Cerita Anies Baswedan ngobrol dengan Obama soal toleransi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Cerita Anies Baswedan ngobrol dengan Obama soal toleransi
Anies sepakat dengan pendapat Obama yang mengatakan toleransi dan ketimpangan harus ditangani bersama

JAKARTA, Indonesia – Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan sempat berdiskusi di belakang panggung dengan Barack Obama usai dia menyampaikan pidato di The Hall Kota Kasablanka pada Sabtu, 1 Juli. Keduanya membahas topik pidato yang disampaikan oleh Presiden ke-44 Amerika Serikat itu selama kurang lebih 60 menit.

“Mereka berbicara santai. Obama juga menanyakan tentang anak-anak Pak Anies, mengenai usia dan sekolahnya,” ujar juru bicara Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak yang ikut mendampingi pertemuan itu.

Keempat putra-putri Anies yakni Mutiara Annisa, Mikail Azizi, Kaisar Hakam, dan Ismail Hakim memang ikut bersama Ayahnya menyaksikan pidato Obama pertama di kawasan Asia tersebut. Bahkan, Kaisar tidak sungkan menyatakan bahwa dia sudah lama mengidolakan Obama.

Kaisar sudah membawa sebuah buku dari rumah agar bisa meminta tanda tangan mantan senator dari negara bagian Illionis itu.

“Kaisar meminta langsung dan dia senang karena Obama memberi tanda tangannya di depan Kaisar,” kata dia.

Dalam Konvensi Diaspora ke-4, mantan Menteri Pendidikan itu menjadi salah satu pembicara di sesi diskusi bertajuk Peran Diaspora Menyebarkan Toleransi dan Kerukunan Beragama di Pentas Dunia. Dia duduk berdampingan bersama pembicara lainnya yakni Grand Imam of New York Shamsi Ali, Direktur Dialog Lintas Agama Vatikan Romo Markus Solo Kewuta dan aktor Indonesia Reza Rahadian.

Anies mengaku sangat antusias menyimak pidato Obama. Duduk di deretan bangku paling depan, Anies terlihat sempat bertepuk tangan ketika Obama membahas beberapa hal seperti pluralitas dan ketimpangan yang masih terjadi di berbagai belahan dunia.

Rupanya, saat berada di belakang panggung, topik serupa kembali dibahas dengan Obama.

“Pak Anies mengomentari pidatonya, bahwa toleransi dan ketimpangan harus ditangani bersama. Tidak bisa sendiri-sendiri, tanpa ada perbaikan pada kesetaraan serta kesempatan. Apalagi melebarnya jurang ketimpangan akan membuat perdamaian dan persatuan jadi jauh lebih sulit tercapai,” tutur Naufal.

Dalam pandangan Anies, jika ketimpangan ini berhasil diatasi, maka upaya untuk membangun persatuan dalam kebhinnekaan dapat lebih cepat tercapai.

Pidato yang disampaikan oleh Obama juga terasa pas dengan suasana di Tanah Air. Di mana rasa saling menghormati dan toleransi di antara sesama menurun drastis sebagai dari dampak penyelenggaraan Pilkada.

Walau membahayakan, tetapi isu agama masih kental digunakan agar bisa melaju sebagai pemenang dalam pertarungan kontes pesta demokrasi itu. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!