Tak pidato usai pengundian nomor urut, ini alasan Ahok

JAKARTA, Indonesia – Pengundian nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sudah berakhir. Masing-masing pasangan sudah mendapatkan nomor urut.

Duet Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendapatkan nomor urut 1. Sementara pasangan Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama mendapatkan nomor urut 2.

Adapun pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mendapatkan nomor urut 3. Namun masih ada yang janggal dari pengundian yang berangsung di JI Expo, Kemayoran, Selasa malam, 25 Oktober.

Saat itu, setelah pengundian berlangsung, masing-masing calon gubernur memberikan pidato singkat. Agus Harimurti dan Anies Baswedan menyampaikan pesan dan kesannya. Tapi Ahok justru meminta Djarot Saiful yang maju berpidato. 

Saat ditanya kenapa bukannya Ahok yang maju berpidato, Djarot menjawab, “Tadi saya yang pidato karena buat latihan ke depannya juga.”

Menurut Djarot, sebelumnya Ahok telah meminta dirinya yang berbicara di acara pengundian nomor urut. Djarot tak menjelaskan kenapa Ahok tak ingin berpidato di acara tersebut.

Djarot hanya mengatakan pidato yang diberikannya tanpa persiapan khusus. “Itu mendadak saja. Spontan semua,” kata Djarot pada Rabu, 26 Oktober.

Dalam pidato malam tadi, Djarot meminta agar setiap tahapan pilkada DKI disikapi dengan perasaan riang gembira. “Dengan perasaan penuh persahabatan, persaudaraan, dan gotong-royong,” kata Djarot.

Ia juga mewanti-wanti para pendukungnya untuk tidak memasang baliho di taman-taman dan tidak menempel stiker di tembok, pohon, dan tiang listrik. “Jakarta sudah bersih, kali-kali bersih, tamannya baik, mari kita jaga betul kebersihan,” katanya. —Rappler.com