Mixed Martial Arts

5 hal yang harus ditinggalkan untuk sukses dalam karier

Jonathan Yabut

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal yang harus ditinggalkan untuk sukses dalam karier
Jangan-jangan, hal-hal inilah yang membuat Anda tidak maju-maju dalam pekerjaan

JAKARTA, Indonesia – There’s no such thing as free lunch. Kita harus selalu membayar harga sebuah ambisi. Apakah Anda menyerah melakukan hal-hal yang akan mengarahkan Anda ke kesuksesan? Ketika kebanyakan dari kita menghadapi tantangan yang berbeda dalam hidup, 5 hal ini adalah halangan paling umum yang membuat kita stuck di kubikel atau khayalan yang sama.

Hal apa saja yang siap Anda tinggalkan tahun ini?

Ingin mengendalikan segalanya

Kerjaan Anda terus menumpuk, tapi Anda tidak akan pernah bisa menggandakan tangan atau otak. Jadi, apa yang harus disesuaikan? Tidak mungkin pekerjaan Anda, bukan? Kunci dari menyelesaikan semua tugas adalah menugaskannya kepada orang-orang yang dapat melakukannya untuk Anda dan percaya bahwa mereka akan melakukannya dengan baik. Sayangnya, kepercayaan lah yang selama ini menahan kita.

Ketika kita menginginkan kontrol sepenuhnya pada hasil, kita menjadi “teritorial” seperti anjing yang menjaga makanannya. Malahan, kita jadi seperti siswa SMA yang memonopoli tugas sekolah karena takut teman sekelompok tidak mengerjakannya dengan baik. Terdengar familiar?

Orang sukses tahu bahwa untuk meraih lebih banyak hal, mereka harus meninggalkan Messiah complex – pemikiran yang membuat seseorang merasa bahwa hanya mereka yang dapat mengerjakan segala hal. Mereka justru memberikan kuasa bagi orang lain untuk bekerja untuk mereka.

Meskipun manajemen mikro dapat berguna di awal persaingan, Anda juga harus membiarkan orang-orang anda untuk bekerja sendiri. Dan ini adalah saran tambahan: menurut riset, orang-orang bekerja lebih baik ketika mereka di dukung oleh pengawasan yang minim oleh atasan.

Mengatakan “iya” setiap ada kesempatan yang menarik

Ketika kita berbicara tentang orang-orang sukses seperti Jack Ma atau Elon Musk, yang ada di benak kita  adalah orang-orang yang hanya tidur 4 jam sehari demi mencapai ratusan target. Namun kenyataannya hal yang membuat mereka sukses adalah kemampuan mereka untuk fokus pada beberapa hal saja.

Menghubungi ribuan pelanggan setiap minggunya adalah sebuah keunggulan – tapi uang datang ketika Anda memfokuskan waktu anda hanya untuk beberapa pelanggan yang berpotensi besar untuk membeli sesuatu yang Anda tawarkan. Berkata “tidak” dan menyaring pelanggan sangatlah penting.

Maka dari itu, Anda tidak bisa bermimpi menjadi Taylor Swift, Mahatma Gandhi, atau Steve Jobs sekaligus dalam satu waktu. Anda harus memilih satu. Sains membuktikan bahwa manusia hanya bisa mengerjakan paling banyak 3 proyek secara bersamaan. Ketika beban pekerjaan ditambah, pekerjaan ini berubah menjadi distraksi yang hanya akan menganggu kinerja Anda.

Anda tidak harus mengiyakan semua tawaran yang berpotensi memberikan Anda kesuksesan. Sukses juga menuntut Anda untuk tahu kapan dan bagaimana Anda harus bilang tidak.

Orang-orang yang memberikan aura negatif pada hidup Anda

Jim Rohn pernah berkata, “Anda adalah gabungan dari rata-rata 5 orang yang sering berkumpul dengan Anda”. Pikirkan 5 orang yang paling dekat dengan Anda: Apakah mereka memicu sisi baik atau sisi buruk Anda? Apakah mereka membuat Anda menjadi seseorang yang lebih baik? Apakah Anda belajar sesuatu dari mereka? Atau apakah mereka yang menyebabkan anda stres setiap hari? Apakah mereka hanya berpegangan pada kesuksesan Anda?

Anda memang tidak bisa memilih keluarga Anda, tapi Anda bisa memilih teman dan perusahaan tempat Anda bekerja. Jangan pernah merasa bersalah untuk menghapus orang-orang yang hanya merugikan Anda.

Lagipula, tugas Anda adalah memang untuk menggunakan semua sarana untuk mencapai cita-cita Anda. Berkumpul lah dengan orang-orang yang mampu membantu Anda mencapai cita-cita tersebut — orang yang mendukung, membimbing, dan membantu Anda ketika membutuhkan bantuan.

Membutuhkan pengakuan orang lain di setiap hal yang Anda lakukan

Menjadi orang baik hati yang tidak pernah bermasalah dengan teman kerja adalah pencapaian yang baik. Tapi ingat jika tidak berusaha menyenangkan semua orang juga merupakan hal yang normal. Pada suatu titik di karier Anda, Anda akan membuat keputusan yang mungkin tidak disukai semua orang dan bahkan melukai beberapa teman kerja tapi justru menjadi solusi terbaik untuk semua yang bersangkutan.

Ketika Anda harus memperjuangkan hal yang menurut anda benar, jangan merasa bersalah hanya karena ada orang yang tidak setuju dengan Anda. Ketika rekan Anda menjuluki anda dengan “anak kesayangan” karena Anda telah berhasil menyelesaikan laporan yang rumit dengan tepat waktu (dan mereka tidak bisa melakukannya) — itu adalah masalah mereka, bukan masalah Anda, betul, kan? Kita bicara tentang kesuksesan Anda, jadi kenapa Anda harus butuh persetujuan orang lain?

Lakukan yang terbaik untuk diri Anda dan perusahaan bukan hanya hal yang membuat orang lain senang. Biarkan mereka menertawakan Anda sekarang karena Anda akan tertawa belakangan.

Menunggu momen yang tepat sebelum mengambil keputusan

Ketika saya menulis buku pertama saya selama hampir setahun, saya terlalu sering memilih-milih waktukarena saya harus “memiliki mood” yang tepat. Ketika saya sadar bahwa mood sangat sulit untuk datang, saya memaksa diri saya untuk menulis meski mood saya sedang tidak romantis.

Saya menulis di sela-sela jam istirahat sambil terburu-buru. Saya akan mengetik di ponsel saya ketika mengantri di bank. Saya bisa menulis dalam penerbangan 14 jam. Saya menemukan bahwa menunggu waktu yang tepat adalah musuh utama saya dalam meraih kesuksesan.

Sebaliknya, saya mengambil waktu yang tidak sempurna dan memanfaatkannya. Saya tidak pernah mendapatkan kata-kata yang sempurna untuk draft pertama saya, tapi saya masih bisa mengedit dan melanjutkannya di lain waktu. Dan halaman per halaman, saya berhasil menyelesaikan buku pertama saya meski sedang bekerja full-time.

Saya bukanlah penulis terbaik di dunia tapi saya yakin saya lebih baik dari penulis yang menunggu terlalu lama dan akhirnya tidak pernah menerbitkan apa-apa.

Ada waktunya menyajikan sesuatu lebih baik daripada tidak sama sekali. Selesaikan – meskipun itu tidak terlihat bagus, selama Anda memiliki sesuatu yang bisa diperbaiki (percayalah semuanya akan menjadi lebih baik). Selesaikan, karena di saat tertentu, selesai lebih baik daripada sempurna.

Ketika Anda memutuskan untuk melepaskan

Ingat bahwa menghilangkan kebiasaan buruk tidaklah mudah. Konsistensi dalam tindakan Anda adalah kunci. Jadi, perhatikan tujuan Anda, berkumpul lah dengan orang-orang yang dapat mengawasi perkembangan Anda (atau mengingatkan Anda pada kekurangan Anda), dan beradaptasilah pada perubahan dalam perjalanan Anda.  Semoga Anda mendapatkan yang terbaik dalam perjalanan Anda menuju kesuksesan!

– Rappler.com

Jonathan Yabut adalah pemenang musim pertama The Apprentice Asia. Dia menetap di Kuala Lumpur sebagai Managing Director untuk firma konsultasi marketingnya, JY Consultancy and Ventures. Untuk mengenalnya lebih lanjut, bisa mengakses website atau follow Facebook Fanpage.

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!