Sketsatorial: Mengapa banjir melanda Jakarta?

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Sketsatorial: Mengapa banjir melanda Jakarta?
Banjir merupakan satu dari banyak persoalan yang dihadapi oleh DKI Jakarta. Bagaimana sebenarnya banjir bisa menjadi persoalan yang pelik di Jakarta?

JAKARTA, Indonesia — Sejumlah wilayah di Jakarta kembali dilanda banjir pada akhir Februari 2017.  Cililitan, Rawa Jati, Kampung Pulo, Bukit Duri, Cipinang Muara, hingga Kelapa Gading tak luput terendam air.

Banjir merupakan satu dari banyak persoalan yang dihadapi oleh DKI Jakarta. Bagaimana sebenarnya banjir bisa menjadi persoalan yang pelik di Jakarta? 

Simak uraiannya di Sketsatorial Rappler Indonesia. 

Banjir adalah hasil dari proses interaksi kondisi lingkungan, sosial, ekonomi, dan politik. Ada sebab alamiah yang menyebabkan terjadinya banjir, seperti curah hujan yang sangat tinggi dan permukaan air laut yang terus naik karena terjadinya perubahan iklim. 

Tapi penyebab yang dikarenakan faktor manusialah yang mempunyai andil dan peran cukup besar dalam terjadinya banjir. 

Yang pertama adalah eksploitasi lahan oleh manusia. Menurut data BPS, populasi penduduk Jakarta terus menerus bertambah dengan kecepatan tinggi, sementara lahan di ibu kota demikian terbatas. Akibatnya lahan yang ada sebagian besar digunakan sebagai hunian/pemukiman. 

Lahan pemukiman itu banyak memakan area yang seharusnya menjadi daerah resapan air di Jakarta. 

Meningkatnya populasi penduduk Jakarta juga diiringi meningkatnya roda industri dan perekonomian di Jakarta, yang mengakibatkan penggunaan air tanah mencapai taraf eksploitasi sehingga menyebabkan penurunan dataran/permukaan tanah. 

Kedua, kondisi resapan wilayah dataran tinggi yang berbatasan dengan Jakarta. Jakarta berbatasan dengan Kabupaten Bogor yang mempunyai permukaan daratan lebih tinggi dari Jakarta, yang kini juga mempunyai masalah peresapan 1 air yang rendah akibat pembangunan pariwisata dan perhotelan. 

Akibatnya sewaktu curah hujan tinggi di Bogor, Jakarta harus mendapatkan limpahan air hujan lebih banyak. 

Ketiga, perilaku penduduk Jakarta yang membuang sampah sembarangan, terutama ke saluran air. Selain bisa menyumbat saluran air, sampah juga dapat mengendap. Endapan sampah membuat volume air yang bisa ditampung berkurang. —Rappler.com

Sketsatorial adalah kolom mingguan Rappler tentang isu-isu penting yang dibahas dengan menggunakan video sketsa, dan dibuat oleh Iwan Hikmawan. Follow Iwan di Twitter @Sketsagram.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!