Indonesia

Ratusan supir angkot tolak ojek online di Samarinda

Sapri Maulana

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ratusan supir angkot tolak ojek online di Samarinda
“Sekarang, bisa bayar uang setoran dan ada uang makan saja sudah bersyukur sekali.”

SAMARINDA, Indonesia – Ratusan sopir angkutan kota (Angkot) menggelar aksi unjuk rasa menolak keberadaan ojek online di Balaikota Samarinda, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Senin 6 Maret. 

Para sopir angkot menilai keberadaan ojek online telah membuat pendapatan menurun secara drastis. Selain itu, keberadaan ojek online juga dinilai menyalahi aturan.

“Ojek online ini tidak sesuai Undang-undang 22 tahun 2009. Jadi roda dua itu tidak diperuntukkan diambil bayaran,” kata Ketua Orgatrans Kamaryono saat ditemui di lokasi aksi, Senin 6 Maret 2017.

Kamaryono berharap Pemerintah Kota Samarinda segera menutup ojek online. “Keberadaannya jelas mengambil hak kami ini yang resmi. Padahal kami jelas memberikan sumbangsih untuk PAD (Pendapatan Asli daerah),” kata Kamaryono.

Aksi penolakan ini merupakan yang keduakalinya. Sebelumnya aksi serupa digelar 26 Juli 2016. Saat itu Orgatrans meminta Pemkot Samarinda tak sekedar memberikan tanggapan tapi melakukan aksi nyata. “26 Juli lalu cuman dikasih tanggapan, kami butuh tindakan nyata,” ungkap Kamaryono.

Kamaryono mengatakan sejak ojek online beroperasi, penghasilan para sopir angkot di Samarinda menurun drastis. Biasanya mereka mendapatkan Rp 150 hingga 200 ribu rupiah per hari. Kini untuk mendapatkan uang setoran  saja sulit.

“Sekarang, bisa bayar uang setoran dan ada uang makan saja sudah bersyukur sekali,” lanjut Kamaryono.

Aksi penolakan dimulai sekitar pukul 09.00 Wita. Tiga jam kemudian, perwakilan demonstran masuk ke Balaikota Samarinda untuk menemui perwakilan Pemkot Samarinda. Usai melakukan mediasi sekitar dua jam lebih, Pemkot Samarinda memutuskan akan segera memanggil pihak ojek online dalam waktu dekat ini.

“Kita akan segera memanggil kantor perwakilan ojek online yang ada di Samarinda. Dalam waktu dekat ini, suratnya sudah kita buat,” kata Staff ahli Bidang Hukum Pemkot Samarinda Sucipto Wasis.

Banyak penumpang terlantar akibat aksi unjuk rasa para supir angkot ini. Karena itu Polresta Samarinda kemudian mengerahkan bus dan truk untuk mengangkut para penumpang. 

“Iptu Rohadi, Kanit Sabhara Polsekta Kawasan Pelabuhan berinisiatif memberikan bantuan kepada warga samarinda yang hendak menggunakan transportasi umum,” kata Juru Bicara Polresta Samarinda IPDA Danovan. —Rappler.com  

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!