Perayaan Imlek jadi perekat budaya Tionghoa dan Bali

Iwan Setiadharma

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Perayaan Imlek jadi perekat budaya Tionghoa dan Bali
Warga Tionghoa bersembahyang di vihara dengan menggunakan pakaian khas Bali.

DENPASAR, Indonesia – Ribuan orang menjejali pelataran Vihara Satya Dharma, Denpasar untuk menyaksikan pementasan Barongsai dan bela diri Wushu. Di dalam vihara juga dipasang hiasan lampion-lampion dan ornamen khas Tionghoa untuk menambah keindahan dalam perayaan Imlek 2568 di vihara terbesar di Denpasar itu.

Suasana peribadatan di vihara yang berdiri sejak tahun 2012 lalu tampak berpadu antara Tionghoa dan Bali. Beberapa umat yang bersembahyang di vihara bahkan ada yang mengenakan pakaian tradisional khas Bali.

“Vihara ini untuk masyarakat umum di Bali. Ada umat Hindu pakai canang untuk menyesuaikan tata cara mereka sembahyang sesuai hati nurani,” ujar Ketua Pelaksana Harian Vihara Satya Dharma, Jimmytat, Sabtu, 28 Januari ketika ditemui Rappler.

Acara pementasan Barongsai dan Wushu itu terbuka untuk umum bagi seluruh umat di Bali yang ingin menikmati suasana Imlek di akhir pekan.

“Semoga semua umat diberi kebahagiaan dan kesuksesan di tahun Ayam Api,” kata Jimmytat.

Hasilnya, pementasan itu banyak memikat para pengunjung. Acara pementasan dimulai pukul 21:00 sampai 23:00 WIB. Sebelum pementasan, Barongsai masuk ke dalam ruang peribadatan Tri Dharma. Kemudian, baraongsai berjalan keluar tampil di antara ribuan pengunjung. Bela diri wushu yang ditampilkan oleh anak-anak juga diminati pengunjung. Rata-rata para penampil bela diri Wushu masih berusia sekitar 10 tahun.

Salah satu turis asal Perancis, Marion mengaku takjub melihat kemeriahan di Vihara Satya Dharma. Dia juga tertarik melihat beberapa umat yang sembahyang di Vihara ini menggunakan pakaian tradisional khas Bali.

“Ini bentuk multikultural yang baik. Interior di vihara ini juga sangat menakjubkan, lukisan dan ukirannya sangat bagus,” tutur Marion.

Dia juga menyebut penampilan anak-anak dalam bela diri Wushu itu mengingatkan dia pada sosok aktor bela diri Jackie Chan.

“Mereka tampil seperti Jackie Chan kecil,” katanya lagi. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!