Penantian 170 hari keluarga ABK TB Charles

Virqo Aryan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Penantian 170 hari keluarga ABK TB Charles
“Usai saya kasih tahu, Rafni kemudian menangis. Dia bilang, Papa jangan lagi boleh pergi jauh-jauh ya, Mak,” ujar Elona menirukan ucapan puteranya itu.

SAMARINDA, Indonesia – Penantian Elona Ramadhani terbayarkan sudah. Selama 170 hari atau enam bulan kurang delapan hari dia sabar menanti kabar suaminya, Robin Piter dari cengkeraman kelompok militan Abu Sayyaf.

Ibu tiga anak itu tersenyum lega ketiga perwakilan dari Kementerian Luar Negeri mengabarkan jika suaminya dan satu ABK lainnya bernama Muhammad Nasir berhasil dibebaskan pada Senin, 12 Desember. Elona sempat mengaku cemas dengan nasib suaminya, karena 3 ABK lainnya sudah lebih dulu menghirup udara kebebasan.

“Sekitar pukul 15:00 WITA, Pak Rahmat dari Kemlu menginformasikan suami saya sudah bebas bersama Pak Nasir,” ujar Elona ketika ditemui di kediamannya.

Ditemani ketiga putranya, Rafni (10 tahun), Ransi (9 tahun), dan Bino (5,5 tahun), Elona sudah tidak sabar ingin melepas rindu. Maklum, selama hampir 6 bulan, ibu rumah tangga ini nyaris tidak berkomunikasi dengan suaminya itu.

“Waktu pertama-tama itu saja, Mas (kami mendengar kabar suami), ketika datang ke Jakarta sekitar 4 bulan lalu,” kata Elona lagi. (BACA: Datangi Kemlu, keluarga tuntut pembebasan ABK dari kelompok Abu Sayyaf)

Bebasnya Robin Piter sengaja tidak diberitahukan kepada tetangga. Kabar gembira itu hanya disampaikan kepada Rafni, putera sulungnya pada Senin malam.

“Usai saya kasih tahu, Rafni kemudian menangis. Dia bilang, Papa jangan lagi boleh pergi jauh-jauh ya, Mak,” ujar Elona menirukan ucapan puteranya itu.

Saking senangnya, Elona mengaku belum merencanakan penyambutan suaminya. Dia masih larut dengan kegembiraan soal bebasnya sang suami.

“Bagi saya dan anak-anak, bertemu saja dulu. Soal penyambutan belum ada,” katanya lagi.

Bersyukur

Rasa syukur juga diungkap oleh putri Nasir, Agcrista Permata Kusuma. Perempuan berusia 23 tahun itu mengucap syukur kepada sang Khalid karena masih diberi kesempatan untuk bertemu ayahnya.

Sama seperti Elona, Krista – sapaan puteri Nasir – dikabarkan oleh Kemlu pada Senin kemarin.

“Intinya Pak M Nasir dan Robin Piter sudah bebas. Kami sekeluarga sangat bersyukur, Mas,” ujar Krista ketika dihubungi melalui pesan pendek pada Selasa, 13 Desember.

Ketika ditanya mengenai rencana sang ayah pasca nanti berkumpul bersama keluarga, Krista mengatakan belum ada rencana Nasir untuk pensiun. Menurut Krista, keluarga menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Nasir untuk menentukan kelanjutan dari pekerjaannya itu.

“Yang penting kami ketemu dulu. Terkait kelanjutan bapak bekerja lagi di pelayaran, saya kembalikan lagi kepada bapak, bagaimana keinginan Beliau,” kata Krista yang saat ini bermukim di Semarang, Jawa Tengah.

Sejauh ini, baik Elona dan Krista belum mengetahui kapan Nasir dan Robin Piter akan dipulangkan ke Tanah Air. Mereka menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah dan perusahaan.

“Kami sangat berharap segera bertemu dan berkumpul bersama lagi,” ujar Elona.

Keduanya diculik bersama 5 ABK lainnya pada bulan Juni lalu. Saat itu kapal TB Charles 001 dan tongkang Robby 152 tengah berlayar di perairan Sulu, Filipina selatan.

Kapal tersebut menjadi sasaran pembajakan sebanyak dua kali yakni sekitar 11:30 dan 12:45 oleh dua kelompok yang berbeda. Pemerintah sempat menilai aksi penculikan itu palsu karena setelah nomor kontak penelpon ditelusuri, penculik justru berada di Petamburan Timur, Jakarta. Sementara, nomor kontak seluler setelah dilacak, dibeli di Bandung.

Pemerintah mengklaim bebasnya Nasir dan Robin Piter bagian dari diplomasi total berbagai elemen. Mereka juga membantah membayar uang tebusan kepada kelompok Abu Sayyaf. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!