SURABAYA, Indonesia- Hingga Minggu, 4 Januari 2015, sudah 34 jenazah penumpang Air Asia QZ8501 yang berhasil ditemukan tim Badan Search Nasional. Sembilan diantaranya berhasil diidentifikasi.
Satu jenazah tambahan diungkap oleh Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo tadi sore. “Hari ini ditemukan satu jenazah yang ada di dalam area prioritas” katanya pada awak media, di markas Basarnas hari ini.
Jenazah tersebut sedang diangkut Kapal Singapura RSS Persistance saat ini, dan sedang diantar ke Pangkalan Bun secepatnya. “Jika cuaca memungkinkan,” katanya.
Kemudian, jumlah jenazah yang terevakuasi bertambah tiga pada malam hari ini, setelah tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban pesawat Air Asia QZ8501. “Jenazah ditemukan oleh Heli Sea Hawk milik Amerika,” kata Bambang.
Heli Sea sempat meminta bantuan Kapan Onami Jepang, karena tak bisa langsung mengevakuasi ketiga jenazah tersebut. “Kebetulan saat itu yang dekat dengan lokasi adalah Kapal Onami milik Jepang,” kata Bambang.
Bambang mengatakan, saat ini total 34 jenazah telah ditemukan hingga hari ke-delapan. Dan 34 jenazah tersebut kini sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan identifikasi oleh tim Desaster Victim Identification (DVI).
RS Bhayangkara berhasil identifikasi jenazah ke-9
Sementara itu, di RS Bhayangkara, Kepala Polisi Derah Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf didampingi Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes)Polri Brigjen Arthur Tampi menggelar konferensi pers di waktu yang hampir bersamaan, mengumumkan identifikasi terbaru jenazah penumpang.
Antara lain, PERTAMA, jenazah dengan label B018 diketahui atas nama Wismoyo Ari Prambudi. Jenazah Wismoyo dikenali melalui sidik jari dan gigi.
KEDUA, jenazah B015 diketahui atas nama Jie Stevie Gunawan. Jenazah Stevie dikenali melalui sidik jari, data medis, dan rekaman CCTV bandara.
KETIGA, jenazah label B016 diketahui atas nama Juanita Limantara. Dikenali melalui sidik jari, odontogram, dan rekam medis.
Kapolda Anas Yusuf menambahkan, bahwa tim Disaster Visctim Identification (DVI) dibantu oleh 5 ahli finger print, 1 patologi forensik, 1 odontologi forensik. “Semuanya berasal dari Singapura,” katanya.
Sebelumnya, enam jenazah yang sudah dikenali antara lain Hayati Lutfiah, Grayson Herbert, Khairunisa, Kevin Alexander, Themeji Theja, dan Hendra Gunawan.–Rappler.com
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.