Sepak terjang virus HIV di dalam tubuh

Intan Putri

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Sepak terjang virus HIV di dalam tubuh
Ada beberapa tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai akhirnya timbul gejala AIDS, kira-kira seperti bagaimana ya prosesnya?

Yuk, tes HIV. Cari tahu lebih lanjut di sini.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Butuh waktu yang cukup lama untuk si virus HIV ini berubah menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Nah, ada beberapa tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai akhirnya timbul gejala AIDS, kira-kira seperti bagaimana ya prosesnya? Baca terus sampai akhir ya!

1. Tahap Pertama – Gejala Awal

Tahap pertama disebut infeksi akut atau serokonversi. Serokonversi biasanya terjadi dalam 2 hingga 6 minggu setelah terinfeksi, Gejalanya hampir sama dengan infeksi virus pada umumnya. Gejalanya meliputi diare, mual dan muntah, mudah lelah, sakit otot, dan demam.

2. Tahap Kedua – HIV Positif (Tanpa Gejala)

Pada tahap ini, sistem imun tidak mampu melawan virus, biasanya orang yang terinfeksi tidak merasakan gejala yang signifikan, bahkan terlihat sehat secara fisik. Hal ini dikarenakan perkembangan dari virus HIV mulai melambat, namun virus tetap berproduksi meskipun dalam tahap rendah, meskipun tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi hanya dalam hitungan 5 sampai 10 tahun saja virus HIV ini membuat kadar CD4 + ( Sel kekebalan tubuh) mulai menurun, dan Viral load (tes untuk mengukur jumlah virus HIV dalam darah) mulai naik.

3. Tahap Ketiga – HIV AIDS

Saat jumlah CD4+ (Sel kekebalan tubuh) sudah menurun hingga di bawah 200 sel per mikrometer, orang dengan HIV akan didiagnosis terkena AIDS. AIDS merupakan tahap terakhir. Orang dengan HIV yang telah memasuki fase berisiko dan rentan terhadap bahaya penyakit berat lainnya.

Metode Pengobatannya

Walaupun si virus terus hidup dalam tubuh, ada metode pengobatan yang dapat menurunkan aktivitas virus HIV, bahkan membuatnya tidak terdeteksi lagi pada saat tes. Oh iya, tes HIV dan IMS penting banget untuk Sahabat GueTau yang sudah aktif secara seksual. Sebelum tes akan ada konseling dulu kok, jadi jangan paranoid duluan ya.

Jika orang dengan HIV memasuki fase kadar CD4+ yang sudah mendekati 350 sel per micrometer, orang dengan HIV harus menkonsumsi Antiretroviral (ARV). ARV adalah beberapa obat yang digunakan untuk melawan infeksi HIV. Obat-obatan ini tidak membunuh virus, tapi memperlambat pertumbuhan virus HIV.

Selain melakukan pengobatan, orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) wajib menjaga kesehatannya agar tidak terkena penyakit lain yang akan memperlemah sistem imunnya. Sebetulnya sama saja dengan orang tanpa HIV dan AIDS, sama-sama wajib menjaga kesehatan.

Dan yang terakhir, tetaplah bahagia dan tersenyum. Dengan bahagia, seseorang akan terhindar dari stress yang dapat memperlemah sistem imun. —Rappler.com

Artikel ini sebelumnya diterbitkan di guetau.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!