Indonesia 1-0 Singapura: buah permainan disiplin Garuda Muda

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesia 1-0 Singapura: buah permainan disiplin Garuda Muda
Indonesia akhirnya melenggang ke semi final SEA Games 2015. Di babak kedua cabang olahraga tersebut, Thailand sudah menunggu.

JAKARTA, Indonesia — Kemenangan Indonesia diraih melalui gol Evan Dimas Darmono di menit ke-50. Evan menceploskan bola ke gawang Singapura memanfaatkan bola mental hasil penetrasi striker Muchlis Hadi dari sayap kanan. Gol pemain produk akademi sepak bola Mitra Surabaya itu menjadi satu-satunya gol Garuda Muda.


Gol itu langsung meruntuhkan mental tim asuhan Aide Iskandar. Beberapa kali mereka melanggar dengan keras pemain Indonesia. Puncaknya,  Wai Loon menerima kartu kuning kedua setelah menekel keras Evan. Singapura pun terpaksa harus bermain dengan sepuluh orang.

Meski diuntungkan dengan jumlah pemain, Indonesia tak kunjung menambah koleksi gol. Hal ini tak lepas dari penampilan cemerlang kiper Singapura Muhammad Syazwan. Beberapa kali peluang bagus yang didapatkan Nuviandani, Evan, Adam Alis, dan Muhclis Hadi tak juga menembus gawangnya. Padahal, Adam dan Dani sudah berhadapan dengan Syazwan. Eksekusi tendangan bebas bek kanan Saiful Indra juga berhasil dia blok.

Setelah Indonesia unggul jumlah pemain, pelatih Aji Santoso tak tertarik untuk menambah gol. Dia langsung mengistirahatkan sejumlah pemain. Bek kiri Abduh Lestaluhu keluar digantikan Vava Mario. Sedangkan Nuviandani diganti Muhammad Hargianto. Hansamu Yama pun masuk agar Manahati Lestusen bisa bermain sebagai gelandang bertahan.

Strategi itu dilakukan Aji karena mereka memang terus diburu waktu. Garuda Muda dituntut untuk selalu bugar di tengah jadwal SEA Games 2015 yang padat. Setelah melawan Singapura, mereka harus bertanding melawan juara grup B, Thailand, pada Sabtu, 13 Juni 2015. Ini berarti masa istirahat efektif mereka hanya sehari.

Situasi itu tak dialami Thailand. Sebab, laga terakhir mereka di grup B sudah rampung pada Rabu, 10 Juni 2015. Ini berarti waktu istirahat mereka lebih lama sehari dibanding Manahati Lestusen dkk.

Dalam laga melawan Singapura, para punggawa Garuda Muda bermain sangat disiplin. Mereka menjaga posisi dengan baik. Adam Alis yang biasanya agresif menyerang lebih banyak bermain ke dalam. Dia fokus memotong umpan-umpan Singapura untuk kemudian berinisiatif menyerang. Baru setelah unggul, Adam berani naik membantu serangan.

Kreasi serangan Garuda Muda memang terkesan monoton. Tidak banyak variasi skema seperti saat melawan Kamboja. Hal itu dikarenakan pertahanan Singapura yang solid. M. Ramli dkk menerapkan zonal marking alias penjagaan area. Mereka juga banyak menumpuk pemain di belakang. Akibatnya, beberapa kali umpan-umpan terobosan Indonesia terhenti di garis pertahanan Singapura.

 Selain itu, Indonesia juga tidak memaksakan diri untuk langsung menyerang bertubi-tubi. Di awal laga, Indonesia bermain hati-hati dan perlahan membangun serangan. Meski begitu, tim tak ingin hanya menahan seri. “Kami bermain hati-hati tapi juga berusaha menang,” kata Aji sebelum laga. Dan mereka mendapatkannya. — Rappler.com

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!