Persib Bandung vs Pusamania Borneo FC: Ulangi memori 2015

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Persib Bandung vs Pusamania Borneo FC: Ulangi memori 2015
Situasi ini tak aneh bagi Djadjang. Dua tahun lalu, mereka juga harus menghadapi laga di mana Persib dalam posisi kalah di leg pertama.

JAKARTA, Indonesia — Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mengakui beban ada di pundak timnya saat menghadapi Pusamania Borneo FC (PBFC) dalam leg kedua semifinal Piala Presiden 2017 Minggu, 5 Maret, pukul 18.00 WIB. 

“Kondisi yang sama dengan Piala Presiden 2015,” kata pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman. 

Persib memang hanya butuh kemenangan tipis 1-0 untuk lolos. Sebab, dalam laga leg pertama 2 Maret lalu, Maung Bandung takluk dengan skor 1-2 atas PBFC. 

Pada 2015, saat melawan PBFC, Persib juga mengalami kondisi yang sama. Mereka sempat takluk 2-3 di Samarinda. Tapi, bermain di Bandung, Persib unggul 2-1 dan lolos karena agregat gol agresifitas di kandang lawan.

“Kami tidak mau resiko hanya menang satu gol. Kalau bisa kami ingin cetak gol sebanyak-banyaknya,” tegas dia. 

Pelatih asal Majalengka itu memastikan, performa Persib tak boleh seperti saat takluk dengan skor tipis 1-2 di Segiri, Samarinda. Dia merasa, Persib bisa lebih baik dan lebih tajam lagi.

Meski demikian, Djadjang mengakui jalan tak akan mudah untuk menang. Ada proses panjang, yang harus dijalani oleh timnya agar bisa meraih kemenangan yang maksimal. 

PBFC menurutnya akan sangat disiplin dan hati-hati serta memainkan strategi yang negatif. Tak akan mudah bagi Maung Bandung untuk bisa menembus pertahanan Pesut Etam yang digalang Dirkir Khon Glay.

“Lini belakang mereka sudah membuktikan kualitasnya bagus. Mereka main dengan maksimal dan tak kebobolan di grup. Kami pun hanya bisa membobolnya dari bola mati. Itu yang kami waspadai,” ungkapnya.

Pujian untuk lini belakang PBFC memang layak diberikan. Dari lima laga, mereka hanya sekali bobol. Sementara Persib dari lima laga, sudah tiga kali mereka kebobolan. 

Padahal, lini belakang ini dianggap yang terbaik karena pernah membawa Persib juara ISL 2014 silam. 

“Tentu ini tak mudah. Orang melihat mudah hanya mencari satu gol, tapi di sepak bola tak bisa ditentukan sebelum laga berjalan,” terangnya. 

Namun, dalam laga kali ini Djadjang sudah menyiapkan strategi tersendiri untuk meredam serangan-serangan PBFC. “Mereka banyak ambil peluang dari bola mati. Antisipasi itu harus kami maksimalkan,” tandasnya.

Ditambah lagi, PBFC juga baru mendatangkan pemain baru yang sebelumnya telah didaftarkan. Tapi baru bisa bergabung di semifinal, Reinaldo Elias. 

“Jadi kami harus waspadai karena mereka punya postur tinggi juga,” tandasnya. 

PBFC memburu gol cepat 

Ricky Nelson, pelatih PBFC mengakui permainan Persib tidak terlalu istimewa. Karena itu, mereka bisa menang dengan skor 2-1 di Samarinda.

Bagi dia, semangat dan motivasi pemain-pemain PBFC cukup bagus, apalagi secara mental mereka bisa memenangkan pertandingan meski sempat dikejaroleh Persib di laga sebelumnya.

“Kami mau cetak gol cepat di sana. Lawan pasti ada lengahnya,” ucap dia optimistis.

Untuk itu, taktik yang akan dimainkan bakal lebih ke bertahan untuk menunggu Persib melupakan lini pertahanan karena asik menyerang. 

“Kami realistis bermain. Tidak perlu memaksakan, karena beban ada di Persib. Kami akan menunggu, baru putuskan setelah 15 menit harus bagaimana,” tandasnya.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!