Semi final Piala Sudirman: ada peluang curi kemenangan

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Semi final Piala Sudirman: ada peluang curi kemenangan

TRIBUN

Indonesia akan menghadapi Tiongkok pada semifinal Piala Sudirman, Sabtu, 16 Mei 2015 pukul 12.00 WIB. Kesempatan skuat merah putih cukup tipis untuk bisa menaklukkan tim tuan rumah. Tapi, peluang masih ada.

Asa Indonesia untuk meraih Piala Sudirman setelah terakhir mendapatkannya pada 1989 kini diuji. Target menembus final bisa pupus melihat lawan yang akan dihadapi.

Jalan menuju final tak hanya berliku. Indonesia akan berjumpa dengan Tembok Besar Tiongkok. Ya, tembok besar dalam arti yang sesungguhnya melihat materi pemain yang dimiliki Tiongkok.

Berikut ini order of play yang baru diumumkan Sabtu pagi, 16 Mei.

– Ganda Putra: Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan vs Cai Yun/Fu Haifeng

– Tunggal Putri: Bellaetrix Manuputty vs Li Xuerui

– Tunggal Putra: Jonatan Christie vs Chen Long

– Ganda Putri: Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari vs Tang Yuanting/Yu Yang

– Ganda campuran: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir vs Zhang Nan/Zhao Yunlei

Laga akan dimulai dengan pertandingan ganda putra. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akan berjumpa pasangan senior Cai Yun/Fu Haifeng. 

Di atas kertas, Hendra/Ahsan yang berperingkat 3 dunia lebih diunggulkan. Sebab, pasangan lawan telah lama tak berpasangan dan peringkat dunia mereka melorot hingga peringkat ke-200an. 

Namun, jangan salah. Keduanya dulu adalah ganda putra terbaik dunia. Mereka bahkan pernah menguasai peringkat pebulutangkis teratas dunia. Di sektor ini, Indonesia hanya sedikit diunggulkan, yakni 55% banding 45%. 

“Kami harus waspada. Sebab, mereka memiliki pengalaman. Di bulu tangkis, apa yang ada di atas kertas bisa berubah di atas lapangan jika tak fokus dan lengah,” kata Hendra, Sabtu, 16 Mei.  

Di tunggal putri, Bellaetrix Manuputty (peringkat 57 dunia) kembali dipercaya untuk menghadapi pebulutangkis peringkat satu dunia Li Xuerui. Perbedaan ranking dan skill keduanya bagai bumi dan langit. Karena itu, sektor ini dipastikan menjadi milik Tiongkok dengan persentase keunggulan 40% banding 60%.

Di tunggal putra, Jonathan Christie (peringkat ke-63 dunia) juga akan berjumpa pebulutangkis nomor wahid dunia, Chen Long. Sama seperti di tunggal putri, perbedaan peringkat, keahlian, dan pengalaman keduanya cukup signifikan. Laga ini menjadi milik Tiongkok 40% banding 60%.

Di ganda putri, pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda (peringkat 7 dunia), akan bersua Tang Yuanting/Yu Yang. Kabar baik, mereka belum lama berduet dan berada di peringkat ke-129 dunia. Laga ini diprediksi akan dimenangkan oleh Greysia/Nitya meski peluangnya cukup tipis, 55% banding 45%. 

Jika skor berimbang 2-2, partai penentu dipastikan super seru. Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan berjumpa seteru abadinya, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Perbedaan peringkat keduanya cukup tipis (peringkat 3 dunia versus peringkat satu dunia). Tapi, secara head to head, pasangan Tiongkok masih unggul 9-5 dari Indonesia.

“Saya siap bekerja keras. Ini kerja tim dan kami berharap pemain lain maksimal untuk bisa memaksakan sampai pertandingan terakhir. Lawan siapa pun, kami siap menjawab tugas itu!” kata Natsir, Sabtu, 16 Mei. 

Dia tak gentar dengan reputasi Tiongkok. Dia berharap pemain Tiongkok yang lebih diunggulkan terbebani dan tak bisa bermain lepas. “Kami nothing to lose, beban lawan tentu lebih berat. Itu kesempatan bagi kami,” katanya.

Sementara itu, manajer Tim Indonesia Rexy Mainaky juga mengakui secara materi timnya memang tak difavoritkan melawan Tiongkok. 

“Kami hanya menurunkan yang terbaik yang kami punya. Lawan memang lebih diunggulkan, mereka juga main di kandang,” katanya seperti dilansir PBSI via email.

Hanya, Indonesia tak akan menyerah begitu saja. Tekat mencuri poin dilontarkan oleh Rexy dari sektor putri. “Kami harapkan bisa curi poin dari tunggal putri atau ganda putri. Kalau di putra pasti seru. Cuma, tunggal putra akan berat,” kata lelaki yang juga menjabat Kabid Binpres PP PBSI tersebut.

Berbicara peluang, Rexy tak ingin membebani para pemain. Dia ingin skuat merah putih tampil lepas dan hanya berpikir menampilkan yang terbaik. 

“Peluang kami sekitar 40%. Tapi dengan semangat tinggi semoga kami bisa menang,” harapnya. Rappler.com

Mahmud Alexander adalah wartawan olahraga yang berdomisili di Jakarta. Dia berfokus pada liputan-liputan sepak bola dan bulu tangkis. Disela tugas-tugas jurnalistiknya dia menjadi penulis lepas dengan tema olahraga dan budaya.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!