SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Turnamen perdana yang digelar Tim Transisi, Piala Kemerdekaan, semakin konkret. Turnamen memastikan diikuti 18 klub sepak bola Divisi Utama, kasta kedua sepak bola Indonesia. Mereka akan terbagi dalam tiga grup.
Turnamen digelar di terpusat di satu lokasi di setiap grup regional. PSMS Medan, misalnya, kemungkinan akan menjadi tuan rumah dari 5 klub di grupnya. Begitu juga Perserang Serang atau Cilegon United di grup B, dan Persepam Madura United di grup C.
Berikut ini pembagian grupnya.
Grup A (Sumatera)
PSMS Medan (opsi tuan rumah)
PSPS Pekanbaru
Persires
Lampung FC
Persitara Jakarta utara
Kalteng Putra
Grup B (Banten)
Perserang Serang (opsi tuan rumah)
Cilegon United (opsi tuan rumah)
Persika Karawang
PSIR Rembang
Persib Pekalongan
Persidago Gorontalo
Grup C (Jawa Timur)
Persepam Madura United (opsi tuan rumah)
Persebo Jaya Bondowoso
Madiun Putra (opsi tuan rumah)
Persikap Pasuruan Jaya
Persatu Tuban (opsi tuan rumah)
Persinga Ngawi
Belum Konfirmasi:
- Martapura FC
- Persifak Fak-Fak
Awalnya, kick off direncanakan 24 Juli. Namun setelah menggelar workshop di Kuningan, Jakarta, pada 2-3 Juli, akhirnya disepakati turnamen dimulai pada 1 Agustus. Itu untuk memberi kesempatan bagi para pemain memulihkan kondisinya pasca bulan puasa.
“Klub-klub yang meminta mundur. Mereka tak mau kondisi pemain tak maksimal,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Jumat, 3 Juli. Workshop tak hanya membicarakan teknis pertandingan. Menpora juga mengikat mereka dengan penandatanganan pakta integritas dengan klub-klub peserta turnamen.
Tapi, pembagian grup tersebut bisa bertambah. Sebab, ada dua klub lain yang sudah mengkonfirmasi untuk ikut. Kabarnya, ada klub Indonesia Super League (ISL) yang juga tertarik.
“Jadwal ini lebih cepat dari yang saya laporkan ke Presiden Joko “Jokowi” Widodo, 2 Agustus,” kata Menpora.
Klub Divisi Utama siap dengan segala konsekuensi
Keputusan untuk bergabung dalam turnamen Tim Transisi adalah pilihan berani yang diambil klub-klub Divisi Utama. Sebab, mereka juga dihantui sanksi dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI): dikeluarkan sebagai anggota. Jika itu terjadi, klub tak bisa bertanding dan merana karena tak ada pemasukan.
Tapi, mereka mengambil keputusan bergabung karena ini adalah pilihan terbaik. Mereka tak bisa menunggu PSSI karena organisasi pimpinan La Nyalla Mattalitti itu tak bisa menggelar kompetisi apapun setelah dibekukan Menpora. Padahal, klub harus mengikuti kompetisi agar roda kehidupan pemain, pengurus, dan klub berputar.
PSMS Medan, misalnya, menganggap pihaknya berada di jalur yang benar. “Turnamen Piala Kemerdekaan ini positif buat para pemain,” kata manajer PSMS Medan Andry Mahyar Matondang seperti dikutip Jawa Pos.
Sekjen PSSI Azwan Karim sudah menyiapkan penindakan kepada mereka. PSSI akan memberikan surat peringatan. Jika tidak digubris, mereka terancam sanksi berat berupa pemecatan. “Mereka bisa langsung kami sanksi atau kami denda bergantung respons mereka,” kata Azwan. – Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.