DPR ketuk palu Budi Gunawan sebagai Kapolri

Pamela Sarnia

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

DPR ketuk palu Budi Gunawan sebagai Kapolri
“Ini mengakibatkan robohnya kredibilitas institusi peradilan. Robohnya kredibilitas dewan sebagai institusi politik,” ujar politisi Demokrat.

JAKARTA, Indonesia — Hasil rapat paripurna DPR RI, Kamis (15/1), menyetujui Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian RI menggantikan Jenderal Sutarman.

Pengesahan Budi sebagai Kapolri disetujui oleh 9 fraksi di DPR, kecuali Partai Demokrat yang menolak Budi terkait statusnya sebagai tersangka korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Selasa (13/1) menjadikan Budi sebagai tersangka kasus korupsi saat menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir di Mabes Polri pada tahun 2003-2006. (BACA: KPK tetapkan calon Kapolri Budi Gunawan tersangka rekening gendut)

“Sesuai rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan fraksi-fraksi, disepakati bahwa dengan mendengarkan hasil fit and proper test Komisi III, rapat paripurna menyetujui pengangkatan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri, terkecuali Fraksi Partai Demokrat yang ingin menunda pengesahan dan Fraksi Partai Amanat Nasional ingin terlebih dahulu ada rapat konsultasi antara pimpinan dewan dan presiden,” ujar pimpinan sidang paripurna Taufik Kurniawan.

Komisi III DPR yang membawahi bidang hukum, Rabu, telah memberi lampu hijau bagi Budi untuk menjadi Kapolri. (BACA: Komisi Hukum DPR restui Budi Gunawan jadi Kapolri)

Tercatat, 411 anggota DPR RI hadir dalam sidang paripurna hari ini.

Benny K. Harman, anggota Fraksi Partai Demokrat, menyayangkan sikap pimpinan sidang yang mengesahkan Budi sebagai Kapolri. “Pengangkatan Budi Gunawan yang berstatus tersangka sebagai Kapolri bisa dianggap pelanggaran konstitusi,” ujar Benny.

“Ini mengakibatkan robohnya kredibilitas institusi peradilan. Robohnya kredibilitas dewan sebagai institusi politik,” lanjut Benny.

Relawan ancam cabut dukungan

Sementara itu, sejumlah relawan Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang mendukung selama masa kampanye, meminta Jokowi untuk membatalkan pencalonan Budi sebagai Kapolri.

“Kami sebagai relawan ‘Konser Salam 2 Jari’ menyatakan akan turun ke jalan dan meminta KPK segera menuntaskan kasus pidana di balik rekening gendut,” ujar koordinator Relawan Konser Salam 2 Jari, Abdee Negara, melalui siaran pers, Kamis.

Meski pemilihan Kapolri merupakan hak prerogatif presiden, Abdee dan para relawan berharap Jokowi memilih calon yang memiliki integritas dan jejak rekam yang bersih, bukans seorang tersangka korupsi.

Abdee melanjutkan bahwa  dukungan penuh yang diberikan kepada Jokowi bukan tanpa harapan.

“Kami percaya bahwa Bapak Jokowi sebagai presiden pilihan kami akan mendengarkan dengan hati dan tidak semata hanya dengan telinga. Kami percaya, Bapak masih punya hati untuk mendengarkan suara kami,” kata Abdee.

Seniman dan aktivis lainnya yang tergabung dalam relawan Konser Salam Dua Jari adalah Oppie Andaresta, Nia Dinata, Olga Lydia, Joko Anwar, Happy Salma, Indra Bekti, Goenawan Moehammad, Fadjroel Rachman, dan Glenn Fredly. —Rappler.com


Laporan lengkap:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!