“Mereka membahas perkembangan di Ukraina, di Asia Tenggara, dan Timur Tengah karena Tony Blair adalah utusan khusus PBB [Perserikatan Bangsa-Bangsa] untuk masalah Middle East,” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam keterangan pers usai mendampingi Presiden SBY dan Tony.
Presiden SBY menerima mantan PM Inggris Tony Blair, membahas isu internasional termasuk toleransi umat beragama. pic.twitter.com/ItjcoM3XkM
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) 11 September 2014
Tony mengunjungi Indonesia dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tony Blair Faith Foundation. Forum ini adalah ketiga kalinya Presiden SBY dan Tony bertemu, sejak pertemuan terakhir mereka tahun 2006.
“Sekali lagi, terima kasih telah menerima saya di Indonesia. Saya masih ingat ketika saya berada di Jakarta tahun 2006,” kata Tony dalam pernyataan persnya.
Kehadirannya kali ini, lanjut Tony, adalah untuk menjembatani hubungan negara-negara barat dan Islam, dan mengatasi radikalisme yang semakin mencemaskan.
“Dalam kunjungan ini, mantan PM Tony Blair sebenarnya ingin melihat kerjasama antara agama,” terang Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah.
Tony menambahkan bahwa ia menghargai SBY sebagai kepala negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
Di luar itu, pertemuan tadi juga membahas isu perkembangan di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah, perkembangan di Syria, penanganan terorisme oleh ISIS, dan permasalahan di Ukraina.
Presiden SBY merekomendasikan agar tidak meminggirkan Rusia dalam isu global karena peran sentralnya dalam menyelesaikan masalah yang tak kunjung usai.
“Presiden menggarisbawahi bahwa Rusia harus tetap dirangkul karena peran Rusia tetap diperlukan terkait penanganan isu-isu di Timur Tengah dan ini jadi pemikiran Tony,” jelas Faizasyah.
Tony akan terbang ke Amerika Serikat dan menyampaikan hasil pertemuan dengan SBY kepada kepala negara lainnya. —Rappler.com
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.