Polisi ringkus pegawai Percetakan Negara terkait bocornya soal UN SMA

JAKARTA, Indonesia — Pagar bercat biru di Jalan Percetakan Negara nomor 21, Salemba, Jakarta Pusat dijaga ketat oleh 13 petugas keamanan, Rabu, 15 April. Petugas itu mondar-mandir di dalam area yang dilindungi tiang besi setinggi dua meter itu.

Penjagaan terjadi sejak pukul 17:00 WIB, saat Perusahaan Umum Percetakan Negara yang berada di alamat itu mulai digeledah oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. 

Penggeledahan itu terkait dengan bocornya soal Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas (UN SMA) di Internet pada Senin, 13 April.

Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso menyatakan jajarannya tengah menyelidiki kasus bocornya naskah soal UN. Dari hasil penyelidikan sementara, kasus soal bocor melibatkan oknum dari pihak percetakan.

Staf Khusus Menteri Pendidikan Muhammad Chozin mengatakan Bareskrim menggeledah Perusahaan Umum Percetakan Negara selama lima jam, yang berakhir sekitar pukul 22:00 WIB. 

“Beberapa barang bukti dan pegawai Percetakan Negara dibawa ke Trunojoyo (Markas Besar Polri),” kata Chozin kepada Rappler, Rabu, di tempat penggeledahan.

Namun hingga kini, baik pihak Bareskrim maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum secara resmi memberi tahu barang bukti apa yang diangkut dan berapa pegawai percetakan yang diamankan.

Sebelumnya, soal ujian itu diduga bocor di tanggal yang sama saat pelajar mulai melaksanakan UN. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan mendapat laporan soal bocor sekitar pukul 10:00 WIB, Senin. Tak tanggung-tanggung ada 30 buah paket soal UN yang bocor di dunia maya. Soal ujian itu diunggah dari aplikasi Google Drive dalam format PDF. 

Anies langsung melakukan rapat. Hasilnya, tim rapat itu menghubungi dan menyurati Google Inc. yang berpusat di Amerika Serikat untuk meminta segera menutup akses ke akun itu. Satu jam kemudian, akun yang berisi soal ujian itu ditutup aksesnya oleh Google. —Rappler.com