Memperkirakan biaya gaun dan kebaya pengantin

Brigida-Alexandra Marcella

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Memperkirakan biaya gaun dan kebaya pengantin
Sedang menyiapkan pernikahan? Berikut tips yang nggak boleh kamu lewatkan saat memlih gaun dan kebaya pengantin untuk hari spesialmu.

Mungkin Anda salah satu yang sudah memimpikan tentang gaun pengantin semenjak remaja. Begitu pernikahan sudah dekat, belanja untuk keperluan yang satu ini tentunya sangat menyenangkan. Tapi bisa jadi melelahkan dan membingungkan juga.

Ada beberapa tips memilih gaun atau kebaya pengantin yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

‘Ready stock’ vs desain baru

Perancana pernikahan Lia Ng memaparkan pilihan yang tersedia untuk mendapatkan gaun pengantin impian.

Membuat gaun yang sepenuhnya disesuaikan bagi Anda memiliki keuntungan tersendiri.

“Kita bisa bertukar pikiran dengan desainer, dimana mereka mampu menganalisa bentuk tubuh kita dan menciptakan busana pengantin yang sesuai,” katanya.

Namun, ia mengingatkan calon pengantin bahwa prosesnya bisa memakan waktu lama.

“Tergantung desainernya, tapi bisa 6 bulan menunggu,” kata Lia, sambil menambahkan bisa saja ukuran tubuh si calon pengantin tidak sama dibandingkan saat pertama kali diukur oleh sang desainer. Keinginan juga bisa berubah setelah beberapa bulan berlalu.

Alternatif lain ialah membeli gaun ready-to-wear. Pilihan ini lebih cocok untuk Anda yang menginginkan hasil cepat dan tidak terlalu memusingkan model gaun pengantin.

Pilihan ini tentu ada juga kekurangannya. “Pemilihan model baju akan sangat selektif karena bisa saja saat fitting, gaun tersebut tidak terlalu sesuai dengan bentuk tubuh kita,” ujarnya. 

Anggaran yang harus disiapkan

Menurut Fero, seorang perancang gaun pengantin dengan label Kristoofer, untuk memperoleh sebuah gaun pengantin ready-to-wear yang cantik, calon pengantin bisa menyiapkan sekitar Rp 20 juta – semakin rumit jahitan dan semakin banyak material yang dibutuhkan, semakin mahal pula harganya.

“Harganya tergantung desain, label, bahan dan tiap desainer memiliki tarif yang berbeda berdasarkan jam terbangnya masing-masing,” kata desainer Billy Tjong. Menurutnya, dana yang perlu disiapkan minimal di atas Rp 10 juta untuk mendapatkan hasil rancangan terbaru.

Bagaimana jika Anda sudah punya gambaran spesifik mengenai gaun impian Anda?

Vina, seorang editor di majalah pernikahan, sangat paham dengan apa yang ia inginkan untuk pernikahannya. Demi memperoleh dua gaun pernikahan untuk pemberkatan gereja dan resepsi, ia meminta desainer Andhita Siswandi untuk mewujudkan gaun idaman yang sudah lama ada di benaknya.

“Saya punya bayangan sendiri mengenai gaun pernikahan saya, sampai ke detailnya, embellishment, dan payetnya,” tuturnya.

Dalam waktu 6 bulan, gaun itu terwujud dengan ongkos pembuatan Rp 15 juta per gaun – tidak termasuk material. Vina menemukan sendiri bahan-bahan untuk gaun pengantin tersebut dalam beragam vendor. “Kain yang saya gunakan ada yang Rp 400.000 hingga Rp 800.000 per meter,” katanya.

Carla mengaku beruntung karena bisa menghemat saat menjahitkan gaun pengantinnya 1,5 tahun yang lalu. Ia tidak ingin menyewa gaun pengantin dan lebih memilih untuk mengenakan hasil rancangan sahabatnya.

Alhasil, ia bisa mendapatkan gaun pengantin elegan untuk mendukung pesta pernikahannya yang bergaya tahun 1920an di Bali, dengan harga terjangkau.

“Karena (perancangnya) teman sendiri, biayanya super murah, Rp 2,5 juta saja,” ujar Carla. Ia menjelaskan bahwa biaya itu hanya dua kali lipat biaya sewa gaun pengantin di Bali.

Intinya, ada banyak pilihan dengan harga yang sangat bervariasi, jadi jangan pernah merasa bahwa Anda harus menghabiskan dana besar untuk memperoleh gaun pengantin impian.

Modern vs tradisional

Bagi yang menyelenggarakan pernikahan adat, kebaya pengantin menjadi pilihan yang lebih sesuai dibandingkan gaun pengantin. Rumitnya hiasan payet pada kebaya pengantin akan menjadi faktor penentu harga.

“Masyarakat kita memang sukanya yang berkilauan dengan taburan kristal, akhirnya jadi mahal,” tutur desainer Billy Tjong. 

Padahal, ia menambahkan, kebaya tidak identik dengan payet dan siapa saja bisa mendapatkan tampilan kebaya pengantin anggun dengan menggunakan bahan renda atau bordiran. Trik ini tentu bisa menghemat anggaran. 

Beberapa rekomendasi tempat

Di kawasan Mayestik, Jakarta Selatan, Anda bisa menemukan bahan-bahan berkualitas serta penjahit-penjahit yang bisa membuat gaun pengantin sesuai rancangan pribadi. Tentu saja, jika Anda ingin menambahkan detail yang rumit, sebaiknya minta pendapat seorang desainer.

Apabila tidak ingin repot menyimpan gaun pengantin dan merawatnya setelah hari pernikahan, menyewa gaun atau kebaya pengantin bisa jadi solusinya. Untuk yang satu ini, Lia menyarankan untuk melakukan survei ke beberapa bridal house.

“Banyak rumah gaun pengantin yang justru menawarkan jasa lain atau bahkan paket lengkap sehingga membantu (menghemat) anggaran pernikahan,” sarannya. Di Jabodetabek saja, ada ratusan bridal yang bisa Anda pilih. Luangkan waktu untuk mencarinya lewat situs-situs vendor pernikahan seperti Bridestory, The Bride Dept, atau Weddingku.

Pasar Baru, Jakarta Pusat, adalah kawasan yang bisa Anda kunjungi untuk menyewa kebaya pengantin. “Sanggar-sanggar tradisional pun menyediakan penyewaan kebaya pengantin, jasa makeup dan busana tradisional untuk pihak keluarga,” kata Vina.

Terakhir, jika Anda ingin mengajak teman dekat atau anggota keluarga untuk menemani saat berbelanja, cukup ajak dua atau tiga orang saja. Terlalu banyak ‘penasehat’ malah membuat Anda bingung. —Rappler.com

Tips di atas berasal dari LiveOlive, sebuah situs yang membekali perempuan Indonesia dalam hal pengelolaan keuangan pribadi.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!