Skenario menang timnas U-23 melawan Singapura

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Skenario menang timnas U-23 melawan Singapura
Laga hidup mati bakal dihadapi timnas sepak bola U-23 melawan Singapura. Minimal hasil seri sudah bisa membawa mereka ke babak semi final.

JAKARTA, Indonesia — Timnas sepak bola U-23 akan menjalani laga terakhir sekaligus penentuan di SEA Games 2015 melawan Singapura U-23, Kamis, 11 Juni 2015, pukul 19:30 WIB di Stadion Jalan Besar, Kallang, Singapura. Laga ini menjadi penentuan nasib Manahati Lestusen dkk. ke babak selanjutnya. 

Koleksi poin Indonesia dan Singapura sama-sama 6 dari dua kemenangan. Namun, Indonesia lebih berhak duduk sebagai runner up karena memiliki surplus lima gol dibanding Singapura yang hanya dua gol. Di laga penentuan malam nanti, hasil seri sudah cukup membawa anak asuh Aji Santoso melenggang ke babak selanjutnya.

Tapi, Aji tak mau menyiapkan skenario seri. Risikonya terlalu besar. “Terlalu riskan kalau hanya mengejar imbang. Sebab, di menit-menit akhir segala sesuatu bisa terjadi. Kami mengejar cetak gol lebih dulu,” kata Aji.

Apalagi, kekuatan Singapura justru di pertahanan. Dalam tiga laga mereka hanya kebobolan tiga gol. Bandingkan dengan Indonesia yang tembus lima kali, 4 gol saat kalah 2-4 dari Myanmar dan 1 gol saat membantai Kamboja 6-1. 

Belum lagi kinerja barisan pertahanan yang kerap blunder. Saat laga melawan Myanmar, backpass justru berujung blunder Hansamu Yama. Ketika melawan Kamboja, Saiful Indra justru menjadi penyebab Garuda Muda dihukum wasit tendangan penalti karena mengangkat kaki terlalu tinggi. 

Soliditas pertahanan Singapura juga tercermin dari skor pertandingan. Melawan tim terkuat grup A Myanmar U-23, mereka hanya kalah 1-2. Bandingkan dengan Indonesia yang kalah 2-4 dari Myanmar.

Selain itu, faktor kebugaran juga menjadi persoalan. Setelah bertanding melawan Filipina, Selasa 9 Juni 2015, kurang dari 2 x 24 jam Indonesia harus bertanding melawan Singapura. Bandingkan dengan tim tuan rumah yang terakhir bertanding pada Senin 8 Juni 2015 atau memiliki waktu istirahat sehari lebih lama.

Namun, rasa khawatir itu sedikit terobati sebab sang kapten Manahati Lestussen siap dimainkan setelah cedera engkel kanannya sempat kambuh. “Lawan Filipina kami belum bermain total karena banyak yang kami rotasi. Sekarang semuanya siap. Kami akan full team melawan Singapura,” kata Aji, Kamis, 11 Juni 2015.

Meski inferior di lini pertahanan, produktivitas gol Indonesia jauh lebih baik daripada Singapura. Garuda Muda sudah mengoleksi 10 gol sedangkan Singapura hanya 5 gol. Hanya, itu bukan jaminan karena memang Singapura menerapkan permainan pragmatis. Mereka tak bernafsu mencetak gol banyak. Targetnya hanya meraih kemenangan. 

Hal itu diakui oleh pelatih Singapura Sahak Aide Iskandar saat ditemui di sela-sela latihan. “Kami memang mengambil fokus pada lini pertahanan kami. Kami tak masalah tak banyak gol, tapi kami masalah kalau tak bisa bertahan dengan baik,” kata Sahak.

Dalam laga nanti malam bisa jadi Singapura tak banyak mengambil inisiatif serangan. Mereka akan memilih menunggu sembari mencari kelengahan pemain-pemain Indonesia. Karena itu, Aji juga khawatir dengan hal-hal non teknis yang bisa mempengaruhi performa tim. 

“Laga ini pasti akan membuat penonton tuan rumah penuh. Wasit juga bisa saja sedikit lebih berat keputusannya ke tuan rumah. Itu yang kami khawatirkan,” kata Aji.

Setia dengan 4-2-3-1

Aji memastikan pada laga nanti tak akan melakukan banyak rotasi pemain. Dia akan mempertahankan formasi 4-2-3-1 yang terbukti sukses di dua laga terakhir.

Untuk komposisi pemain, Aji pun memastikan bakal menurunkan the winning team saat sukses menaklukkan Kamboja 6-1. Itu berarti di bawah mistar gawang akan menjadi pos Teguh Amiruddin, sementara posisi kuartet bek akan ditempati Saiful Indra, Agung Prasetyo, Manahati Lestussen, dan Abduh Lestaluhu.

Dua holding midfielder alias gelandang jangkar akan ditempati oleh Zulfiandi dan Adam Alis. Tiga posisi di belakang striker menjadi peran trio gelandang kreatif Evan Dimas, Paulo Sitanggang, dan Ahmad Nuviandani. Striker masih dipercayakan kepada Muchlis Hadi Ning Syaifulloh—meski saat menghadapi Filipina dia bermain di bawah performa dan gagal mencetak gol.

Dengan dua gelandang jangkar (sebelumnya hanya satu gelandang jangkar dalam formasi 4-1-4-1), Adam akan bergantian dengan Paulo Sitanggang untuk naik turun sementara Zulfiandi bermain lebih ke dalam. Strategi ini berjalan baik di laga kontra Kamboja dan Filipina di babak pertama.

Dengan begitu, kedalaman dan penjagaan oleh gelandang bertahan akan semakin baik. Holding midfielder akan bertugas mengisi celah pertahanan yang ditinggalkan dua full back, Abduh Lestaluhu dan Saiful Indra Cahya, saat naik membantu serangan.

Formasi itu juga membuat Evan Dimas, Muchlis Hadi, Nuviandani bebas berkreasi di depan. Mereka akan ditopang pergerakan Paulo dan Adam yang kerap muncul dari belakang untuk membantu kombinasi penyerangan. Bedanya, melawan Singapura kali ini Aji menekankan shooting jarak jauh dan memanfaatkan bola rebound untuk mengacaukan pertahanan lawan.

Waspadai tiga pemain Singapura

Tim pelatih Indonesia telah menyaksikan laga Singapura melawan Kamboja yang berakhir 3-1. Dari laga itu, ada beberapa pemain yang menurut Aji layak diwaspadai.

Sejatinya, ada empat pemain yang dilihat pelatih 44 tahun tersebut berpotensi menyulitkan Indonesia. Namun, saat laga terakhir, satu pemain, Shakir Hamzah, ternyata tak bisa dimainkan Singapura karena mendapatkan kartu kuning. “Tinggal tiga berarti yang harus kami beri perhatian khusus. Nomer 7, 10, dan 17,” katanya.

Para pemain tersebut adalah Sahil Suhaimi (nomor 7), Irfan Fandi Ahmad (17), dan Faris Ramli (10). Sahil dan Irfan berposisi sebagai winger atau striker sedangkan Faris berposisi sebagai gelandang. “Kami sudah amati dan susun skenario untuk menghentikan mereka,” kata Aji.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!