3 hal yang harus dilakukan saat menghadapi atasan baru

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

3 hal yang harus dilakukan saat menghadapi atasan baru
Saat atasan berganti, maka karyawan pun dituntut menyesuaikan diri

JAKARTA, Indonesia – Akan tiba saatnya di mana kamu harus berhadapan dengan atasan atau bos baru. Padahal, mungkin saja kamu sudah sangat dekat dan mengerti karakter dan kebiasaan bos lamamu, tapi tiba-tiba keputusan manajemen berkata lain dan menempatkan atasan baru di divisimu.

Butuh waktu untuk beradaptasi terhadap perubahan, termasuk menyesuaikan diri dengan sosok atasan baru. Tapi jangan langsung menganggap kedatangan bos yang baru sebagai ancaman. Anggap saja seperti kesempatan baru. Meski kamu sudahnyaman dengan bos lama, tapi yakinkan diri bahwa setiap kesempatan yang baru (termasuk atasan baru) akan mendorongmu untuk terus bertumbuh dalam karier.

Proses beradaptasi terhadap sesuatu yang baru juga pasti akan menguji kemampuanmu bersosialisasi. Jika kamu termasuk orang yang “terbuka” dengan pengalaman baru dan tantangan baru, simak beberapa masukan di bawah ini untuk cara terbaik menghadapai bos baru.

Tetap bersikap profesional

Secinta apapun kamu dengan bos lama, jangan bawa cara dan kebiasaan yang lama untuk menghadapi bos baru. Saatnya move on! Belum tentu tipe dan karakter mereka serupa.

Sebagai bawahan, selayaknya kita berusaha mencari tahu tentang sosok bos baru. Jika ia pindah dari divisi lain, mungkin bisa mencari tahu ke kenalan di divisi lamanya, seperti apa kira-kira sosok bos baru ini.

Jika sudah kira-kira memiliki cukup informasi tentang dia, sesuaikan ritme dan cara kerja sesuai kebiasaannya. Bagaimana pun juga, akan lebih baik menunjukkan kemampuan terbaikmu pada bos baru supaya ia cepat “melihatmu”. Tapi bukan “cari muka”, ya.

Ingat, kedatangan bos baru seperti istilah “mulai dari nol”. Jadi cara terbaik adalah dengan tetap bersikap profesional, mengerjakan tugas dan kewajiban dengan baik dan tepat waktu. Seiring waktu, bos baru pasti akan melihat kinerjamu.

Menyampaikan ide

Seperti yang diungkapkan sebelumnya, bos baru berarti kesempatan baru. Bos baru juga pasti akan mencari cara untuk membuat timnya maju dengan ide-ide dan invasi baru. Jadi lihat momen ini sebagai kesempatan untuk mengutarakan ide atau inovasi yang sebelumnya tidak cocok dengan bos lama. Atau jika kamu sudah memiliki ide yang tersimpan sejak lama, ini saat yang tepat untuk menyampaikannya. Karena semua masih fresh, baik kondisi kerja maupun atasan.

Atasan atau bos baru pasti sangat terbuka dengan ide-ide segar dari bawahannya. Ambil inisiatif untuk berbicara langsung dan berbagi ide. Apa yang harus diperbaiki dari cara kerja yang lama dan apa yang harus dikembangkan ke depannya.

Jika belum ada ide yang terpikir, mulailah dengan bertanya. Tanya pada bos baru apa yang menjadi rencana kerjanya, seperti apa prioritasnya untuk kantor dan apa yang ingn dibangunnya di tim baru ini. Catat itu semua sebagai bahan untuk kamu mencari ide terbaik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya tersebut.

Tawarkan bantuan

Bukan cuma karyawan yang harus menyesuaikan diri dengan bos baru. Sang bos baru juga pasti harus melewati pengalaman serupa, harus beradaptasi dengan karyawan dan tim barunya. Bahkan tanggung jawabnya lebih besar.

Coba ingat hari pertama kamu bekerja. Pasti terasa membingungkan, kan? Pasti banyak pertanyaan yang ingin kamu ajukan. Nah, gunakan momen ini untuk berhubungan dengan bos baru.

Tawarkan bantuan dalam bentuk apa saja, asal tidak berlebihan dan tetap dalam koridor profesional kerja, ya. Membantu atasan baru bisa untuk banyak hal. Mulai dari memberi informasi tentang bagaimana tips menghadapi klien tertentu, atau siapa yang harus bertanggungjawab dengan tugas apa hingga hal sepele seperti rekomendasi tempat makan siang dekat kantor.

Berikan impresi bahwa kamu akan sangat senang membantunya untuk beradaptasi dengan kantor dan tim yang baru.

Hal cerdas yang dilakukan seorang karyawan saat harus menghadapi bos baru adalah melepaskan yang lama dan siap move on. Meski sistem kerja bisa saja tidak berubah, tapi setiap orang tidak sama. Bos baru akan datang dengan kebiasaan baru dengan caranya sendiri.

Sebagai karyawan, yang harus dilakukan adalah bersikap fleksibel, terbuka dan selalu siap menyambut segala perubahan dengan bijak. Tanamkan di hati bahwa perubahan ini adalah kesempatan untukmu bertumbuh dalam karier pula.  -Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!