
JAKARTA, Indonesia — Penyidik Densus 88 masih mengumpulkan bukti untuk menjerat Robby Risa Putra, terduga teroris yang memfasilitasi keberangkatan WNI ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
“Kita menggeledah rumahnya dan ditemukan air soft gun, HP, magazen dan peluru, kertas yang semacam arsip, file, dan satu botol yang berisi benda gotri sebagai amunisi. Kita masih terus dalami sejauh mana keterlibatan yang bersangkutan,” Kepala Bagian Penerangan Polri Kombes Agus Rianto, Senin, 13 April 2015.
Masih belum jelas siapa saja dan berapa banyak orang yang dibantu oleh Robby untuk pergi ke Suriah.
(BACA: 16 WNI di Turki tertangkap menyeberang ke Suriah)
“Masih kita proses. Kita punya mekanisme penyelidikan dan ini tentunya sangat teknis. Termasuk kemungkinan adanya keterlibatan tersangka lain dalam kasus ini.”
Robby, 38 tahun, ditangkap di Hotel Santika, Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu siang, 11 April. Ketika ditangkap, ada sejumlah barang bukti yang disita seperti SIM, STNK, catatan rekening dan bukti transfer sejumlah Rp 2 juta.
Awal bulan ini, Polri menembak Daeng Koro, pemimpin teroris kelompok Santoso Abu Wardah dalam penggerebekan di Pegunungan Sakinah Jaya, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
“Dari hasil DNA disimpulkan bahwa pria yang tewas itu adalah Daeng Koro,” kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar dr Sucipto seperti dikutip Tempo.
(BACA: Teroris Daeng Koro diduga tewas tertembak)
Pada akhir bulan lalu, tiga orang terduga teroris ditangkap di Malang dan satu orang ditangkap di Tulungagung. Mereka juga diduga memfasilitasi keberangkatan WNI ke Suriah. — Rappler.com
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.