SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Kasus intoleransi dan radikalisme di Indonesia masih tetap tinggi. Data Wahid Institute menunjukkan 158 kasus pelanggaran kebebasan beragama di Indonesia terjadi pada 2014. Sementara itu, BNPT mengatakan ada beberapa warga Indonesia yang bergabung dengan ISIS.
Rappler menghimpun opini dari beberapa perwakilan korban intoleransi, tokoh keberagaman dan netizen dalam diskusi via Twitter terkait #IntoleransiDanRadikalisme.
Inilah sebagian saran dan opini netizen dan para nara sumber terkait dengan hal tersebut:
1. Pemerintah lebih tegas dong
.@RapplerID Jokowi msh 5bulanan pimpin RI. msh blm berani tuk bilang ‘tak butuh dukungan klompok konservatif’ #IntoleransiDanRadikalisme
— Prada (@adimuliapradana) April 11, 2015
Hrsnya pak @jokowi_do2 brani tegakkan konstitusi at all cost.He did it soal lurah susan “@RapplerID:saran akhiri #IntoleransiDanRadikalisme
— Bona Sigalingging (@bonasays) April 11, 2015
2. Radikalisme itu karena kurang kasih sayang
@rapplerid @alissawahid radikalisme lahir krn sifat antisosial yg diawali kurangnya kasih sayang keluarga dan lingkungan yg krg humanism
— Fernando (@R3NO_) April 11, 2015
3. Negara jangan campur-campur agama dengan politik
@RapplerID Intoleransi bisa turun kalau Negara berhenti mencampurkan agama dan politik. selama ini isu agama erat kaitan politik lokal
— firdausmubarik (@FirdausMubarik) April 11, 2015
.@RapplerID saat suatu isu ‘Z’, si A pakai ‘baju’ partai. Tp saat isu ‘N’, si A pakai ‘baju’ ormas. Loncat2 identitas ini mmbingungkan
— Prada (@adimuliapradana) April 11, 2015
4. Pemerintah harusnya antisipasi radikalisme, jangan panik belakangan
“@RapplerID: Aneh jk negara baru kelabakan saat kecenderungan intoleransi sudah bertransformai jd “radikalisme” #IntoleransiDanRadikalisme
— Bona Sigalingging (@bonasays) April 11, 2015
5. Mari belajar lawan diskriminasi dari film
@bonasays @RapplerID Film Selma sangat bagus menjelaskan perjuangan melawan segregasi dan diskriminasi di Alabama.
— Todung Mulya Lubis (@TodungLubis) April 11, 2015
6. Pendidikan agama yang baik dan benar
@RapplerID pendidikan warganegara & penguatan kultur, penguatan demokrasi, Undang2 yg mengedepankan hak warga, penegakan hukum.
— Alissa Wahid (@AlissaWahid) April 11, 2015
nah, peran pesantren yg pesantren, memupus radikalisme melalui pendidikan dan penanaman nilai macam itu sejak dulu @RapplerID @AlissaWahid
— Dn Ans Hoki (@dnanshoki) April 11, 2015
7. Ini peran media
@RapplerID media dan jurnalis yg terbukti mengajak membunuh, spt di Rwanda, bisa dipidanakan…
— Ahmad Junaidi (@Alex_Junaidi) April 11, 2015
@RapplerID selalu akan ada media yang mengajarkan intoleransi, juga, harusnya, ada yang mendukung toleransi. Akan ada perdebatan..
— Ahmad Junaidi (@Alex_Junaidi) April 11, 2015
8. Pemimpin agama sebarkan damai
@RapplerID alim-ulama mari bahu-membahu menciptakan suasana damai kehidupan beragama kita, tegakkan keadilan universal yg tdk memihak.
— Warta Ahmadiyah (@WartaAhmadiyah) April 11, 2015
.@RapplerID (Solusi) Kunci utama: ksepahaman lbh banyak ulama bhw ISIS & sgala radikalisme=salah. Mmg tak bisa all sepaham. Tp hrs lbh byk
— Prada (@adimuliapradana) April 11, 2015
9. Cabut aturan yang diskriminatif
Korban enggak perlu UU, kita perlu penegakan hukum, dan cabut regulasi diskriminatif! @RapplerID @lukmansaifuddin @WartaAhmadiyah
— firdausmubarik (@FirdausMubarik) April 11, 2015
10. UU baru tentang umat beragama masih belum jelas
PNPS 1/65, Bakorpekem, PB Rumah Ibadah, SKB Ahmadiyah. menaruh harapan pada UU seperti beli lotre yg (dulu) kalah terus. @RapplerID
— firdausmubarik (@FirdausMubarik) April 11, 2015
11. Jangan melulu menyalahkan pesantren & Islam
nah, negara kurang peka bhw strategi kelompok radikalisme setidaknya dlm sedekade terakhir mencatut nama pesantren @RapplerID @AlissaWahid
— Dn Ans Hoki (@dnanshoki) April 11, 2015
utamanya ulama dan kiai pesantren tiada henti meredam bahkan memupus potensi radikalisme lewat pendidikan pesantren @RapplerID @AlissaWahid
— Dn Ans Hoki (@dnanshoki) April 11, 2015
12. Hibur diri dan kerja bakti untuk tangkal takfiri
@AlissaWahid @RapplerID nyanyi, joget, bikin cat rumah jadi warna-warni, selokan dan jalan bersihin dari sampah, cara bagus lawan takfiri…
— Berni (@Berniebinriga) April 11, 2015
Ada usulan lain? — Rappler.com
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.