Ramadan 2015: Mudik aman dengan BBM kemasan

Haryo Wisanggeni

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ramadan 2015: Mudik aman dengan BBM kemasan
BBM yang dijual dalam kemasan bukan BBM bersubsidi dan tak bisa dibawa dalam perjalanan jauh.

 JAKARTA, Indonesia — Kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan mudik dengan kendaraan pribadi merupakan mimpi buruk. Apalagi jika alternatif tempat untuk mengisi bahan bakar letaknya masih sangat jauh dan kamu sedang terjebak macet.

 Meneruskan kebijakan tahun lalu, Pertamina kini menjual BBM jenis Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex dalam kemasan tabung. 

“BBM dalam kemasan ini dijual di kios-kios Pertamax milik Pertamina yang umumnya berlokasi di antara SPBU,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro.

“Cara ini efektif saat terjadi kemacetan lalu lintas, sementara pengguna jalan membutuhkan BBM.”

Tidak di semua tempat tersedia BBM kemasan. Ini hanya dijual di jalur mudik, termasuk di jalur mudik baru: Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).  

“Ini kan jalannya 60 kilometer di antara SPBU-SPBU di tol ini, di tengah yang ada rest area non-SPBU, kita kasih kaleng, ya BBM dalam kaleng,” kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang seperti dikutip Antara.   

Berapa sih harga BBM dalam kemasan? 

Menurut Wianda, Pertamax dalam kemasan 5 dan 10 liter ini, dijual Rp 10.650 per liter. 

Amankah BBM dalam kemasan?

Meski tidak untuk disimpan dalam jangka panjang, BBM kemasan yang dijual Pertamina jauh lebih aman karena kemasannya dari kaleng. 

“Dalam kemasan, keamanannya lebih terjamin, kalau pakai botol plastik kurang,” kata Direktur Jenderal Migas IGN Wiratmaja

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang merupakan mitra kerja Pertamina Totok Daryanto memberikan apresiasi positif atas hadirnya BBM kemasan untuk pemudik.

“Kami dari komisi VII memberikan apresiasi positif. Sebagai perusahaan yang profesional, sudah seharusnya pertamina berinovasi mengeluarkan produk-produk baru dan berkreasi dalam menjalankan tugas bisnisnya dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen,” kata Totok. 

Jual eceran dilarang?

Pertamina memang melarang penjualan bensin bersubsidi (Premium) eceran menggunakan botol atau menggunakan jeriken. Alasannya selain keamanan, juga menghindari penimbunan BBM. 

Namun demikian, karena yang dijual adalah BBM non subsidi, maka Pertamina tidak mengkhawatirkan penimbunan. 

“Secara finansial tidak masalah ditimbun karena ini bukan bahan bakar subsidi dan Pertamina untung,” kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang kepada Rappler, Selasa 14 Juli. 

Wianda juga mengatakan bahwa ada standar dan prosedur sehingga kemasan hanya bisa diisi oleh petugas untuk mengurangi risiko penimbunan. 

“Itu hanya boleh diisi petugas pertamina di rest area yang tidak ada SPBU dan beberapa lokasi check point motor yang dilakukan polisi. Tidak boleh dibawa oleh pengendara motor dan mobil. Ini bukan air minum kemasan,” kata Wianda. — Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!