiga hari lalu itu.

Mereka adalah adik kandungnya, Martinus Djomi (27), ipar Ria Ratnasari (28), dan keponakannya Kaylee C Djomi (2). Keluarga kecil yang tinggal di Dharmahusada Indah Timur itu pergi berlibur ke Singapura menumpang pesawat tersebut.Tak sendiri, ketiganya juga membawa serta seorang pengasuh Kaylee bernama Susiyah.

Informasi mengenai Susiyah ini lah yang membuat Intan kalut. Ia tak punya banyak informasi mengenai pengasuh asal Kediri ini.

“Dari kemarin kita cari info (alamat Susiyah) dari Air Asia, tapi sampai sekarang belum ada kabar,” katanya. Maskapai tak punya identitas lengkap Susiyah. Intan makin heran.

“Kalau sampai begini enggak bisa loh, ini baru nyari alamat gimana nyari orangnya (keluarganya),” kata Intan yang mengaku hanya tahu Susiyah punya satu anak di kampung halamannya, Kediri.

Menurut Intan, yang tahu persis identitas Susiyah adalah adik iparnya, Ria Ratnasari. Kartu Tanda Penduduk (KTP) juga disimpan oleh Ria.  

Intan melanjutkan, Susiyah tidak bekerja atas nama yayasan mana pun. Jadi tak ada instansi yang punya data lengkapnya selain kelurahan atau kecamatan. “Kami cuma tahu dia dari Kediri saja. Umur kira-kira 40 tahunan. Dan dia sudah bekerja sektiar 1,5 tahun,” kata Intan.

Intan sangat ingin segera menemukan keluarga Susiyah. Ia bahkan mengadu ke Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini. “Bu Risma tadi pagi yang telepon ke SS, enggak tahu gimana (kabarnya) sekarang,” katanya.

SS adalah radio lokal Suara Surabaya. Selain itu, foto dan nama Susiyah juga dipampang di akun sosial media Air Asia Indonesia. Namun, hasilnya masih belum kelihatan.

Wali Kota Risma turun tangan

Bukan Risma namanya jika tak turun ke lapangan. Ia datang ke Bandara Juanda, salah satu misinya, mencari identitas Susiyah, si pengasuh anak asal Kediri.  

“Ya saya nyocokkan (data penumpang), karena ada keluarga khawatir yang tidak bisa ketemu, jadi Saya coba cari alamatnya, Karena dia hubungin enggak bisa. Namanya Susiyah dari Kediri,” katanya pada wartawan di Bandara Senin kemarin.

Risma lalu berinisiatif mencari keluarga Susiyah lewat jalur Palang Merah Indonesia.

Risma kritik perusahaan travel

Usai mengobok-ngobok data penumpang di Bandara, Risma beralih mengkritik perusahaan travel yang memberangkatkan rombongan keluarga Intan. Ia mengatakan, perusahaan travel harusnya punya salinan lengkap data penumpang, termasuk Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Saya berharap travel dan semua maskapai itu meng-copy alamat juga, jgn hanya yang dibutuhkan yang di imigrasi scanning-nya, kan cuma nama dan nomor paspor saja, tapi gak ada alamatnya. Jadi kan kita kesulitan,” katanya dengan suara khasnya yang menggema.

Risma berharap, seluruh penerbangan, ke luar negeri terutama, menyalin data lengkap penumpangnya. “Saya rasa enggak mahal kok alat scanning itu,” kata Risma dengan nada menyindir.

Wali Kota ini kemudian juga mengkritik sikap pihak travel yang dinilainya lepas tangan. Ia hilir mudik ke Crisis Center keluarga penumpang dengan mimik keheranan. “Saya sempat agak marah, kok dia (perusahaan travel) pergi saja,” kata Risma.

“Ya maksud Saya, dia kasih data ke Kami, biar Kam cek gituh,” kata Risma dengan suara khasnya yang menggema. “Tapi dia sudah pergi, Saya harus cari sendiri,” kata Risma kecewa.

Risma kembali menyesalkan kelalaian dari pihak travel yang tidak menyalin data lengkap penumpang. Perusahaan travel seharusnya tak hanya menyalin halaman depan paspor saja, padahal alamat lengkap penumpang ada di halaman belakang, “Jadi ke depan Saya minta salin halaman depan dan belakang,” katanya. –Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!