Dikira bom, benda mencurigakan di depan Gereja Katolik Samarinda ternyata kelapa

Sapri Maulana

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Dikira bom, benda mencurigakan di depan Gereja Katolik Samarinda ternyata kelapa
Kapolda Kalimantan Timur memerintahkan untuk mencari pelaku yang meletakan bungkus plastik berisi kelapa di area parkir gereja

SAMARINDA, Indonesia – Pasca Gereja Oikumene Samarinda mendapat serangan teror bom molotov pada tanggal 13 November lalu, kini ancaman serupa nyaris menimpa Gereja Katolik Paroki Kudus Hati Yesus di Kecamatan Loa Janan Ilir, Kalimantan Timur. Pastur Yohanes Ola Keda Pr menemukan bungkusan plastik berwarna putih dan tergeletak di halaman rumahnya pada Rabu, 28 Desember.

Khawatir bungkusan plastik berisi bom, Pastur Yohanes menghubungi salah satu jemaatnya yang bekerja sebagai polisi yakni Brigpol Nicolau Purera. Polisi bersama tim penjinak bom lalu mendatangi area kepasturan untuk memeriksa isi bungkusan. Lokasi markas Detasemen Brimob dan gereja yang dekat membuat otoritas keamanan sudah tiba di lokasi sekitar pukul 08:00 WITA.

“Kronologi penemuannya (benda diduga bom) karena anggota kami yang juga merupakan jemaat (Gereja Katolik Paroki Kudus Hati Yesus) dihubungi pastor. Dia menginformasikan bahwa di rumahnya ada benda yang mencurigakan. Kemudian, kami langsung menghubungi Brimob dan bersama-sama ke TKP,” ujar Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Eriadi pada Rabu, 28 Desember.

Ramainya personil polisi di area gereja memancing keingintahuan warga sekitar. Mereka akhirnya ikut memadati area sekitar gereja.

“Benda yang diduga bom itu kami evakuasi bersama oleh personil Brimob dan dibawa ke markas untuk dianalisa lebih lanjut,” kata Eriadi.

Informasi soal adanya teror bom membuat Kapolda Kaltim, Irjen Safaruddin ikut turun langsung ke lokasi. Namun, setelah bungkusan plastik diperiksa isinya buah kelapa.

“Isinya murni kelapa. Mungkin ada yang iseng tetapi kita harus tetap waspada, karena ini juga merupakan bentuk teror,” ujar Safaruddin yang menegaskan tidak akan lengah di tengah suasana Natal dan jelang Tahun Baru.

Demi memastikan keamanan di wilayahnya, Safarudin telah memerintahkan Polresta Samarinda untuk menyelidiki lebih lanjut peristiwa itu, termasuk mencari tahu siapa yang meletakan bungkusan plastik di halaman parkir gereja.

“Saya berikan waktu selama satu pekan untuk menangkap pelakunya,” kata dia.

Samarinda sempat diguncang teror bom molotov ketika tengah digelar misa di Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Samarinda Seberang. Pelaku melempar bom molotov ke arah parkiran motor dan melukai 5 orang, di mana 4 di antaranya adalah balita. Mereka tengah bermain di depan gereja sambil menunggu orang tuanya selesai beribadah.

Satu balita bernama Intan Olivia akhirnya tidak berhasil selamat karena menderita luka bakar hingga 80 persen. (BACA: Kisah memilukan gadis cilik korban bom molotov Gereja Samarinda) – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!